Tatapan yang Penuh Makna
Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Apriyanto, Da Ai TV TaiwanSofia saat menyerahkan fosil kayu sebagai cendera mata untuk Master Cheng Yen. Fosil kayu yang ia dapat dari Sukabumi itu diasah dengan penuh ketulusan oleh sang suami hingga menjadi mengkilap. |
| ||
Baru Merasa Memiliki dan Menjadi Bagian dari Tzu Chi Seiring berlalunya waktu Sofia yang telah 6 tahun menjalani pengabdian sebagai relawan mendapat ajakan dari salah satu relawan Tzu Chi untuk mengikuti pelatihan di Taiwan. Meski keyakinannya sebagai relawan masih belum memasuki ambang keteguhan, Sofia menyetujui ajakan itu dan mulai menabung serta mempersiapkan cendera mata yang akan ia persembahkan kepada Master Cheng Yen. Sampai pada waktunya, tanggal 19 Juni 2010, Sofia bersama beberapa relawan Tzu Chi Indonesia pulang ke Hualien, Taiwan untuk menjalani pelatihan.
Ket: - Selama menjalani pelatihan di Taiwan, Sofia mendapatkan pengalaman yang berharga hingga membuatnya bertekad untuk bervegetarian dan menjalani semua ajaran Master Cheng Yen. (kiri) Sebuah Pergolakan Batin Pada pelatihan itu pula, Sofia merasakan adanya ikatan jodoh yang kuat antara dirinya dengan Master Cheng Yen. Saat ia bertemu langsung dengan Master Cheng Yen dan menyerahkan cendera mata berupa sebuah fosil kayu. Sofia merasakan adanya pesan yang mendalam dari setiap tatapan mata Master Cheng Yen. “Saya merasa adanya pesan yang mendalam dari setiap tatapan mata Master. Saya dulu tidak percaya akan adanya kehidupan masa lampau. Tapi setelah bertemu Master, saya yakin kalau di masa lalu saya ada jalinan jodoh dengannya,” kata Sofia.
Ket : - Bagi Sofia, Tzu Chi adalah tempat untuk melatih diri, bersyukur, dan memperoleh banyak berkah. (kiri). Getaran Kasih Master Cheng Yen Semakin Sofia mendekatkan dirinya pada master, semakin tak kuasa ia menahan rasa haru. “Saat saya peluk Master, saya merasa saat itu Master dalam keadaan tidak sehat. Tetapi Master tetap memaksakan dirinya untuk berjumpa dengan para relawan. Kasih dan perhatiannya sungguh luar biasa,” ungkap Sofia haru. Maka sejak saat itu Sofia bertekad akan menjalankan semua visi dan misi Master Cheng Yen dengan sepenuh hati. Buatnya, menjalankan ajaran Master Cheng Yen adalah panggilan jiwa yang selama ini terlalaikan. “Jujur selama ini saya tidak pernah tersentuh dan begitu saya berjumpa dengan Master Cheng Yen, saya merasa mendapatkan suatu kekuatan. Kekuatan untuk menjalankan semua ajaran Master dengan benar-benar. Karena selama ini saya jadi murid terlalu santai. Padahal guru saya Master Cheng Yen, dengan susah payah memikirkan banyak umat manusia di seluruh dunia. Sedemikian luar biasanya,” aku Sofia. Karena itu, dari sepenggal pengalaman berharga ini, Sofia bersikeras tidak akan menyia-nyiakan waktu yang ia miliki selama di Tzu Chi. Ia pun bertekad akan kembali lagi untuk menjalani pelatihan di Taiwan tahun depan, “Master mengatakan waktu kita sangat singkat, karena itu saya tidak akan menyia-nyiakan waktu saya selama berada di Tzu Chi, tempatnya ladang berkah,” tandas Sofia. | |||
Artikel Terkait
Harmoni Tzu Chi Indonesia
20 Oktober 2015 Selama tiga hari, rombongan pengusaha dan relawan asal Singapura bersama relawan Tzu Chi Indonesia mengunjungi beberapa tempat: Tzu Chi Center, Kelurahan Pademangan Barat, Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, dan Pondok Pesantren Nurul Iman.Saling Mendukung dan Berbagi Pengetahuan Melalui Nursing Class di Tzu Chi Hospital
05 Juli 2024Para perawat Tzu Chi Hospital mendapatkan tambahan pengetahuan yang diberikan oleh para profesor dari Tzu Chi University of Science and Technology di bidang keperawatan.
Jalan Bodhisatwa Membawa Manfaat Bagi Semua Makhluk
19 Januari 2022Sebanyak 470 orang yang terdiri dari relawan dan partisipan mengikuti kegiatan Pemberkahan Akhir Tahun 2021 di Tzu Chi Tanjung Balai Karimun secara daring.