Teguh Melangkah di Jalan Boddhisatwa

Jurnalis : Ronny Suyoto (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Ronny Suyoto (Tzu Chi Surabaya)
 
 

fotoDalam pelatihan relawan baru ini, para peserta terharu ketika Hok Cun Shixiong menyampaikan berbagai macam pengalaman hidup yang ia rasakan di saat melakukan pendampingan pasien penanganan khusus Tzu Chi.

Benih-benih cinta kasih makin bersemi di Tzu Chi Surabaya dengan diadakannya pelatihan relawan baru yang diikuti oleh 50 orang pada Minggu, 17 April 2011. Meski cuaca mendung, namun hal itu tidak menyurutkan langkah mereka untuk belajar, apalagi pada saat itu 3 relawan Tzu Chi dari Jakarta: Like Hermansyah (Ketua He Qi Utara), Hok Cun dan Suriadi, juga hadir untuk menjalin jodoh baik.

 

Hok Cun Shixiong, relawan yang aktif dalam pendampingan kasus di sela-sela presentasi sempat mencairkan suasana dengan memberikan kesempatan kepada para peserta untk menebak usianya. Para relawan sempat terkejut saat Hok Cun Shixiong menyampaikan bahwa usianya sudah 45 tahun. “Mengapa saya bisa keliatan awet muda? Karena saya bekerja Tzu Chi dan saat bekerja harus selalu tersenyum. Itulah resep awet muda saya,” katanya. Dalam sesi ini banyak relawan yang terharu menyaksikan berbagai penderitaan pasien yang selama ini didampingi oleh Hok Cun. Hok Cun juga menyemangati relawan Surabaya untuk rajin melakukan kunjungan kasih dan mendampingi pasien.

foto  foto

Keterangan :

  • Relawan Tzu Chi Surabaya dengan serius menyimak sharing yang disampaikan oleh relawan Tzu Chi dari Jakarta. (kiri)
  • "Ada 4 hal yang harus ditekankan relawan Tzu Chi, yaitu berdana, bahasa kasih, tindakan bermanfaat, serta kebersamaan," itulah yang disampaikan oleh Liu Su Mei, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia kepada para relawan Tzu Chi Surabaya. (kanan)

Berbagi Pengalaman
Di sesi lainnya, Like Hermansyah Shijie berbagi pengalaman pribadinya selama di Tzu Chi. “Jangan hanya karena masalah dengan satu orang saja lalu keluar dari Tzu Chi. Justru itu merupakan kesempatan kita untuk mengasah diri menjadi berlian. Jangan sampai kita memutus jalinan jodoh yang baik dengan Tzu Chi,” ujarnya. Ia juga memberikan semangat kepada semua relawan untuk ikut melangkah di jalan Bodhisatwa yang telah dirintis oleh Master Cheng Yen.

Terakhir, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei menutup acara dengan pesan cinta kasihnya. Ia mengingatkan adanya 4 hal yang harus ditekankan relawan Tzu Chi di Surabaya, yaitu berdana, bahasa kasih, tindakan bermanfaat, serta  kebersamaan. “Dengan adanya keempat hal tersebut, maka pekerjaan sebesar apapun tidak lagi terasa berat,” kata Liu Su Mei.

  
 

Artikel Terkait

Waisak 2019: Tiga Perayaan Penting Bagi Insan Tzu Chi di Dunia

Waisak 2019: Tiga Perayaan Penting Bagi Insan Tzu Chi di Dunia

16 Mei 2019

Seluruh insan Tzu Chi bersatu dalam doa sejuta insan dengan harapan kita dapat berlatih membangkitkan jiwa kebijaksanaan dalam diri sehingga dalam kehidupan nyata kita memperaktikkan ajaran welas asih agar menjadi manusia yang dapat menghimpun berkah dan menolong sesama sehingga dunia bebas bencana.

Akar yang Sama

Akar yang Sama

04 Februari 2011
Hari Minggu, 16 Januari 2011, para relawan mengikuti pendalaman prinsip 4 in 1. Dimulai dengan memberi hormat kepada Master Chen Yen, dan melakukan pradaksina yang diiringi dengan irama lagu yang tenang dan damai. Para relawan terlihat khusyuk sekali mengikuti  pradaksina.
Kisah Motivasi di Training Abu Putih

Kisah Motivasi di Training Abu Putih

08 September 2015

Minggu, 6 September 2015, bertempat di Aula Jing Si Lantai 2, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Training Abu Putih ke-4 diselenggarakan. Sebanyak 110 peserta memperoleh pengalaman baru dalam menerapkan budaya humanis Tzu Chi.

Hadiah paling berharga di dunia yang fana ini adalah memaafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -