Tahap Awal Menuju Kesembuhan
Jurnalis : Agus Lee (Tzu Chi Batam), Fotografer : Chensuning (Tzu Chi Batam), Djaya Iskandar (Tzu Chi Batam)Relawan memeriksa satu per satu pasien dalam screening baksos yang dilakukan pada tanggal 1 dan 2 November 2014 di Asrama Haji Batam.
Tidak ada orang yang menginginkan sakit menghampiri dirinya, namun lahir, sakit, tua dan mati merupakan fase yang dialami oleh setiap manusia. Berbicara mengenai penyakit, riset dan teknologi dokter yang semakin memadai menjadikan hampir semua penyakit dapat diobati atau setidaknya dicegah. Namun dalam kenyataan di dunia ini, banyak orang yang membiarkan penyakit menjangkiti kehidupannya akibat tidak mampu membayar biaya pengobatan atas penyakit yang dideritanya. Untuk itu, Tzu Chi membantu kalangan yang kurang mampu dengan mengadakan baksos kesehatan ke-101 dengan menggandeng Rumah Sakit Budi Kemuliaan, Batam sebagai lokasi dilakukannya operasi.
Relawan melakukan pendaftaran terhadap pasien
Ladang Berkah yang Luar Biasa
Screening kali ini menjadi ladang berkah bagi banyak sukarelawan, salah satunya adalah Elviana, “Saya sendiri sangat suka mengikuti baksos. Menurut saya membantu orang lain sama halnya membantu diri sendiri,” katanya. Selain itu, juga ada Narada yang baru masuk salah satu universitas di Batam, Narada yang bertugas di bagian pengecekan visus memiliki banyak kesan dalam turut serta pertama kalinya dalam baksos ini, “Yang pertama, karena saya teringat kakek nenek saya. Yang kedua saya merasa senang. Yang ketiga, di sini kita bisa berbagi pengalaman, terus ilmunya banyak sekali yang saya dapatkan.”
Relawan dengan berhati-hati membantu setiap pasien lansia
Lain halnya dengan Ibu Suasana, seorang perawat yang berkontribusi di Tzu Chi International Medical Association (TIMA) selama 12 tahun tidak pernah bosan untuk ikut baksos. “Saya senang kalau yang kita tolong itu tadinya tidak bisa melihat, sekarang dia sudah bisa melihat. Pasien senang seakan-akan saya sendiri juga senang sekali,” katanya dengan senyuman penuh syukur.
Pasien yang datang mengikuti screening penuh harapan agar mereka dapat kembali sehat setelah mengikuti operasi pada minggu depan. Ada yang lolos screening, ada juga yang gagal. Salah satu pasien yang timbul benjolan pada leher bagian belakang sejak 3 tahun yang lalu merasa senang ketika mendapatkan kartu kuning pertanda lolos screening dan dapat dioperasi pada tanggal 8 November mendatang mengatakan, “Semoga setelah benjolan ini dioperasi, saya dapat terlihat normal dan membangkitkan kembali kepercayaan di depan orang lain.”
Mahasiswa turut membantu dalam bagian pemeriksaan fisik visus terhadap pasien agar dapat menentukan derajat penilaian visus.
Screening ini dilalui beberapa prosedur, mulai dari pendaftaran, pengecekan tensi sampai pengecekan lanjut sesuai dengan penyakit yang dialami. Setelah diadakan screening selama dua hari, diperoleh hasil sebagai berikut: Katarak: 199 orang, Pterygium: 33 orang, Bibir sumbing: 6 orang, Hernia: 38 orang, Minor lokal: 62 orang, Minor GA: 19 orang. Semoga pasien yang telah lolos screening dapat menjalani operasi pada tanggal 7-8 November 2014 dengan lancar dan dapat kembali berkontribusi untuk orang-orang yang membutuhkan bantuan.