Tekad Menjadi Kota Berkelanjutan
Jurnalis : Willy , Fotografer : Martha DewiRia Sulaeman (kiri), relawan Tzu Chi turut hadir di acara guna menjelaskan mengenai moto utama misi pelestarian lingkungan di Tzu Chi yaitu: “Mengubah sampah menjadi emas, emas menjadi cinta kasih” yang berlandaskan pada perkataan pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi, Master Cheng Yen.
Memperingati Hari Tata Ruang Nasional, Pemerintah Kota Bogor menyelenggarakan acara jalan kaki bersama dengan Wali Kota Bogor, Bima Arya, Sabtu, 8 November 2014. Mengusung tema “Kota Bogor Sebagai Kota Pusaka yang Berkelanjutan”, acara ini dimulai dari Wihara Dhanagun dan berakhir di Stasiun TV Megaswara, Bogor. Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia diundang secara khusus menjadi narasumber membahas pola pengolahan sampah yang diterapkan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Selain Tzu Chi, beberapa organisasi sosial lain yang diundang antara lain International Council For Local Environment Iniatiatives (ICLEI) dan Koalisi Pejalan Kaki Bogor (KPKB)
Ria Sulaeman , salah seorang relawan yang aktif di Tzu Chi memberikan sharing mengenai misi pelestarian lingkungan yang diterapkan oleh Tzu Chi. Salah satu topic yang dibahas adalah mengenai prinsip 5R yang diterapkan Tzu Chi yaitu Rethink, Reduce, Reuse, Repair, dan Recycle. Ria mencontohkan pembelian barang yang dibutuhkan dengan yang diinginkan. Untuk itu, RIa menekankan pentingnya memikirkan kembali sebelum membeli, apakah benda yang dibeli memang dibutuhkan.
Sabtu, 8 November 2014, Pemkot Bogor mengundang Tzu Chi membagi pengalaman di bidang pengolahan sampah dalam acara jalan kaki bersama Wali Kota Bogor, Bima Arya. Acara yang mengangkat tema “Kota Bogor Sebagai Kota Pusaka yang Berkelanjutan” ini dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat termasuk organisasi masyarakat Bogor.
Selain itu, dalam kesempatan ini Ria juga menjelaskan mengenai moto utama misi pelestarian lingkungan Tzu Chi yaitu: “Mengubah sampah menjadi emas, emas menjadi cinta kasih” yang berlandas pada perkataan pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi, Master Cheng Yen. Lebih lanjut, Ria menjelaskan mengenai Eco Garbage Enzyme. Hal ini disambut antusias oleh salah satu tokoh masyarakat di Surya Kencana, Mardi Lim. Mardi Lim mengungkapkan keinginannya memberdayakan masyarakat Bogor terutama pedagang pasar untuk menerapkan Eco Garbage Enzyme.
“Tujuan acara ini adalah membagikan semangat Tzu Chi yaitu bagaimana mengubah sampah menjadi emas dan emas menjadi cinta kasih,” tutur Ria.