Bibit Cinta Kasih Bersemi di Korea Pagi tanggal 3 Desember 2010 kami berangkat ke Hualien dengan menggunakan kereta api. Hari itu kegiatan kami diisi dengan mendengarkan sharing dari relawan dan juga sambil menunggu relawan dari 22 negara yang akan tiba ke Hualien. Tanggal 4 desember 2010 training resmi dibuka. Selama 3 hari kami menerima materi training yang mencakup seluruh visi dan misi Tzu Chi. Jumlah peserta kali ini 1.180 relawan yang berasal dari 23 negara. Pada sesi perkenalan, yang sangat mengharukan adalah saat relawan Malaysia dengan jumlah yang kurang lebih separuh dari jumlah peserta berdiri melambaikan tangan. Mereka juga mengatakan jika 90% dari mereka sudah bervegetarian penuh seumur hidup. Dalam kesempatan ini juga diberitahukan sebuah berita yang menggembirakan, yakni sudah berseminya bibit cinta kasih Tzu Chi di Korea. Dalam sharingnya, relawan asal Korea itu mengatakan dengan adanya dia dan istrinya di Aula Jing Si ini berarti bertambah 1 negara yang hadir di aula ini. Kata-kata bertambah 1 negara yang hadir sangat besar artinya, dimana ini menandakan tekad dan ikrarnya untuk menyebarkan cinta kasih di Korea. Tekad Saya Tanggal 7 desember 2010 adalah hari yang bersejarah dan sangat membahagiakan serta mengharukan bagi relawan yang akan dilantik. Bersejarah karena untuk pertama kalinya pelantikan dan acara pemberkahan akhir tahun dilaksanakan pada waktu yang bersamaan. Keterangan : - Hendri Tando seusai dilantik menjadi anggota Komite Tzu Chi. Hendri merupakan koordinator relawan dokumentasi Tzu Chi dari He Qi Utara. Dengan menjadi anggota Komite Tzu Chi semakin meneguhkan tekad Hendri untuk menjadi mata dan telinga Master Cheng Yen. (kiri)
- Relawan Tzu Chi dari Indonesia yang dilantik menjadi anggota komite pada tanggal 4 - 8 Desember 2010 lalu berjumlah sebanyak 54 orang. (kanan)
Pada hari itu saya berjanji dan berikrar menjadikan hati Buddha sebagai hati sendiri dan misi guru sebagai misi diri sendiri, dengan penuh keyakinan mendukung tekad Master Cheng Yen dalam menjalankan misi yang berpedoman pada ikrar luhur “demi ajaran Buddha, demi semua makhluk”, menghapus penderitaan dan memberikan kegembiraan serta merangkul dengan hangat semua makhluk di dunia ini. Karena itu saya mengikrarkan janji saya: Saya berjanji dan berikrar akan menaati 10 sila Tzu Chi, melaksanakan petunjuk Master Cheng Yen dengan sekuat tenaga dalam pelatihan diri dengan berpegang pada prinsip ketulusan, lurus, dipercaya, jujur, melatih diri dalam berprilaku dengan kondisi hati welas asih, berbelas kasih, bersukacita, ikhlas, menggenggam dengan baik setiap kesempatan, dan berupaya untuk tetap konsisten, menerapkannya sesuai dengan ajaran Master Cheng Yen. Saya bertekad akan menyebarluaskan semangat cinta kasih universal, melatih dan mendisiplinkan diri dengan sikap bersyukur, berpengertian, berlapang dada, bersatu hati, ramah tamah, saling menyayangi, dan saling mendukung demi tercapainya tujuan bersama. Saya berjanji dan berikrar akan melaksanakan struktur organisasi dengan konsep mengoptimalkan segala potensi, membangun kondisi hati yang bersih dan menciptakan perpaduan hati yang tulus, mengembangkan metode pelaksanaan operasional Tzu Chi yang berlandaskan perpaduan 4 metode dan 4 fungsi dengan semangat tanpa pamrih dan kesungguhan hati, menyatukan ke-4 misi mulia ke dalam satu tujuan, menerapkan sifat welas asih dalam kehidupan sehari-hari dalam komunitas. Saya berjanji dan berikrar akan mengingat dengan seksama ajaran dan bimbingan Master Cheng Yen dalam berperilaku dengan bertutur kata yang baik, melakukan hal yang baik, mengembangkan niat yang baik, berjalan di jalan yang benar, belajar dari kegiatan yang dilakukan dan memperoleh kesadaran di dalam proses belajar, mewujudkan ikrar luhur yang penuh welas asih master untuk menjernihkan hati manusia, mencapai masyarakat yang damai sejahtera, serta membebaskan dunia dari bencana. Saya berjanji dan berikrar akan menjunjung tinggi nama Tzu Chi, menjalankan metode dan ajaran Tzu Chi dengan penuh kesungguhan, sehingga pada suatu hari kelak Tzu Chi akan merasa bangga atas sumbangsih saya, bergandengan tangan melangkah di jalan Bodhisatwa, agar bisa menyebarluaskan amal kebajikan Tzu Chi di dunia, agar di dunia ada interaksi dalam melakukan perbuatan baik dan sirkulasi kasih sayang antar sesama. Kartu pengenal relawan yang bertuliskan nama pemberian dari Master Cheng Yen dan nomor anggota komite telah disematkan. Ini berarti kami secara sadar dan sungguh-sungguh menerima tanggung jawab yang diamanatkan oleh Master Cheng Yen. Saat itu artinya saya sudah sampai di pintu gerbang Tzu Chi. Dalam doa saya mohon diberi tambahan kekuatan untuk bisa membantu meringankan beban yang selama ini dipikul oleh Master Cheng Yen. Tanggal 8 Desember 2010 adalah hari terakhir training. Hari itu materinya diisi dengan sharing dari relawan peserta training. Sampai training ditutup pada pukul 15.00 WIB, saya terus berharap dapat sesering mungkin kembali ke kampung halaman batin untuk senantiasa belajar dengan keluarga besar Tzu Chi, mendalami Dharma dan mewarisi ke generasi selanjutnya. Semoga dengan bertambahnya komite dan Tzu Cheng di Indonesia akan membuat Indonesia memiliki lebih banyak cinta kasih yang disebarkan. |