Tak Perlu Panik, Namun Tetap Waspada Hadapi Virus Corona

Jurnalis : Metta Wulandari, Fotografer : Arimami Suryo A.


Seluruh karyawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia berdoa bersama sebelum mengikuti sosialisasi tentang virus Corona (Covid-19) di Xi She Ting, Aula Jing Si Lt. 1, PIK, Jakarta Utara.

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia memberikan pembekalan terkait virus Corona (Covid-19) untuk para karyawan pagi ini, Jumat, 6 Maret 2020. Hal ini berkaitan dengan berbagai pemberitaan dan respon masyarakat setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa ada dua Warga Negara Indonesia positif terinfeksi virus Corona.

“Sosialisasi ini diharapkan bisa membuat kita bersikap bijak, tidak terlalu panik tapi tetap waspada dan bijaksana. Terlebih melihat respon masyarakat yang panic buying dan takut berlebihan yang akhirnya malah bisa saja menimbulkan kekacauan,” ungkap Veronica D., Supervisor HRD Tzu Chi Indonesia.

Mengundang dr. Santoso Kurniawan, MM., yang merupakan Medical Affair Dept. Head Tzu Chi Hospital, sosialisasi ini diisi dengan berbagai informasi sederhana tentang Covid-19. Mulai dari apa sih Covid-19, bagaimana cara penularan, dan bagaimana cara agar tidak tertular.

Dokter Santoso menjelaskan secara sederhana bahwa, Covid-19 itu adalah virus yang ada pada manusia dan hewan yang menyerang saluran pernapasan manusia. Penularannya melalui tiga pintu: yakni mulut, hidung, dan mata yang terkena droplet (cairan bersin atau batuk) dari mereka yang terinfeksi. Kemudian juga dijelaskan jika virus ini bisa dicegah dengan memakai masker, mencuci tangan dengan baik dan benar, menjaga daya tahan tubuh supaya tidak mudah sakit, serta berpola makan sehat dan baik.


Dokter Santoso Kurniawan, MM., Medical Affair Dept. Head Tzu Chi Hospital menjelaskan secara sederhana namun rinci tentang Covid-19. Mulai dari apa sih Covid-19, bagaimana cara penularannya, dan bagaimana cara agar tidak tertular.

Di antara beberapa cara pencegahan tersebut, dr. Santoso menekankan bahwa mencuci tangan menjadi hal yang paling penting dan efektif. Pasalnya, virus Covid-19 merupakan virus yang berlapiskan lemak, maka ia akan lebih mudah diluruhkan dengan mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir.

Lalu bagaimana cara mencuci tangan yang benar?

Mengutip dari World Health Organization (WHO), dr. Santoso juga memaparkan tentang enam tahapan mencuci tangan yang benar, yakni:

  1. Gosok telapak tangan
  2. Gosok punggung tangan kanan dan kiri
  3. Gosok sela-sela jari kanan dan kiri
  4. Gosok sisi dalam jari dengan posisi saling mengunci
  5. Gosok ibu jari kanan dan kiri
  6. Gosok ujung jari (dalam posisi menguncup) ke telapak tangan kanan dan kiri

Masing-masing tahap dilakukan dalam empat kali hitungan. Setelah itu baru dibilas dengan cara yang sama. Terdengar sedikit rumit, namun cara ini adalah cara mencuci tangan yang benar dan efektif dibanding mencuci tangan yang biasa ataupun menggunakan hand sanitizer.


Dibantu seorang perawat Tzu Chi Hospital, dr. Santoso Kurniawan menjelaskan tentang bagaimana cara menggunakan dan melepaskan masker dengan benar.

Santhanu Farid, Divisi Akunting Tzu Chi Indonesia mengaku mendapatkan pelajaran baru dalam menjaga kesehatan diri. “Kalau biasa saya cuci tangan asal saja, hari ini mendapat pengetahuan baru dengan enam tahap itu. Tentu sangat bermanfaat,” kata Thanu, panggilan akrabnya.

Selain mencuci tangan, kesadaran menggunakan masker juga menjadi sentilan sendiri bagi Thanu. Pasalnya, sama seperti kebanyakan orang lainnya, Thanu kerap menggunakan masker sekali pakai, berkali-kali.

“Kalau sekarang pasti jauh lebih mengerti dan jadi memperhatikan. Pakai maskernya juga nggak asal comot lagi dan harus ingat kalau masker itu sekali pakai, jadi kalau sudah dilepas, tidak bisa dipakai lagi buat alasan berhemat,” ungkapnya sambil tertawa.

Sejauh ini Thanu merasa sangat terbantu dengan penjelasan yang ia dapatkan melalui sosialisasi. Ia juga mengaku ingin membagikan informasi yang ia dapatkan untuk keluarga dan lingkungan dekatnya. “Paling nggak mau kasih tahu keluarga dan teman-teman supaya kita semua bisa menjaga diri masing-masing dan tidak panik berlebihan,” ujarnya.


Santhanu Farid mempraktikkan cara mencuci tangan benar. Mencuci tangan dengan cara yang benar merupakan langkah yang efektif untuk membunuh virus.

Hal itu senada dengan apa yang dianjurkan oleh Dr. Santoso, bahwa kita harus bisa menyaring dan memilah informasi yang benar baru membagikan kepada orang terdekat. Jangan sampai hanya menimbulkan kepanikan dan stres semata.

“Pada dasarnya semua orang takut pada penyakit yang baru. Tapi untuk kita yang sudah tahu cara penularannya, kita bisa mengatasi dan mencegah virus itu masuk ke tubuh kita. Jadi penting sekali untuk menyebarkan informasi yang benar,” tutur Dokter Santoso, “Intinya kita juga harus berpola pikir yang sehat, yang benar, positif thinking. Kalau sudah stres duluan, panik sendiri, malah menyebabkan daya tahan tubuh kita menurun, imun kita turun, sehingga mempermudah kita terserang penyakit.”

Hingga saat ini, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia telah membekali karyawan dengan berbagai hal yang bermanfaat. Mulai dari menyediakan alat penunjang kesehatan seperti masker dan hand sanitizer, melakukan cek suhu tubuh bagi setiap karyawan, relawan, maupun tamu yang datang ke area Tzu Chi Center, hingga memberikan sosialisasi tentang Covid-19.

“Semua hal ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menjaga kesehatan bersama sehingga setiap orang tetap bisa bermanfaat untuk masyarakat,” pungkas Veronica.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Tak Perlu Panik, Namun Tetap Waspada Hadapi Virus Corona

Tak Perlu Panik, Namun Tetap Waspada Hadapi Virus Corona

06 Maret 2020

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia telah membekali karyawan dengan berbagai hal yang bermanfaat. Mulai dari menyediakan alat penunjang kesehatan seperti masker dan hand sanitizer, melakukan cek suhu tubuh bagi setiap karyawan, relawan, maupun tamu yang datang ke area Tzu Chi Center, hingga memberikan sosialisasi tentang virus Corona dan cara pencegahannya.

Umur kita akan terus berkurang, sedangkan jiwa kebijaksanaan kita justru akan terus bertambah seiring perjalanan waktu.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -