Terima Kasih Mama

Jurnalis : Wismina (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Patmawati (Tzu Chi Pekanbaru)

Dalam Kelas Budi Pekerti Tzu Chi, para murid diimbau untuk merasakan kesulitan yang dialami oleh seorang ibu ketika sedang mengandung.

Setiap tanggal 22 Desember masyarakat di Indonesia merayakan Hari Ibu. Dengan tema yang sesuai dengan Hari Ibu, kelas budi pekerti (Qin Zi Ban) pada tanggal 20 Desember 2015 mengangkat tema “Terima Kasih Mama”. Seperti pada kelas-kelas sebelumnya, kelas berlangsung dari pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 siang di Kantor Penghubung Tzu Chi Pekanbaru. Kelas budi pekerti yang telah memasuki pertemuan keenam ini dihadiri oleh  17 orang murid.

Sebuah drama yang dipadukan dengan video yang menceritakan bahwa sejak masih di dalam perut, mama sudah mencurahkan begitu banyak cinta kasih kepada anaknya ditampilkan dalam kegiatan ini. Demi anak, mama rela menderita, terutama pada saat melahirkan. Namun ketika mengetahui anak yang dilahirkan selamat, semua penderitaan dan kesakitannya seakan lenyap, yang ada hanyalah kebahagiaan.

Para murid juga diajarkan keterampilan untuk membuat suvenir yang nantinya akan diberikan kepada orang tua mereka sebagai ungkapan sayang mereka.

Para murid lalu diajak menyanyikan lagu yang berjudul Mama. Penjelasan makna dari lagu Mama pun diberikan oleh relawan, yakni mama selalu melindungi dan merawat anaknya, serta memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Untuk lebih memahami peran seorang mama, para murid pun diajak bermain games “Saya menjadi Mama”. Dalam permainan ini, murid-murid melakukan hal-hal yang biasanya dikerjakan oleh mama yakni menyiapkan  sarapan  untuk anaknya, kemudian membangunkan anaknya serta memintanya untuk sarapan. Mereka diberi waktu dua menit untuk menyelesaikan semua tugas. Sebagai pengganti roti asli, murid-murid menyusun puzzle yang berbentuk roti. Setelah selesai menyusun puzzle roti, kemudian harus membangunkan anaknya. “Bangun, Nak, ayo bangun, nanti terlambat ke sekolah," kata Malvin mencoba membangunkan anaknya yang diperankan oleh Juli, relawan pendamping.

Kemudian pada saat sarapan, Juli sengaja menolak makan roti dan meminta untuk dibuatkan mi. Ternyata Malvin bisa membujuk dengan mengatakan bahwa roti yang dibuatnya enak dan sedap. Pada saat waktu dua menit telah selesai, relawan pendamping akan mengambil kesempatan untuk sharing dengan para murid tentang keseharian mereka di rumah, apakah mereka ada pilih-pilih makanan dan apakah ketika pagi mereka bangun sendiri atau dibangunkan.

Dari tiga materi yang telah disampaikan, diharapkan para murid bisa memahami akan cinta kasih mama. Maka melalui Kata Perenungan Master Cheng Yen para murid diajarkan untuk bisa membuat hati orang tua merasa senang, yaitu tersenyum ceria ketika melihat mama-papa, rajin mengerjakan tugas dan bisa dinasehati, serta bersikap sopan kepada siapa saja.

Di penghujung acara, para murid menyuguhkan teh kepada orang tua mereka

Lalu kelas dilanjutkan dengan membuat suvenir bunga mawar dari kertas yang kemudian ditempelkan di papan karton yang telah dikasih magnet. Selain itu para murid juga diberi selembar kertas yang berbentuk love untuk menulis ungkapan terima kasih  kepada Mama yang nantinya juga ditempelkan di papan karton tersebut . Valent menuliskan ungkapan terima kasih untuk mamanya,  “Gan en Mama karena mama telah melahirkanku”.  “Bunga secantik mama,” demikian pujian yang dituliskan oleh  Geraldo untuk mamanya.

Sebagai ungkapan terima kasih kepada Mama, para murid kemudian diarahkan berbaris dengan rapi untuk memberikan secangkir teh kepada Mama mereka tercinta. Mereka berlutut lalu menyuguhkan teh dan juga memberikan suvenir yang telah mereka buat kepada mamanya sambil  memeluk mama mereka dengan penuh kebahagiaan.

Pada akhir kelas, semua murid tampil di depan untuk mempersembahkan isyarat tangan lagu "Mama".

Mama…

 dirimu bagaikan pohon besar

saya  bagaikan ulat kecil  di atas pohon yang setiap hari memakan daun-daun

namun Mama tidak pernah mengeluh.

 Mama…

 dirimu bagaikan pohon besar yang terus menumbuhkan daun-daun baru

 membuat saya tumbuh besar dan kuat.

Mama..Kami berterima kasih padamu.


Artikel Terkait

Tanamkan rasa syukur pada anak-anak sejak kecil, setelah dewasa ia akan tahu bersumbangsih bagi masyarakat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -