Tergerak untuk Membantu

Jurnalis : Stephen Ang (He Qi Utara), Fotografer : Ivan Darren, Stephen Ang, Teksan Luis (He Qi Utara)

Kelas Budi Pekerti

Pada Minggu, 30 Agustus 2015, relawan Tzu Chi komunitas Hu Ai Pluit mengadakan kegiatan kelas budi pekerti (Qin Zi Ban) di Jing Si Books & Café Pluit.

Pada Minggu, 30 Agustus 2015, relawan Tzu Chi komunitas Hu Ai Pluit mengadakan kegiatan kelas budi pekerti (Qin Zi Ban) di Jing Si Books & Café Pluit. Menjelang pukul 8 pagi, para murid kelas budi pekerti mulai berdatangan dengan didampingi oleh orang tua yang juga telah menjadi relawan berseragam Abu Putih.

Tema yang diangkat pada kelas hari itu adalah cinta kasih sesama makhluk yang bertujuan untuk mengajarkan kepada anak-anak agar menyayangi binatang dan tumbuhan. Kegiatan kelas pada hari itu diisi dengan pelajaran kata perenungan, sharing foto yang menampilkan kasih sayang. Selain itu, anak-anak juga diminta menggambar binatang kesukaan mereka. Sebanyak 16 relawan dan 50 peserta terlihat antusias mengikuti kegiatan hari itu.

 

Kelas Budi Pekerti

Berawal dari anaknya yang mengikuti kelas budi pekerti di Tzu Chi, Jok Khian mulai mengenal Tzu Chi lebih jauh.

Salah satu orang tua yang terinspirasi setelah anaknya mengikuti kelas budi pekerti ini adalah Jok Khian. Pria yang yang datang bersama istri dan kedua anaknya ini menceritakan bahwa dia mengenal Tzu Chi dari adiknya yang sudah terlebih dahulu mengajak anaknya dalam kelas budi pekerti di Tzu Chi. Setelah mendalami lebih jauh, Jok Khian merasa bahwa segala kegiatan yang dilakukan oleh Tzu Chi itu sangat positif. Hal ini terutama dirasakan olehnya dalam misi amal kemanusiaan yang dijalankan oleh Tzu Chi.

“Saya suka mencoba hal-hal baru (di Tzu Chi) yang mungkin saya ga bakalan dapat di tempat lain. Kesempatan seperti ini kan, ga selalu ada dan memang setiap kali saya ada waktu luang daripada saya ke mal, lebih baik saya melakukan sesuatu yang lebih berguna, lebih bermanfaat,” tutur Jok Khian.

Kelas Budi Pekerti

Jok Khian aktif mengikuti berbagai kegiatan Tzu Chi seperti bedah buku, pemilahan barang daur ulang, dan baru-baru ini juga berperan di drama Bulan Tujuh Penuh Berkah.

Mereka sekeluarga juga aktif dalam berbagai kegiatan Tzu Chi seperti bedah buku, pemilahan barang daur ulang, dan baru-baru ini juga berperan di drama Bulan Tujuh Penuh Berkah. Perubahan positif  pun mulai terlihat dalam diri anak-anaknya yang kini lebih menghargai makanan.

“Setelah mengikuti kegiatan pelestarian lingkungan, ketika di jalan tiba-tiba ada yang buang sampah, dia (anak saya) bisa bilang: papi, tadi ada yang buang sampah sembarangan,” kenang Jok Khian.

Kelas Budi Pekerti

Jok Khian berharap agar lebih banyak orang tua meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan Tzu Chi sehingga dapat ikut berperan dalam kegiatan yang positif.

Jok Khian juga mulai berpikir mengenai para relawan Tzu Chi yang datang dalam kelas budi pekerti. Setiap sesi kelas itu banyak relawan Tzu Chi  yang datang atas kemauan sendiri serta begitu tulus dan serius dalam memberikan pelajaran. “Dari situ saya tergerak. Apa yang saya bisa perbuat untuk orang sekitar saya, lingkungan sekitar saya. Itu yang membuat saya mengapa saya cukup aktif di kegiatan Tzu Chi,” ucap Jok Khian dengan penuh semangat.

Harapan Jok Khian sederhana. Dia berharap agar lebih banyak orang tua dapat meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan Tzu Chi. Dengan begitu, para orang tua dapat ikut berperan melakukan sesuatu yang positif bagi diri sendiri dan lingkungan. Tentunya, pada saat yang sama, anak-anak juga bisa belajar menghargai sesama dan beretika yang baik.


Artikel Terkait

Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -