Tekad Dalam Melestarikan Bumi
Jurnalis : Stella Young (Tzu Chi Batam), Fotografer : Stella Young, Supardi (Tzu Chi Batam)Posko depo pendidikan daur ulang Tzu Chi Batam hamper satu tahun berhenti melakukan pemilahan barang dan mengedukasi relawan dan orang-orang yang datang bekunjung. Di awal tahun 2021 ini depo ini berkegiatan lagi dengan menerapkan protocol kesehatan yang sangat ketat kepada siapa saja yang datang.
“Menyayangi dan melindungi benda di sekitar kita,
berarti menghargai berkah dan mengenal rasa puas.”
Master Cheng Yen
Misi pelestarian lingkungan Tzu Chi telah berusia 30 tahun dan hingga saat ini terus mengajak orang-orang untuk melakukan daur ulang dengan konsep bersih dari sumbernya bagaikan aliran jernih yang mengitari seluruh dunia. Di bumi mana pun relawan Tzu Chi berada, di situlah mereka menggenggam setiap kesempatan untuk melestarikan lingkungan. Mengenggam kesempatan walau di tengah pandemic covid 19, tekad kuat inilah yang ditunjukan oleh relawan pelestarian lingkungan pada Minggu 10 Januari 2021 di Posko Daur Ulang Tzu Chi Batam.
Sebelum relawan datang ke depo pelestarian lingkungan coordinator depo tengah menyiapkan keranjang-keranjang untuk pemilahan barang-barang sesuai dengan jenis dan warnanya.
Kegiatan pelestarian lingkungan ini menjadi awal dilakukannya di tahun 2021. Walaupun kota Batam di guyur hujan disertai tiupan angin yang dinginbeberapa hari ini namun, relawan dengan semangat menjalaninya dengan menerapkan protocol kesehatan. Ada sebelas orang relawan hadir berpartisipasi dalam pemilahan barang daur ulang. Kehadiran relawan komunitas Hu Ai 1 Batam ini disambut hangat oleh Bun Eng coordinator posko depo pendidikan barang daur ulang.
Bun Eng sudah 13 tahun mengabdikan diri pada Misi Pelestarian Lingkungan. Setelah mengikuti Kamp Pengusaha di Taiwan, Bun Eng aktif di Misi Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Batam.
“Saat dilantik sebagai komite oleh Master Cheng Yen, saya berikrar untuk membawa Misi pelestarian lingkungan dari Taiwan ke Indonesia khususnya Kota Batam. Dan sampai sekarang, saya bersyukur dapat mengajak orang-orang untuk melestarikan bumi.” Tutur Bun Eng.
Relawan Tzu Chi yang berkegiatan di depo daur ulang belajar memilah barang-barang yang bisa di daur ulang dan tidak bisa di daur ulang.
Salah satu relawan abu putih Amat Shi xiong relawan yang rutin berkegiatan pelestarian lingkungan. Amat sangat bersyukur dan mendukung Tzu Chi Batam kembali mengadakan kegiatan pelestarian lingkungan dimasa pandemi ini.
“Kondisi sekarang ini asal kita menjaga jarak dan menjalani protokol kesehatan dengan ketat. Yang penting kita jaga diri dan tidak ramai-ramai. Kita standardnya maksimal 15 orang.” ujar Amat.
Di tengah pandemi dan cuaca buruk, relawan daur ulang tetap mempertahankan tekad mereka untuk menjaga bumi. Sifat manusia cenderung konsumtif sehingga gemar membeli barang yang bukan prioritas. Untuk dapat keluar dari kebiasaan hidup konsumtif kita perlu bertekad dan berikrar untuk menjalani pola hidup ramah lingkungan dan menekan kebiasaan belanja kita terlebih lagi menjelang Hari Raya Imlek.
Relawan Tzu Chi menjalankan protocol kesehatan dengan ketat, salahsatunya selesai berkegiatan para relawan melakukan bersih-bersih di lokasi kegiatan agar relawan yang datang merasa nyaman dan aman datang berkunjung dan beraktifitas di depo pendidikan daur ulang Tzu Chi.
Setiap menit, masyarakat menggunakan kantong plastik sekali pakai. Sampah plastik mengancam kehidupan makhluk hidup dengan mengganggu rantai makanan, pencemaran air, tanah, dan polusi udara. Salah satu cara untuk mengurangi semua ini adalah dengan membangun kesadaran masyarakat dengan melakukan daur ulang.
Editor: Anand Yahya
Artikel Terkait
Saya Bisa Melakukan Pelestarian Lingkungan
24 Februari 2023Berbekal anjuran Master Cheng Yen untuk selalu melakukan pelestarian lingkungan, para relawan komunitas di Xie Li JB3 melakukan daur ulang sampah.