Terima Kasih, Ada Pengobatan Gratis
Jurnalis : Yuliati, Fotografer : YuliatiRelawan Tzu Chi membantu pasien lansia yang hendak mengikuti baksos kesehatan umum dan gigi pada tanggal 25 Juni 2014. Mereka pun menyapa layaknya sudah saling mengenal.
Di salah satu sudut ruang tunggu pengambilan obat, terlihat lelaki tua lengkap dengan pakaian dinasnya sedang duduk termenung sembari memperhatikan logo Tzu Chi dan tulisan yang terdapat dalam kartu antri. Ia adalah Pakar (75 tahun), sejak dua bulan yang lalu sering merasa kepala pusing dan mual. Setiap harinya, Pakar melakukan pekerjaannya sebagai tukang sapu jalanan di Dinas Kebersihan Perkotaan dan Pertamanan Kabupaten Tangerang.
Lokasi baksos yang juga dekat dari tempatnya bekerja membuatnya langsung bergegas memeriksakan kesehatannya yang sedang menurun. Ia mengaku merasa senang telah mendapatkan pemeriksaan dan obat secara gratis dari dokter. “Seneng, ini perut nggak enak, sering pusing, semua diobati,” ucap Pakar penuh syukur. Baginya entah kapan bisa memeriksakan kesehatannya. Gaji sebesar Rp. 600.000 yang ia peroleh setiap bulannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terkadang malah kurang. Terlebih lagi, kondisi istrinya yang juga sedang sakit dan hanya bisa berbaring. Beruntung anak semata wayangnya bekerja untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Disela-sela pekerjaannya, Pakar (75) memeriksakan kesehatannya kepada dokter. Ia mengaku sering pusing dan mual. Usai periksa, dengan semangat kembali melanjutkan pekerjaannya.
Bekerja sebagai tukang sapu sudah sangat lama sekali dijalani Pakar. Kurang lebih 20 tahun ia mengabdi di Dinas Kebersihan. Mulai pukul tujuh pagi hingga sebelas siang setiap harinya, Pakar selalu bekerja dengan gesit dan penuh semangat. Tempat tinggal yang terletak di Kampung Bugel, RT 002, Kec. Tiga Raksa, Kab. Tangerang, tidak jauh dari lokasi ia bekerja. Ini membantunya untuk berhemat karena ia tidak perlu mengeluarkan ongkos lebih untuk berangkat ke lokasi kerjanya. Ia cukup berjalan kaki setiap hari. Dengan kesabaran dan rasa syukurnya lah, Pakar melalui hari-harinya. Ia terus bersyukur karena ada pengobatan gratis yang bisa diikutinya.
Tidak hanya Pakar yang merasa beruntung dengan adanya baksos kesehatan dan umum ini, Siti Suryani dengan wajah berbinar merasa senang karena berhasil membujuk putrinya, Nurul untuk cabut gigi susunya. Beberapa kali, Nurul gagal masuk ruangan pemeriksaan gigi karena rasa takut. “Banyak-banyak terima kasih, di sini sudah dibantu dokter dan relawan. Alhamdulilah, terima kasih banyak atas pengobatan gigi anak saya,” ungkap Siti.
Siti Suryani (berkerudung) menemani putrinya, Nurul saat cabut gigi yang beberapa kali mengurungkan niat dicabut karena rasa takut.
Wujud Kecintaan untuk Masyarakat
Pengabdian masyarakat dengan mengadakan bakti sosial merupakan program
tahunan yang diadakan oleh Dharma Wanita BIN. Pada baksos kesehatan umum dan
gigi tahun ini (25 Juni 2014) pengurus Dharma Wanita BIN menggandeng Yayasan
Buddha Tzu Chi dalam melayani masyarakat yang kurang mampu. “Saya melihat
keseriusan untuk memberikan (bantuan sosial), melihat hal tersebut, sehingga
menjalin kerjasama kembali,” ucap Triwati, penasehat Dharma Wanita BIN.
Sebanyak 589 pasien umum dan 84 pasien gigi berhasil ditangani oleh Tim Medis Tzu Chi (TIMA), Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dan Kesdam. “Tzu Chi memang yayasan sosial yang sering mengadakan bakti sosial, baik pengobatan maupun saat penanganan banjir. Saya berharap kegiatan ini berlanjut bukan cuma penanganan namun juga pencegahan,” ungkap A. Zaki Iskandar, Bupati Tangerang. Meringankan masyarakat yang kurang beruntung agar mendapatkan kesehatan merupakan wujud cinta kasih yang mulia. Semoga cinta kasih yang terus mengalir bisa bermuara pada masyarakat sehingga mereka mendapatkan kesejahteraan dan kesehatan.
Bupati Tangerang, A. Zaki Iskandar (kiri) berharap kegiatan baksos ini bisa belanjut dalam memberikan penanganan dan pencegahan untuk masyarakat.