Tanpa Ada Sekat Perbedaan

Jurnalis : Marcopolo A.Tumurang (Tzu Chi Biak), Fotografer : Marcopolo A.Tumurang (Tzu Chi Biak)

Relawan Tzu Chi Biak mengadakan kunjungan kasih ke Lapas Kelas III Biak pada tanggal 14 April 2016. Mereka juga mengajak para warga binaan lapas memeragakan isyarat tangan Satu Keluarga.

Kamis, 14 April 2016, jam 10.00 WIT menjadi momen yang sangat berbahagia bagi 15 orang relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Biak. Ini dikarenakan pada hari tersebut para relawan mengadakan kunjungan kasih untuk pertama kalinya ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Biak yang berlokasi di Desa  Samofa, Distrik Biak Kota, Papua.

Sesampainya di Lapas, relawan Tzu Chi menerima sambutan hangat dari para pegawai dan warga binaan. Sebanyak 140 orang warga binaan lapas Biak hadir di aula lapas untuk mendengarkan sharing dari relawan Tzu Chi. Bukan hanya relawan, salah satu penerima bantuan Tzu Chi juga turut bersumbangsih memberikan sharing di lapas ini. Relawan memberikan sharing tentang sejarah dan kegiatan Tzu Chi dalam membantu masyarakat yang membutuhkan.

Suasana menjadi lebih akrab karena sebagian dari warga binaan lapas Biak sudah mengenal Tzu Chi dan para relawannya. Hal ini membuat kekakuan diawal acara menjadi lebih mencair dengan perbincangan-perbincangan akrab antara relawan dan warga binaan.

Salah satu penerima bantuan Tzu Chi yang dipandu oleh relawan Tzu Chi, Nataniel memberikan sharing kepada 140 warga binaan lapas.


Dalam kunjungan kasih kali ini, relawan juga menyerahkan buku inspirasi Master Cheng Yen, kata perenungan, majalah, dan buletin Tzu Chi kepada petugas lapas agar bisa dibaca para warga binaan.

Tujuan relawan mengadakan kunjungan ini adalah untuk membangkitkan semangat para warga binaan agar mereka tidak minder dan terpuruk setelah ke luar dari Lembaga Pemasyarakatan. Masih banyak keluarga yang menghargai dan mendukung keberadaan mereka. Para relawan berprinsip bahwa semua adalah satu keluarga tanpa ada perbedaan, terlepas dari status sosial ataupun kesalahan yang pernah dilakukan pada masa lalu.

Dalam kunjungan kasih ini, relawan juga memberikan buku-buku insprasi Master Chen Yen untuk diletakkan di perpustakaan Lapas Biak. Dengan begitu para warga binaan mempunyai  bahan bacaan yang bisa dibaca kapan saja. Ternyata selama ini warga binaan kekurangan bahan-bahan bacaan untuk mengisi waktu luang mereka. Selain mengisi waktu luang, juga dimaksudkan untuk menumbuhkan minat baca bagi warga binaan sehingga dari membaca buku, kata perenungan, majalah, buletin akan mendapatkan ilmu yang bisa dipakai setelah keluar dari Lapas Biak. 

Yenny The, koordinator kegiatan ini mengatakan, “Dengan membaca buku-buku inspirasi Master Cheng Yen kita akan disadarkan dan merubah cara hidup kita lebih baik lagi dan bermanfaat bagi sesama.” Di penghujung acara, relawan mengajak warga binaan utnuk bersama-sama memeragakan isyarat tangan Satu Keluarga. Sebelum beranjak pulang, para relawan dan warga binaan memanjatkan doa bersama untuk keselamatan semua makhluk.


Artikel Terkait

Berbagi Sukacita di Lapas

Berbagi Sukacita di Lapas

23 Januari 2017

Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan  kegiatan untuk menyambut Tahun Baru Imlek bersama warga binaan Lapas Karimun untuk memberikan semangat kepada warga binaan pada 21 Januari 2017. Selain pembinaan juga pembagian paket imlek untuk mereka.

Tanpa Ada Sekat Perbedaan

Tanpa Ada Sekat Perbedaan

20 April 2016

Relawan Tzu Chi Biak mengadakan kunjungan kasih ke Lapas Kelas III Biak pada tanggal 14 April 2016. Mereka disambut antusias oleh 140 orang warga binaan di lapas. Kunjungan kasih ini diadakan agar bisa membangkitkan semangat para warga binaan agar mereka tidak minder dan terpuruk setelah ke luar dari Lembaga Pemasyarakatan.

Bekerja untuk hidup sangatlah menderita; hidup untuk bekerja amatlah menyenangkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -