Tekad Gan En Hu Menjadi Relawan Daun Bodhi

Jurnalis : Noorizkha (He Qi Barat), Fotografer : Merry Christine (He Qi Barat)


Johnny mengadakan sosialisasi waisak di acara Gathering He Qi Barat pada bulan April Lalu.

Segala perbuatan harus dimulai dengan sebuah tekad, Bagaikan menanam pohon yang berawal dari sebutir benih. Kata Perenungan Master Cheng Yen-

Bulan Mei yang merupakan bulan istimewa bagi insan Tzu Chi telah tiba. Pada bulan ini insan Tzu Chi merayakan tiga hari penting sekaligus yakni Hari Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia. Perayaan ini dilakukan setiap tahunnya di minggu kedua bulan Mei. Berbagai persiapan telah dilakukan untuk menyambut bulan istimewa. Pada tahun ini perayaan dilakukan di Tzu Chi Center di PIK, Jakarta Utara dengan membentuk barisan daun Bodhi dan huruf Tzu Chi. Dengan tema ”Doa Jutaan Insan’ diharapkan kegiatan ini dapat mensucikan batin manusia sehingga banyak yang menjadi bodhisatwa dunia sekaligus menghargai jasa - jasa Ibu.

Pada kesempatan kali ini He Qi Barat mendapat berkah membentuk barisan daun Bodhi di sebelah kanan Aula Jing Si dan membentuk barisan huruf ”I”. Sejak tanggal 5 April 2014 bertepatan dengan gathering relawan yang diadakan He Qi Barat telah dilakukan sosialisasi mengenai barisan ini. Diharapkan sebanyak 600 relawan dapat memenuhi barisan agar sempurna. Johnny selaku PIC dari pembentukan formasi barisan menjelaskan bahwa peserta yang ikut tidak hanya untuk yang beragama Buddhis saja melainkan juga untuk semua agama karena di dalam setiap gerakan terdapat makna untuk melatih diri, mensucikan hati, menghormati orang tua, dan ingat akan bersyukur.

Para hadirin yang datang pun menyimak setiap penjelasan dari Johnny.

Untuk memenuhi barisan maka dibukalah pendaftaran untuk relawan. Selain dari kalangan relawan, relawan juga dapat mengajak teman, saudara, dan kerabat untuk ikut serta. Salah satu yang istimewa adalah ikut sertanya para Gan En Hu ( Penerima Bantuan dari Tzu Chi ) untuk mengisi formasi. Para Gan En Hu ini senantiasa mengikuti latihan formasi sejak bulan April. Salah satunya Nurnila yang mendapat bantuan biaya hidup dan bantuan uang sekolah untuk anaknya. Ibu ini mengaku ingin ikut berpartisipasi dalam kegiatan formasi daun Bodhi dan tidak merasakan kesulitan untuk mengikuti latihan dengan posisi berdiri selama beberapa jam. Hal senada juga diungkapkan oleh Suhartini yang menerima bantuan biaya sekolah untuk anaknya sejak satu tahun lalu. Ibu yang mengenakan kerudung ini mengaku ingin berpartisipasi dalam kegiatan Tzu Chi. Meski tekadnya untuk menjadi relawan belum tercapai karena belum bisa membagi waktu, Suhartini bertekad untuk mengikuti latihan formasi hingga acara tiba. Ibu yang baru berusia 46 tahun ini juga ingin menjadi inspirasi bagi peserta lainnya bahwa sangat penting untuk menghargai dan saling toleransi sesama umat beragama sehingga keluarganya pun mendukung tekadnya untuk menjadi bagian dari daun Bodhi.

Undangan untuk menjadi barisan daun Boddhi di buka bagi siapa saja tidak memandang suku, ras, maupun agama.

Menerima berkah dan menciptakan berkah, agaknya itulah yang dilakukan oleh para Gan En Hu. Dengan berkah yang didapat menjadikan mereka untuk bersemangat membantu orang lain. Dengan penuh semangat mengikuti latihan dan bersedia menyiapkan waktu untuk berlatih diri. Untuk itu, Master Cheng Yen pernah memberi nasihat melalui kata perenungannya ”Dalam kehidupan ini kita harus senantiasa beraktivitas, jangan menyia – nyiakan waktu dengan hidup tanpa tujuan. Kita harus mengembangkan kebijaksanaan dan kemampuan untuk menciptakan berkah bagi masyarakat”.


Artikel Terkait

Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -