Terima Kasih Tzu Chi, Angga Senang!

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Arimami Suryo A


Angga bersama teman-temanya saat berangkat ke sekolah yang tak jauh dari rumahnya.

Impian Angga Ramadhan (10) untuk bisa berbicara dengan jelas terwujud sudah. Tak ada lagi perasaan minder. Malahan, Angga tambah percaya diri.

“Terima Kasih Buddha Tzu Chi, Angga Senang!”

Kalimat itu dilontarkan Angga dengan artikulasi yang jelas. Dibanding sebelum operasi bibir sumbing, jelas jauh. Darip, bapak Angga pun mengakuinya.

“Kalau menurut saya sih ngomongnya sudah normal, tapi memang tetap tidak seperti orang biasanya. Angga kan sering komunikasi sama teman-temannya, jadi dia sudah tidak minta dibenarkan lagi cara ngomongnya,” kata Darip.


Anak bungsu dari empat bersaudara ini memang anak yang mandiri. Tak hanya menyiapkan keperluan sekolahnya sendiri, di rumah, Angga rajin membantu membersihkan rumah.


Darip mengaku bangga dengan kemajuan yang dicapai Angga usai operasi bibir sumbing.

Angga yang kini duduk di bangku kelas 3 SDN 01 Sukamanah ini merupakan pasien operasi bibir sumbing pada baksos kesehatan Tzu Chi ke-119 di Rumah Sakit Sentra Medika Cikarang, 11-12 Agustus 2017. Selain Angga, ada 15 pasien lagi yang juga menjalani operasi bibir sumbing.

Saat tim redaksi Tzu Chi Indonesia datang ke rumah Angga di Desa Sukamanah, Kecamatan Sukatani, Cikarang Utara pada Senin, 17 Februari 2020, Angga tengah bersiap-siap berangkat ke sekolah. Ia menyiapkan semua keperluannya sendiri, termasuk buku-bukunya.

“Angga paling suka Pelajaran Agama,” katanya.

Baca juga: Sekarang Aku Bisa Bicara dengan Jelas Loh..


Angga kini berusaha mengejar ketertinggalannya dalam belajar mengingat pernah berhenti sekolah selama setahun.

Namun menjadi Angga sungguh tak mudah. Nenek Angga, Wasih, yang sangat disayanginya meninggal dunia dua tahun yang lalu. Sebuah kehilangan yang besar bagi Angga mengingat sang nenek adalah sosok pengganti ibunya yang lebih dulu meninggal empat tahun yang lalu. Kesedihan Angga ini mempengaruhi semangatnya bersekolah, hingga Angga berhenti sekolah selama setahun.

Kegigihan keluarga dan pihak sekolah membujuk Angga akhirnya membuahkan hasil. Angga mau kembali bersekolah. Apalagi dikelilingi teman-teman yang sangat menyayanginya, Angga makin semangat.


Angga saat membaca materi dalam Pelajaran Tematik Tema 6 yang membahas tentang energi matahari.

“Angga.. Angga.. Ayo berangkat!!”

Pagi itu keceriaan seketika hadir di teras rumah Angga ketika segerombolan teman-temannya datang menjemput Angga. Rupanya ini memang sudah tradisi, setiap hari puluhan teman-temannya datang terlebih dulu ke rumah Angga untuk kemudian berangkat sama-sama ke sekolah.

“Angga anaknya baik. Enggak pernah berantem,” kata teman-temannya berbarengan saat ditanya apa yang mereka senangi dari Angga.

Angga Lebih Percaya Diri
Berkat operasi bibir sumbing yang dijalani Angga dua setengah tahun yang lalu, kemampuannya melafalkan sebuah kata makin membaik. Ini juga yang bikin Angga lebih percaya diri. Di sekolah, Angga senang bermain sepak bola. Karena itu guru olahraga kerap mengajak Angga bertanding futsal.


Sarah Ulumiah, guru Angga, mengecek jawaban Angga pada soal yang tertera di buku.

Sarah Ulumiah, guru Angga, Guru Kelas 3B punya pesan untuk Angga yang bercita-cita menjadi polisi sekaligus pemanin sepakbola.  

“Kelebihan Angga dia supel sama teman-temannya, anaknya juga sopan, ramah, baik. Angga, Angga harus rajin sekolah, rajin belajar, belajar membaca lagi, belajar berhitung lagi, jangan kebanyakan main,” pesan bu guru. 

Lily Tedja relawan Tzu Chi dari Xie Li Cikarang yang ikut dalam kunjungan ini juga bergembira melihat kemajuan Angga.


Lily Tedja saat berbincang dengan Angga. Lily sangat bergembira melihat kemajuan Angga.

“Saya sangat terharu sekali dan bangga sama Angga. Dari segi bahasa itu sudah sempurna sekali, dan itu kemajuan yang pesat sekali bagi dia, terutama kepercayaan diri Angga juga luar biasa,” ujarnya.

Rasa syukur yang mendalam diungkapkan Darip melihat Angga kini.

“Senang banget dengan perkembangan Angga. Sebagai orang tua saya bersyukur banget. Bangga lihat Angga saat di sekolah, nggak minder karena ngomongnya sudah biasa. Saya berterima kasih sekali kepada Yayasan Buddha Tzu Chi, mudah-mudahan Tzu Chi tambah jaya lagi,” kata Darip.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Terima Kasih Tzu Chi, Angga Senang!

Terima Kasih Tzu Chi, Angga Senang!

20 Februari 2020

Impian Angga Ramadhan (10) untuk bisa berbicara dengan jelas terwujud sudah. Tak ada lagi perasaan minder. Malahan, Angga tambah percaya diri. “Terima Kasih Buddha Tzu Chi, Angga Senang!” ujarnya. 


Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -