Terima Kasih Insan Tzu Chi Indonesia

Jurnalis : Juliana Santy, Fotografer : Anand Yahya, Hadi Pranoto, Juliana Santy
 
 

foto
Rasa syukur dan gembira terpancar pada wajah setiap insan Tzu Chi saat melambaikan tangan kepada Master Cheng Yen usai mendengarkan pesan dari sang guru.

Kamis malam (5/10) saat mencoba memutar Handy Talky mencari saluran yang tepat, tiba-tiba terdengar suara relawan yang ramai sahut menyahut untuk saling mengingatkan makan dahulu setelah itu baru bekerja lagi. Pekerjaan yang banyak membuat beberapa di antara mereka tidak memiliki nafsu makan, dan inilah yang menyebabkan keributan di Handy Talky yang tak sengaja kudengar, tapi keramaian itu terjadi karena mereka saling menyayangi satu sama lain layaknya keluarga sendiri.

Aku pun berkeliling gedung melihat lokasi, dan ternyata memang mereka tampak sibuk bekerja. Namun walaupun begitu, walaupun hari semakin malam, semangat tetap terpancar di wajah mereka. Mereka diam-diam bersumbangsih untuk memberikan yang terbaik di acara peresmian nanti. Aku pun ikut bersemangat melihat mereka.

Minggu 7 Oktober 2012, Hari bersejarah itu pun tiba, tegang bercampur gembira bergejolak di dalam hati menyambut peresmian Aula Jing Si. Sebuah acara besar bagi Tzu Chi Indonesia dan kebahagian pula bagi insan Tzu Chi di seluruh dunia. Pada saat itu kami memulai acara dengan berkumpul terlebih dahulu untuk mendengarkan ceramah pagi “Live” Master Cheng Yen. Pada layar muncul sebuah kursi dan meja tempat di mana Master akan duduk memberikan ceramah. Berdebar melihat tempat tersebut, menunggu kehadiran guru memberikan ceramah di pagi hari. Lalu Master pun muncul, beliau bercerita tentang Indonesia. Senang rasanya dapat melihat Master gembira dan sehat.

Setelah usai, kami pun segera bergegas menuju ke lapangan untuk berbaris bersiap-siap menyambut peresmian. Walaupun telapak kaki terasa sakit namun sebuah semangat muncul karena ingin berada bersama dengan guru. Setelah bendera Indonesia, Buddhis, dan Tzu Chi dikibarkan, genderang pun berbunyi, usai itu kami berjalan sambil menyanyikan lagu Xing Yuan (Jalankan Ikrar), sebuah lagu yang menceritakan tentang keteguhan tekad Mahabhiksu Jian Zhen, dan Master Cheng Yen berkata bahwa tekad tersebut sama dengan tekad yang dimiliki insan Tzu Chi dan harus selalu dipegang teguh oleh insan Tzu Chi.

foto  foto

Keterangan :

  • Acara peresmian di mulai dengan menyaksikan ceramah pagi “Live” melalui video conference dengan Master Cheng Yen (kiri).
  • Tim dekorasi, salah satu tim yang bekerja hampir setiap hari menjelang peresmian untuk mendekorasi semua tempat di Aula Jing Si agar tampak menjadi semakin indah dan hangat (kanan).

Setelah itu, salah satu bagian yang kutunggu, yaitu kami semua, murid di Indonesia mengucapkan ikrar kepada Master Cheng Yen. Kami berikrar menyebarkan cinta kasih ke seluruh Indonesia agar Tzu Chi ada di setiap pelosok Indonesia. Kami bertekad dan berikrar selama-lamanya menjalankan Tzu Chi dan selama-lamanya berjalan di jalan Bodhisatwa. Master Cheng Yen menyaksikan langsung ikrar yang kami ucapkan. Master pun kembali hadir di hadapan kami melalui Video Conference dan memberikan ucapan kepada kami. Master berkata bahwa beliau yakin murid-muridnya di Indonesia mampu mencapai tekad tersebut. Master memberikan berkat kepada kami agar lebih giat lagi. Inilah pesan yang disampaikan oleh Guru kita.

Pesan Master Cheng Yen:
Insan Tzu Chi Indonesia sekalian, kesungguhan hati dan cinta kasih kalian sudah sangat berhasil dan terwujud di hadapan insan Tzu Chi di seluruh dunia. Di sini, saya sudah mendengar suara genderang hati dan melihat gerakan kalian saat menabuh genderang. Saya juga melihat langkah kalian yang diiringi lagu “Jalankan Ikrar”. Para Bodhistwa dunia berkumpul bersama untuk membangun tekad dan ikrar. Insan Tzu Chi dari beberapa Negara tengah berkumpul bersama di Aula Jing Si Indonesia. tayangan yang terlihat di konferensi video ini sungguh menggetarkan hati orang. Pemandangan yang terlihat ini sungguh menggugah dan menginspirasi. Kami yang berada di Taiwan harus meneladani kalian untuk menciptakan kehidupan yang indah dan bermakna. Semoga insan Tzu Chi di seluruh dunia bisa bekerja sama dengan harmonis seperti insan Tzu Chi di Indonesia yang kita lihat saat ini.

foto  foto

Keterangan :

  • Insan Tzu Chi menyambut tamu yang hadir dan menjelaskan isi rumah dengan penuh semangat (kiri).
  • Banyak insan Tzu Chi yang bersumbangsih secara diam-diam dan tulus agar peresmian ini dapat berlangsung dengan sempurna (kanan).

Berkat kesatuan hati dan jalinan jodoh pada belasan tahun yang lalu, insan Tzu Chi di Indonesia terus menghimpun kekuatan hingga sekarang, dan kini kita sudah dapat melihat hasilnya. Ini membuktikan setiap orang telah membangun ikrar luhur, dan berpegang teguh pada tekad hingga masa yang tidak terhingga. Saya sudah mendengarnya. Saya sudah mendengar setiap murid saya telah membangun ikrar untuk menyebarkan benih cinta kasih ke setiap pelosok Indonesia. saya yakin kalian pasti bisa mencapainya. Saya sangat menantikannya. Semoga setiap Bodhisatwa memiliki tekad melatih diri yang teguh dan ikrar yang tidak pernah kendur, serta selalu melangkah dengan mantap untuk menjadi orang yang kaya lahir dan batin. Semoga setiap orang selalu memiliki hati penuh cinta kasih. Semoga setiap orang bisa saling bekerja sama dengan harmonis, saling bersyukur, dan saling menghormati selamanya guna menyebarkan cinta kasih ke seluruh Indonesia.

Saya mendoakan kalian dengan tulus, saya berdoa semoga setiap orang bisa menapaki jalan bodhisatwa serta mengembangkan berkah dan kebijaksanaan. Saya mendoakan kalian, saya berterima kasih dan berdoa untuk kalian. Insan Tzu Chi di seluruh Taiwan mendoakan kalian, insan tzu Chi di seluruh dunia bersama-sama memberi selamat dan berdoa semoga ikrar kalian terwujud. Terima kasih, saya mendoakan kalian semua. Saya sudah melihat kesungguhan hati dan ikrar setiap Bodhisatwa. Saya sudah melihatnya, saya mendoakan kalian. Kita punya “kekuatan batin” berkat teknologi. Kalian semua berada di hadapan saya, saya juga tengah berada di sana. Jangan bilang saya tidak hadir, ya. Saya juga menghadiri acara kalian pada saat ini. Terima kasih. Saya mendoakan kalian. (Diterjemahkan oleh: Karlena Amelia -DAAI TV)

Terima Kasih, Semua Merasa Bahagia
Saat insan Tzu Chi berjalan memasuki pintu rumah ini, tampak bagaikan koloni semut yang berbaris mendaki gunung Sumeru dan berkata kepada guru untuk tenang karena ada murid-muridnya di Indonesia. Sebuah perasaan yang penuh dengan rasa syukur dan haru timbul karena dapat mengikuti acara tersebut. Terlebih lagi melihat persiapan yang telah dilakukan oleh setiap insan Tzu Chi Indonesia, kerja keras mereka pun berbuah kebahagian dari setiap orang. Bukankah Anda yang mengikuti acara ini juga merasakan hal yang sama? Sang guru bergembira karena kita. Jika setiap saat semua insan Tzu Chi dapat bekerja dengan harmonis, bersatu hati, dan penuh semangat seperti hari tersebut, maka guru pasti akan semakin tenang dan bergembira karena muridnya menjalankan pesan sang guru. Terima kasih insan Tzu Chi Indonesia atas kerja keras dan sumbangsih tiada henti, kita harus lebih semangat lagi.

  
 

Artikel Terkait

Suara Kasih: Bacang Cinta Kasih

Suara Kasih: Bacang Cinta Kasih

15 Juni 2010
Perlahan-lahan, insan Tzu Chi menyadari bahwa karya kemanusiaan Tzu Chi kian berkembang. Insan Tzu Chi pun sangat bijaksana. Untuk membantu korban bencana di negara lain, mereka membuat bacang dan menjualnya pada saat perayaan Festival Perahu Naga. Hal ini tak hanya dilakukan oleh insan Tzu Chi di Taiwan.
Bangkit Membantu Sesama Korban Gempa

Bangkit Membantu Sesama Korban Gempa

10 Mei 2015 Semangat dan cinta kasih yang ditularkan oleh relawan Tzu Chi dan relawan setempat setidaknya dapat menjadi salah satu langkah nyata untuk mengembalikan semangat warga Nepal untuk kembali bangkit. Relawan Tzu Chi memberikan bantuan sekaligus melakukan pendampingan serta menggalang hati warga setempat untuk bangkit dari keterpurukan.
Wujud Bakti dan Cinta Kasih Kepada Keluarga

Wujud Bakti dan Cinta Kasih Kepada Keluarga

03 Maret 2020

TK Tzu Chi Indonesia melaksanakan kegiatan Minggu Budaya Humanis dengan mengusung tema Berbakti pada tanggal 24 hingga 28 Februari 2020.

Melatih diri adalah membina karakter serta memperbaiki perilaku.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -