Sumber Motivasi dan Inspirasi

Jurnalis : Mettayani (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Relawan Tzu Chi Pekanbaru

Relawan berusaha mensosialisasikan poster dengan memasuki toko-toko

Setelah hujan lebat kemarin, pagi ini udara kelihatan cerah. Sepertinya alam tahu bahwa hari ini kita akan melakukan satu tugas mulia dan alam pun menunjukkan persahabatannya dengan memberikan hari yang cerah. Hari Minggu tanggal 23 November 2014, para Huo Ban Men dari Tzu Shao Senior  bersama relawan dari Xie Li Tenayan bersatu hati menggarap lahan berkah menjalin jodoh baik dengan masyarakat di sepanjang Jl. Harapan Raya, Pekanbaru melalui kegiatan Hǎo huà yī tiáo jiē (Kata Perenungan Sepanjang Jalan-red), yang merupakan sarana untuk mensosialisasikan Kata Perenungan Master Cheng Yen yang dikemas dalam bentuk poster.  

Sekitar pukul 08.00 WIB Huo Ban Men dan relawan sudah mulai berkumpul di rumah  Abun Shixiong dan Lina Shijie.  Sebelum terjun ke jalan, para relawan dan Huo Ban Men dibekali Ceramah Master sebagai penuntun dalam menjalankan misi yang akan dijalankan pada hari ini. Selain itu juga ada  tayangan cuplikan video kisah nyata tentang orang-orang yang terinspirasi dari kata perenungan Master yang kemudian mampu mengubah hidup mereka.  

Jìng sī yǔ – Kata Perenungan, memang merupakan rangkaian kata-kata yang sederhana namun mengandung “super power” yang mampu memberikan motivasi dan inspirasi bila kita bisa memahami makna yang terkandung di dalam rangkaian kata yang singkat ini, serta mampu mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah melakukan briefing singkat, relawan yang hadir dibagi dalam 6 kelompok untuk memasang poster kata perenungan ke toko-toko yang ada di sepanjang Jalan Harapan Raya. Masing-masing tim terdiri dari 4-5 orang relawan dengan membawa sejumlah poster kata perenungan dan buletin Tzu Chi sebagai bahan perkenalan  awal bagi masyarakat yang belum mengenal Tzu Chi.

Melatih Semangat Pantang Menyerah

Masing-masing grup mulai bergerak ke area yang sudah ditentukan. Relawan dengan semangat memasuki toko –toko bahkan ke penjaja kaki lima dan berusaha memberikan keyakinan kepada mereka bahwa apa yang kita kenalkan adalah sesuatu yang baik dan dapat memotivasi. Jalan tidaklah selalu mulus. Berbagai reaksi dan tanggapan masyarakat ada yang menyambut baik dan ada juga yang menolak. Meskipun mendapatkan penolakan, relawan tidak putus asa dan tetap berlapang dada dan pamit dengan senyuman, mungkin saat ini kita belum berjodoh. Namun hal ini tidak memupuskan harapan relawan untuk mencoba ke toko-toko yang lain.

Bapak Ferry  seorang penjual buah di pinggir jalan mengatakan bahwa kata perenungan yang ia peroleh adalah sebagai pengingat baginya untuk selalu berbakti kepada orangtua

Bapak Alex awalnya menolak saat ditawari poster kata perenungan, namun berkat keuletan tim Liliana Shijie memberikan keyakinan akhirnya beliau  mau menerima poster kata perenungan  yang ditawarkan. Setelah membaca dan sadar bahwa kata-kata di dalam poster  adalah bagus beliau malah melangkahkan kaki ke tempat photocopy untuk memperbanyak poster kata perenungan untuk dibagikan kepada teman-temannya. Mengetahui hal ini relawan memberikan poster tambahan supaya dapat dibagikan kepada teman-temannya. Semoga ini merupakan awal jodoh baik Alex dengan Tzu Chi.

Tim Ki Ho Shixiong juga punya pengalaman menarik saat membagikan poster kata perenungan, saat mereka mengunjungi salah satu toko bangunan dimana pemilik toko dengan suka cita mempersilahkan  relawan untuk menempelkan poster kata perenungan di tokonya. Pada saat yang bersamaan pengunjung toko dan buruh bangunan toko juga tertarik dan meminta poster dari relawan. “Wah hebat ya, sekali mengayuh dua tiga pulau terlampaui. Sungguh merupakan berkah bagi pemilik toko yang secara tidak langsung sudah ikut menebarkan kebajikan ke orang-orang yang berkunjung ke tokonya serta buruh yang sedang bekerja” ujar Sandro, salah seorang Huo Ban Men dalam sharingnya. Seorang bapak paruh baya sempat bertanya kepada tim Ki Ho Shixiong yang terdiri dari 2 Huo Ban Men dan 2  Shixiong yang masih muda.“Kalian masih muda kenapa sudah mau melakukan kebajikan, kenapa ngga tunggu tua aja?” Dengan senyuman tim ini memberikan penjelasan kepada bapak ini bahwa berbuat kebajikan tidaklah memandang usia karena kita semua tidak tahu kapan ketidakkekalan akan datang. Ketidakkekalan datang juga tidak memandang usia. Bapak ini mengangguk dengan senyuman.

Bapak Alex awalnya menolak saat ditawari poster kata perenungan, namun berkat keuletan tim Liliana shijie memberikan keyakinan akhirnya beliau  mau menerima poster kata perenungan  yang ditawarkan

Ibu Yulini seorang wanita paruh baya pemilik warung makan, begitu terinspirasi dengan kata perenungan yang berbunyi “Berlapang dada membuat batin kita tidak akan terluka oleh hal-hal yang sepele.” Beliau menuturkan kepada tim Metta Shijie yang mengunjungi kedainya bahwa beliau  sedang menghadapi masalah dan sedang gundah menghadapi masalahnya. Begitu membaca kata perenungan, spirit beliau bangkit kembali dan akan mencoba berlapang dada menghadapi masalahnya sehingga meminta poster untuk ditempelkan di dinding kedainya sehingga dengan mudah dapat dibaca saat pengunjung lagi sepi dan dapat juga dibaca pengunjung lain.

Reaksi luar biasa juga ditunjukkan oleh Bapak Ferry, seorang penjaja buah di pinggir jalan. Saat relawan menawarkan poster kepadanya, beliau langsung tertarik dengan kata perenungan  “Ada dua hal yang tidak boleh ditunda di dunia ini; berbakti kepada orangtua dan melakukan kebajikan”. Dengan spontan beliau meminta poster dan menempelkan sendiri di dinding gerobaknya.  Saat ditanya kenapa memilih poster ini, Pak Ferry mengatakan “Tulisan ini sangat mengena di hati saya. Berbakti kepada orangtua adalah kewajiban kita sebagai anak. Meskipun orangtua kita tidak berpendidikan dan lain sebagainya kita tetap harus berbakti karena jasa mereka sangat besar. Tanpa mereka kita tidak akan terlahir di dunia ini, kata perenungan  ini sebagai pengingat saya untuk selalu berbakti kepada orangtua.” 

Tidak hanya pada pemilik toko saja relawan pun memperlihatkan poster kepada pengunjung toko

Sekitar pukul 12.00 tim kembali ke rumah Abun Shixiong dengan wajah penuh senyuman karena semua poster yang dibawa habis dibagikan kepada warga. Total tempat yang dikunjungi ada 154 toko/warung dan telah membagikan 287 lembar poster kata perenungan. Kegiatan pembagian poster kata perenungan juga telah dilakukan oleh Xiao Pu Sa dan Huo Ban Men kelas Budi Pekerti Tzu Chi pada tanggal 9 November 2014 yang lalu di area Jl. Angkasa, Jl. Lily dan sekitarnya yang padat dengan kompleks perumahan. Semoga Kata Perenungan Master yang telah dibagikan,  dapat menjadi sumber motivasi dan inspirasi, sehingga bisa membimbing lebih banyak orang untuk senantiasa berada di jalan yang benar.

Artikel Terkait

Menjadi Media yang Mencerahkan

Menjadi Media yang Mencerahkan

22 Agustus 2016

Minggu, 14 Agustus 2016, DAAI TV Medan  menyelenggarakan Konser Amal DAAI Night 2016 bertajuk “Ketulusan dan Cinta Kasih” di Regale International Convention Center, Jl. H. Adam Malik, Medan.

Memaknai Akar Semangat Tzu Chi

Memaknai Akar Semangat Tzu Chi

18 November 2016

Minggu, 13 November diadakan kegiatan Training Relawan Abu Putih pertama tahun 2017 yang bertempat di Aula Jing Si, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk. Kegiatan training ini mengusung tema “menyadari berkah, menghargai berkah, dan menciptakan berkah kembali.”

Pelatihan Relawan: Makna dari Sebuah Seragam

Pelatihan Relawan: Makna dari Sebuah Seragam

14 Oktober 2014 Semangat relawan terlihat saat memasuki Aula Jing Si di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Relawan yang hadir berasal dari hampir seluruh pulau yang ada di Indonesia. Mereka (relawan) saling bertemu, mengenal,  bertegur sapa dan membagi kisah. 11 hingga 12 Oktober 2014 berlangsungnya acara pelantikan relawan biru putih.
Hadiah paling berharga di dunia yang fana ini adalah memaafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -