Tangan-tangan Muda Penuh Cinta Kasih

Jurnalis : Hadi Pranoto, Fotografer : Hadi Pranoto


Di sebuah gudang, sekitar 30 mahasiswa yang terdiri dari berbagai kampus di Kota Jogyakarta nampak sibuk menata dan mengepak berbagai barang kebutuhan sehari-hari, seperti beras, minyak goreng, mentega, tepung, dan juga pakaian. Tumpukkan beras bertuliskan Yayasan Buddha Tzu Chi nampak memenuhi gudang. Sebuah truk masuk ke dalam gudang dan semua relawan muda itu pun bahu-membahu menaikkan beras itu ke dalam truk milik Pemda DKI Jakarta. Di bawah koordinasi Rudi Suryana, relawan Tzu Chi asal Jakarta rencananya mereka akan membagikan beras kepada warga di Dusun Kecian, Desa Tandan, Bantul, Jogyakarta.

Setelah disurvei hari sebelumnya dapat dipastikan bahwa daerah ini memang layak mendapatkan bantuan. Di wilayah yang masuk Padukuhan Muara Bangun ini, memang cukup parah tingkat kerusakannya akibat gempa lalu. Hampir 50 % bangunan rumah penduduk hancur dan warganya terpaksa tidur dan menjalani kehidupan sehari-harinya di bawah tenda darurat. Bahkan, dua orang warga dari padukuhan ini ada dua orang yang meninggal akibat gempa karena tertimpa reruntuhan bangunan.

"Inisiatif ini muncul karena rasa keprihatinan yang mendalam akibat bencana gempa ini," jawab Ita, koordinator lapangan yang mengajak teman-temannya untuk ikut bergabung memberikan sumbangsihnya. Jebolan Universitas Atma Jaya Jogyakarta ini mengajak teman-temannya dari Vihara, juga dari berbagai kampus lainnya, seperti UGM, Atma Jaya, Muhammadiyah, dan beberapa kampus lainnya di Jogyakarta.

Ita sendiri bukanlah warga asli Jogyakarta, ia berasal dari Riau dan kebetulan sedang menuntut ilmu di Kota Jogyakarta. Karena baru lulus, maka ia belum pulang ke kampung halamannya dan untuk sementara tetap tinggal di Jogyakarta membantu korban bencana gempa ini. Gadis ini sudah tak canggung lagi mengurus bantuan agar sampai ke tangan yang berhak, karena sebelumnya ia juga telah berpengalaman dengan menjadi sukarelawan dari Kampusnya dalam bencana tsunami di Nias. Kali ini ia tampil dengan berseragam rompi sukarelawan Tzu Chi dan memperkenalkan misi dan sejarah Tzu Chi kepada masyarakat sebelum pembagian beras. "Atas nama Yayasan Buddha Tzu Chi, kami mengucapkan terima kasih karena Bapak dan Ibu bersedia menerima uluran cinta kasih kami," katanya dari atas bangku di depan antrian warga yang umumnya warga yang rumahnya hancur, rata dengan tanah.

Senin, 5 Juni 2006, tepat pukul 10 pagi, sebanyak 261 KK di wilayah Padukuhan Muara Bangun ini menerima bantuan beras dari Yayasan Buddha Tzu Chi. Yang unik pembagian beras ini dilaksanakan sendiri oleh para mahasiswa di bawah koordinasi Yayasan Buddha Tzu Chi indonesia. Meski kebanyakan baru pertama kali, namun rupanya mereka dengan cepat dapat belajar sehingga prosedur pembagian beras pun dilaksanakan seperti di Jakarta. Kegiatan berjalan lancar, tertib, dan tepat sasaran.

Teten, salah satu mahasiswa UGM, fakultas Kehutanan yang ikut bergabung menyatakan kesalutannya atas cepat dan tanggapnya Tzu Chi dalam memberikan bantuan. "Syukur alhamdulillah rumah saya tidak apa-apa, jadi saya bisa membantu mereka yang terkena musibah ini," ujarnya.

Bencana yang datang menimpa Jogyakarta juga membangkitkan kepedulian para mahasiswa, baik yang asli Jogya maupun luar kota Jogya untuk bekerja sama memberikan bantuan kepada para korban bencana. Ini merupakan sebuah pengalaman mulia dan berharga bagi mereka sebagai bekal hidupnya kelak. Sehingga jika suatu saat mereka lulus dan bekerja nanti, semangat untuk menolong dan membantu sesama akan selalu tumbuh di lubuk sanubari mereka. Cinta kasih bisa tumbuh dan menyebar dari perbuatan nyata yang bisa mereka lihat dan rasakan secara langsung.


Artikel Terkait

Menggalang Donasi dan Menggalang Hati

Menggalang Donasi dan Menggalang Hati

19 November 2018

Kisah-kisah yang tertangkap pada penggalangan dana pembangunan 3.000 rumah di Lombok dan Palu oleh insan Tzu Chi di wilayah Jakarta Barat, Pada 10 dan 11 November 2018 membuktikan betapa banyak insan yang sangat peduli terhadap sesama. Besar, maupun kecil dana yang disumbangsihkan tidaklah menjadi hal yang utama. Tetapi menjadi teladan bagi seluruh masyarakat.

Memaknai Semangat Celengan Bambu

Memaknai Semangat Celengan Bambu

17 April 2014

Berawal dari jodoh peluncuran buku kata perenungan Master Cheng Yen pada Februari lalu, kini Tzu Chi menjalin jodoh kembali dengan pihak manajemen Hotel Borobudur untuk melakukan Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi.

Setiap Orang Bisa Berbuat Baik

Setiap Orang Bisa Berbuat Baik

16 Oktober 2014 Pekerjakan lain dilakukan secara bergotong royong oleh relawan dan warga yang telah hadir terlebih dahulu. Di halaman depan gedung Cetiya  relawan dan warga menyusun beras. Jumlah keseluruhan 155 karung, yang semuanya akan dibagikan ke warga sebagai pengganti kupon yang sudah dibagikan terlebih dahulu.
Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -