Murid-murid dalam sesi relaksasi sebelum memulai kelas.
Kelas Budi Pekerti Qin Zi Ban di Tzu Chi Medan memulai lembaran baru pada Februari 2025, bertepatan dengan perayaan Imlek. Kemeriahan yang terasa saat itu berhasil mengundang decak kagum dari semua kalangan yang hadir, baik para Xiao Pu Sa, orang tua, maupun relawan yang turut berpartisipasi.
Berbagai acara telah dipersiapkan untuk menyambut Bodhisatva kecil dan orang tua mereka yang akan mendampingi para relawan dalam menyebarkan pendidikan cinta kasih tanpa batas serta moralitas sebagai pedoman hidup, agar murid-murid tumbuh menjadi pribadi yang baik dan bijak.
Vincent menjelaskan tata cara berpakaian.
Nyanyian Imlek yang dibawakan oleh penyanyi kota Lemang, Ricky.
Dimulai dengan sesi relaksasi, acara dilanjutkan dengan penjelasan tata tertib kelas oleh Vincent, yang membuat para Xiao Pu Sa antusias. Salah satu sesi yang berkesan adalah pembahasan norma berpakaian, di mana Vincent membangun yang interaksi seru dengan para Xiao Pu Sa.
Erlina Khe juga memperkenalkan kisah celengan bambu, sementara Tio Fanny membawakan kisah Nian untuk membantu anak-anak memahami makna perayaan Imlek. Anak-anak menikmati sesi menggambar aksara Mandarin "FU" yang berarti Berkah, serta permainan mencari padanan kata, seperti arti sawi putih yang dihubungkan dengan berkah. Lagu-lagu Imlek turut memeriahkan acara, dibawakan oleh Ricky, seorang penyanyi.
Dewa Rezeki bersama barongsai cilik dan pembawa Dui Lian cilik berkeliling menyemarakkan acara.
Dharmawaty Chang menjadi pembicara sesi parenting.
Tidak hanya berfokus pada Kelas Xiao Pu Sa, para orang tua juga diberi edukasi tentang parenting dalam sesi dengan tema Menata Keluarga Lebih Baik 2025, yang dibawakan oleh Dharmawaty Chang. Para orang tua diajak untuk membuang sampah batin, berkomunikasi lebih baik dengan pasangan, dan mendidik anak dengan bijak.
Makan siang bersama para orang tua dan Xiao Pu Sa.
Acara semakin meriah dengan kedatangan Dewa Rezeki yang membagikan semangat dan jeruk Mandarin kepada para hadirin. Dengan iringan Barongsai dan Dui Lian, suasana sukacita semakin kental. Acara ditutup dengan makan siang bersama, diikuti dengan doa dan Namaskara, mengingatkan kita tentang pentingnya mewariskan cinta kasih dan rasa syukur antar generasi.
Editor: Khusnul Khotimah