Telemedicine TIMA Indonesia, Bentuk Lain dari Bakti Sosial Kesehatan di Masa Pandemi
Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul KhotimahTami dan Suster Wenny saat Telemedicine TIMA berlangsung. Para tenaga medis Tzu Chi yang tergabung dalam TIMA Indonesia di masa pandemi terus aktif membantu masyarakat lewat program telemedicine.
Layanan Telemedicine TIMA (Tzu Chi International Medical Association) Indonesia telah banyak membantu serta memberi ketenangan batin bagi masyarakat yang terpapar Covid-19. Lebih dari 218 pasien berkonsultasi langsung dengan dokter TIMA dan mendapat paket obat beserta vitamin. Telemedicine gelombang kedua ini dibuka sejak 28 Januari 2022 dan berlangsung hingga saat ini.
Herry beserta istrinya Riana, merupakan relawan Tzu Chi yang menggunakan layanan ini pada Februari 2022 lalu. Keduanya masih sangat terkesan dengan betapa bermanfaatnya layanan ini. Menurut Herry, penjelasan dan tutur kata dokter yang lembut namun jelas, membuat keresahan yang ia rasakan saat itu seketika sirna.
“Walaupun istri saya sudah diresepkan dari dokter tempat ia bekerja, tapi dr. Maryani (dokter dari TIMA) tetap mau cek kondisi kami via Zoom untuk memastikan,” tutur Herry.
Tak berhenti di situ, lima menit setelah konsultasi, Herry pun sudah dikabari oleh Tami, anggota TIMA, bahwa paket obat mereka sudah siap dikirimkan.
“TIMA melayani dengan sepenuh hati. Sungguh luar biasa, sangat membantu,” tambahnya.
Telemedicine TIMA menjadi sumber rujukan bagi Herry dan para relawan lainnya untuk berkonsultasi.
Telemedicine TIMA memang merupakan bentuk perhatian Tzu Chi, khususnya kepada para relawan Tzu Chi dan staf badan misi yang selama ini telah banyak bersumbangsih bagi masyarakat luas. Baik konsultasi maupun obat semuanya gratis, tak dipungut biaya.
Saat telemedicine berlangsung, Tami bertugas sebagai admin, sementara Suster Wenny Yunita mencatat keluhan pasien dan mencatat terapi serta obat yang akan diberikan kepada pasien. Lalu anggota TIMA lainnya di bagian farmasi langsung menyiapkan obat-obatnya.
Paket obat sendiri sudah disiapkan sejak lama. Karena itu setiap selesai telemedicine, tak sampai lima menit Tami langsung mengabari pasien bahwa paket obat sudah siap dikirimkan.
Bakti Sosial di Masa Pandemi
Dokter Maryani sangat senang dapat memberikan konsultasi. Setidaknya ada 9 dokter TIMA yang bersumbangsih pada telemedicine kali ini.
Sama halnya dengan bakti sosial kesehatan yang kerap digelar TIMA Indonesia di berbagai pelosok negeri, Telemedicine kali ini juga hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Bedanya kali ini digelar melalui Zoom.
Masyarakat yang terpapar Covid-19, dalam hal ini para relawan Tzu Chi dan para staf badan misi Tzu Chi, cukup mendaftar melalui google form dan mencantumkan hasil SWAB PCR atau hanya Antigen saja. Tami, anggota TIMA yang bertugas sebagai admin akan segera menghubungi calon pasien untuk mengatur sesi konsultasi.
Para dokter TIMA yang handal di sela maupun selepas praktik tugas mereka siap memberi konsultasi mulai pukul 16.00- 18.00 WIB dari Senin-Jumat. Salah satunya dr. Maryani.
“Dalam keadaan yang seperti ini orang kan sangat khawatir. Saya senang kalau bisa menjelaskan, bisa memberikan pelayanan secara cepat. Jadi saya kadang ke Tami, ‘ayo cepat ayo cepat obatnya dikirim ya’ karena ingin pasien cepat dapat obat dan cepat sembuh,” ujar dr. Maryani.
Tak hanya itu, bahkan hampir semua pasien yang berkonsultasi dengannya dr. Maryani follow up keadaannya.
“Dan biasanya saya beri nomer telepon saya, kalau ada apa-apa boleh telepon, sehingga mereka tenang. Kalau yang isoman, dan gejalanya yang tidak berat itu mereka lima hari sembuh, jadi saya senang sekali mendengar kabar mereka sudah sembuh,” pungkasnya.
Di akhir pekan, sebenarnya layanan telemedicine tak dibuka. Namun jika sangat urgent, para pasien akan tetap akan dilayani. Karena itu Tami dan Suster Wenny biasanya tetap stand by meski di akhir pekan.
Berbicara masalah obat, bisa dibilang para relawan Tzu Chi sangat bisa mendapatkan obat, apalagi relawan yang tak terkendala ekonomi. Namun dalam situasi seperti ini, yang lebih dibutuhkan orang-orang yang terpapar Covid-19 adalah dukungan dan perhatian. Aspek inilah yang sangat diperhatikan oleh TIMA Indonesia.
Tami dan Suster Wenny sendiri kapanpun ada waktu luang, mereka sempatkan untuk menanyakan kabar pasien, sudah membaik atau belum. Perhatian-perhatian kecil seperti ini yang memang dibutuhkan bagi para pesien.
“Walaupun kami cuma mengingatkan jangan stres, pokoknya minum saja obatnya, dari kami kan sudah dapat. Semoga proses penyembuhannya baik, cepat,” tutur Wenny kepada seorang pasien.
“Saya sendiri pernah merasakan jadi pasien, memang perlu banget dukungan. Kedua ya saya anggap ini baksos. Baksos kami kadang sampai tengah malam masih bekerja, sama seperti itu,” kata Tami.
Tami saat mengirimkan obat melalui layanan Gosend kepada pasien yang telah berkonsultasi lewat telemedicine TIMA.
Karena perhatian yang tulus ini, para dokter, Tami dan Suster Wenny banyak menerima pesan manis nan haru.
“Terima kasih ya Suster Weni sekarang saya tenang banget.”
“Makasi ya obatnya sudah sampai, saya kira masih lama, ternyata langsung sampai jadi tenang banget sekarang.”
“Yayasan (Tzu Chi) sangat perhatian kepada saya. Ya ampun Suster Wenny benar deh saya tidak boleh keluar dari Tzu Chi. 😊 “
“Kalimat itu buat saya itu sudah melebih dari obat dan paket yang kami kirim. Karena itu yang utama, pasiennya tenang dulu. Jadi dengan mereka senang mendapatkan paket obat itu menurut saya itu adalah obat yang kualitasnya paling besar, paling manjur,” kata Suster Wenny.
Bahkan dengan perhatian yang mereka terima setelah mengikuti telemedicine, beberapa pasien tergugah dengan sendirinya untuk bersumbangsih atau menyumbang untuk pembelian obat TIMA.
Editor: Arimami Suryo A.
Artikel Terkait
Telemedicine, Layanan Konsultasi Kesehatan Bagi Pasien Covid dari TIMA Indonesia
05 Agustus 2021TIMA Indonesia membuka layanan telemedicine. Layanan ini adalah alat komunikasi yang memberikan informasi kesehatan atau layanan konsultasi secara virtual yang diperuntukkan bagi anggota TIMA, relawan Tzu Chi, dan keluarga inti mereka yang terpapar Covid-19.
Telemedicine TIMA Indonesia, Bentuk Lain dari Bakti Sosial Kesehatan di Masa Pandemi
08 Maret 2022Layanan Telemedicine TIMA Indonesia telah banyak membantu masyarakat yang terpapar Covid-19. Lebih dari 218 pasien berkonsultasi dengan para dokter TIMA, serta menerima paket obat dan vitamin.