Anak asuh Teratai mengikuti lomba cerdas cermat dalam Teratai Cup 2024 yang diadakan oleh Departemen Bakti Amal Tzu Chi Indonesia di Tzu Chi Center, PIK, Penjaringan, Jakarta Utara pada Sabtu, 22 Juni 2024.
Untuk pertama kalinya, Tzu Chi Indonesia mengadakan perlombaan Teratai Cup 2024 bagi anak-anak asuh yang dibantu Tzu Chi pada Sabtu, 22 Juni 2024, bertajuk Menggali Potensi Menggapai Masa Depan. Kegiatan yang dilaksanakan di ruang Xi She Ting, Tzu Chi Center Lt. 1 ini diikuti oleh anak-anak asuh teratai perwakilan dari 11 komunitas relawan (He Qi) Tzu Chi di Jakarta, Tangerang, Cikarang, dan Sinar Mas.
Hari itu, para anak asuh terlihat begitu bersemangat untuk mengikuti berbagai perlombaan yang sudah dipersiapkan oleh Tim Bakti Amal Tzu Chi Indonesia. Perlombaan-perlombaan ini meliputi lomba duet lagu Tzu Chi, lomba pidato bahasa Mandarin dan bahasa Inggris, dan lomba cerdas cermat. Para juri pilihan yang kompeten terkait materi lomba juga sudah dipersiapkan untuk memberikan penilaian kepada para peserta lomba.
Natalie Anatasya dan Angelina Queen, anak asuh Teratai dari komunitas He Qi Cikarang menunjukan kebolehan bernyanyi lagu Ada Cinta Kasih di Dunia.
Anak asuh Teratai, Natalie Anatasya (11) dan Angelina Queen (11), peserta lomba duet lagu Tzu Chi dari komunitas He Qi Cikarang terlihat antusias saat duduk menunggu giliran. Sejak pukul 05.00 pagi mereka dan rombongan relawan dari He Qi Cikarang sudah berangkat menuju Jakarta untuk ikut Teratai Cup 2024. Kompak dengan pakaian berwarna merah, mereka berdua membawakan lagu Ada Cinta Kasih di Dunia.
“Persiapan hanya tiga hari, karena berbarengan juga dengan ujian. Kita pilih lagu itu karena kita juga harus mengenal lagu-lagu Tzu Chi yang jarang didengar. Awalnya ya deg-degan takut nggak hafal haha,” ungkap Natalie.
Jauh-jauh dari Cikarang, Natalie dan Angelina tampil maksimal walaupun ada beberapa masukan dan catatan dari para juri. Bukan hanya mengejar kemenangan, tapi bagi mereka berdua lomba Teratai Cup 2024 ini juga menjadi kegiatan yang penting dan positif. “Penting, karena supaya kita nggak terlalu main handphone. Dengan belajar menyanyi kita mengisi waktu luang dengan positif dan kita bisa mengasah bakat kita sendiri,” kata Angelina.
Tampil begitu percaya diri dan gemilang, Chelsea Felicia, anak asuh Teratai dari komunitas He Qi Barat 1 sangat fasih menggunakan bahasa Mandarin saat berpidato.
Pada lomba pidato, Chelsea Felicia (13), anak asuh Teratai dari komunitas He Qi Barat 1 tampil begitu percaya diri dan gemilang saat berpidato dengan menggunakan bahasa Mandarin. Riuh tepuk tangan dari para juri dan penonton pun begitu nyaring saat Chelsea menyelesaikan pidatonya. “Pertama kita perlu punya niat dulu, juga usaha, dan doa restu dari orang tua karena doa itu tidak akan pernah pulang dengan tangan kosong,” kata Chelsea bersemangat.
Keterampilan berbahasa Madarin dari Chelsea sudah ia tekuni dan asah selama 7 tahun. Latihannya pun dibantu oleh guru pendamping di sekolah dan kursus. Menurut Chelsea adanya Teratai Cup 2024 ini sebagai wadah untuk kita menyumbangkan pengetahuan dan keterampilan. “Karena tidak semua keterampilan itu ada di jenjang akademik, ada juga di jenjang non akademik seperti tadi berbicara (pidato) itu merupakan salah satu kemampuan yang harus kita kembangkan,” jelas siswi SMP Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng ini.
Ajang Pengembangan Diri
Dalam kesempatan ini, anak-anak asuh Teratai dari berbagai usia dan kategori lomba menunjukkan keterampilan serta talentanya. Dan yang paling seru saat lomba cerdas cermat seputar Kata Perenungan Master Cheng Yen yang diikuti oleh kelompok anak asuh Teratai dari He Qi Tangerang, He Qi Cikarang, dan Tzu Chi Cabang Sinar Mas.
Kepala Bagian Bakti Amal Tzu Chi Indonesia, Yully Kusnadi memberikan sambutan pada acara Teratai Cup 2024 yang diselenggarakan perdana.
Suasana semakin seru ketika, para peserta cerdas cermat harus menyebutkan Kata Perenungan Master Cheng Yen yang dirangkai dari gambar dan kata. Di akhir lomba cerdas cermat, anak asuh Teratai dari komunitas He Qi Tangerang keluar sebagai pemenangnya setelah bersaing skor dengan anak asuh Teratai Tzu Chi Cabang Sinar Mas.
“Menghafal (Kata Perenungan Master Cheng Yen), jadi setiap 10 halaman dihafal. Senang kumpul-kumpul, lomba, ketemu teman-teman dari daerah lain. Semua hebat-hebat, bisa pidato Mandarin, bahasa Inggris, nyanyi, keren,” ucap Jillyan (12), anak asuh Teratai dari komunitas He Qi Tangerang.
Para penerima bantuan Tzu Chi (Gan En Hu) yang memiliki usaha kecil juga diajak berpartisipasi dalam kegiatan Teratai Cup 2024 ini.
Kepala Bagian Bakti Amal Tzu Chi Indonesia, Yully Kusnadi yang ikut terlibat menjadi panitia dalam kegiatan Teratai Cup 2024 bersama relawan Tzu Chi dan Tzu Ching pun merasa senang karena diberikan kesempatan untuk mengadakan acara bagi anak asuh Teratai sekaligus mengajak Gan En Hu yang memiliki usaha kecil produksi makanan untuk dapat berpartisipasi.
“Tentunya dengan kegiatan ini anak Teratai mendapatkan exposure untuk menggali potensi mereka, anak Teratai berlatih kepercayaan diri, anak Teratai bisa lebih mengenal dan fasih dengan nilai-nilai yang diajarkan Master Cheng Yen, anak Teratai saling kenal, dan yang terakhir para penerima bantuan Tzu Chi yang memiliki usaha kecil diberikan kesempatan untuk berkembang usaha makanannya,” jelas Yully Kusnadi.
Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Liu Su Mei yang hadir dalam Teratai Cup 2024 ini juga berfoto bersama dengan Fungsionaris Misi Amal Tzu Chi Indonesia, Kepala Departemen Bakti Amal Tzu Chi Indonesia, para juri, dan peserta Teratai Cup 2024.
Pengumuman pemenang dalam kegiatan ini juga akan dilaksanakan pada rangkaian acara Teratai Cup 2024 pada Minggu, 21 Juli 2024 dengan diikuti perlombaan-perlombaan lainnya yang masih akan berjalan bagi anak asuh Teratai.
Editor: Hadi Pranoto