Sumbangsih untuk Aula Jing Si
Jurnalis : Hadi Pranoto, Fotografer : Anand Yahya, Hadi Pranoto, Henry Tando (He Qi Utara)Tzu Chi membuka kesempatan kepada para relawan dan anggota masyarakat yang ingin bersumbangsih untuk pembangunan gedung Aula Jing Si. Sumbangsih dari masyarakat ini disimbolkan dengan satu genteng yang berarti satu doa dan harapan untuk Aula Jing Si. |
| ||
Seperti yang dilakukan oleh Lusi dan Lie Fi Lan, dua orang relawan ini begitu bersemangat menjelaskan dan mengajak relawan serta masyarakat bersumbangsih untuk pembangunan Aula Jing Si. ”Seminggu sebelumnya kita sudah sosialisasikan bahwa bagi yang ingin bersumbangsih untuk pembangunan Aula Jing Si dapat dilakukan hari ini,” kata Lusi ceria. Maklum saja, ia baru saja berhasil mengajak satu keluarga bersumbangsih untuk Aula Jing Si. ”Banyak yang mau berdana, soalnya mereka juga percaya dengan Tzu Chi,” sambung Fi Lan mantap. Satu Genteng Sama dengan Satu Doa Menurut Lusi, relawan Tzu Chi yang menjadi koordinator kegiatan penggalangan dana ini, tujuan dari kegiatan ini sebenarnya adalah menggalang hati dan doa semua orang untuk pembangunan Aula Jing Si. ”Tujuan kita mencari dana sebenarnya adalah untuk satu doa mereka, bukan harga dari nilai gentengnya. Arti dari genteng itu sendiri adalah 1 genteng sama dengan satu doa kita untuk seumur hidup,” terang Lusi yang siang itu tampak bersemangat menyapa dan menjelaskan kepada setiap pengunjung untuk turut bersumbangsih bagi Aula Jing Si.
Ket : - Lusi, relawan Tzu Chi yang menjadi koordinator penggalangan dana ini dengan penuh semangat mengajak setiap orang bersumbangsih dalam pembangunan Aula Jing Si. (kiri) Salah satu peserta perayaan Waisak yang tergugah untuk bersumbangsih adalah Aida dan suaminya Susanto. Pasangan suami-istri ini mendonasikan 5 buah stiker – yang akan ditempelkan di genteng Aula Jing Si – untuk mereka berdua, anak, dan orangtua. ”Saya rasa pembangunan Aula Jing Si ini sangat baik dan fungsinya itu yang akan lebih baik karena anggota Tzu Chi begitu banyak, sehingga memang membutuhkan bangunan yang lebih besar untuk menampung kegiatan-kegiatan Tzu Chi ini. Saya sebagai masyarakat kecil ingin ikut berpartisipasi dalam pembangunan ini,” kata Aida. Aida sendiri sudah 5 tahun ini menjadi donatur Tzu Chi. Dan ia yakin betul jika dana yang diberikannya ke Tzu Chi akan dimanfaatkan untuk membantu orang yang membutuhkan dan selalu tepat sasaran. ”Tzu Chi begitu banyak berbakti untuk masyarakat. Kami bisa melihat tindakan-tindakan dan perbuatan mereka yang dilakukan selama ini. Pembuktiannya sudah sangat jelas: memang nyata dan berbakti kepada masyarakat,” ungkap Aida. ”Kami sangat mengagumi jerih payah orang Tzu Chi. Mereka (Tzu Chi) selalu tampil pertama setiap kali terjadi bencana di dunia. Jadi, meskipun kami belum bisa bergabung sebagai relawan, tapi dalam hati kami sangat kagum dan menghormati,” kata Susanto menambahkan. Aida dan Susanto juga berharap agar nantinya Aula Jing Si ini bisa lebih mengakomodir semua orang dari berbagai suku, agama, dan ras yang berbeda-beda, ”Ada kegiatan sekolah minggu dan perkumpulan untuk mendidik generasi muda, jadi tidak hanya kegiatan sosial, tapi bisa juga untuk semua kegiatan yang bermanfaat bagi anggota masyarakat.” Harapan yang sama diungkapkan oleh Chen Yin, relawan Tzu Chi, ”Lebih bagus bila bisa mengajak semua orang berpartisipasi, jadi tidak hanya pada sekelompok agama tertentu saja. Saya sendiri sering mengajak teman-teman dari berbagai agama untuk mengenal dan mengunjungi Tzu Chi.” Chen Yin yang datang bersama suaminya, Albert Saputra, siang itu mendonasikan 10 stiker untuk dipasangkan di genteng Aula Jing Si. ”Tzu Chi dah dikenal dan dipercaya oleh masyarakat, dan terbukti, jadi kita ikut berpartisipasi dalam pembangunan Aula Jing Si ini.”
Ket : - Setiap donatur yang bersumbangsih dapat menuliskan namanya di stiker yang ditempelkan di genteng yang nantinya dipasang di Aula Jing Si. (kiri). Mengajak Semua Orang di Jalan Tzu Chi ”Tujuan kita sebenarnya adalah menyucikan hati manusia dan bisa bergabung dengan Tzu Chi, sehingga nanti jika gedung Aula Jing Si jadi, maka akan semakin banyak relawan yang bergabung dan menebar kasih di Indonesia, sehingga Indonesia bisa terhindar dari bencana dan masyarakatnya sejahtera, aman, dan damai,” terang Lusi. | |||
Artikel Terkait
Menghargai dan Menggunakan Waktu Sebaik-baiknya
15 Maret 2019Gathering Anak Asuh Tim Teratai kali ini istimewa karena selain mengikuti rutinitas, para relawan bersama anak asuh secara khusus mendoakan Rodiah Shijie, semoga mendapatkan tempat yang berbahagia di alam lain.