Terjalinnya Simpul Kasih di Kabupaten Tulang Bawang Lampung

Jurnalis : Yudha Aria Putra (Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas), Fotografer : Yudha Aria Putra (Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas)

foto
Dokter TIMA sedang memeriksa tensi seorang pasien pada baksos di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung.

“Bersumbangsih dengan hati penuh sukacita, berpartisipasi dengan rasa syukur, tidak akan terasa melelahkan.”
(Master Cheng Yen)

 

Terletak di Balai karyawan PT. Sumber Indah Perkasa Kabupaten Tulang Bawang – Lampung, pada hari Minggu, 27 Oktober 2013 diadakan kegiatan bakti sosial kesehatan umum. Acara dibuka dengan sambutan / pesan cinta kasih dari Humala Sinaga Shixiong, yang menjabat juga sebagai Region Controller perkebunan Sinar Mas Lampung.

Selain dipadati oleh warga yang hendak berobat, baksos tersebut juga dihadiri oleh pejabat daerah setempat. Tepat pukul 8.00 waktu setempat, warga mulai berbondong-bondong mendatangi lokasi bakti sosial. Mereka berdatangan dengan menggunakan sepeda motor, berjalan kaki dan dijemput oleh para relawan. Hal ini melukiskan antusias dari 60 orang relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas yang tidak setengah-setengah dalam melakukan baksos pada hari ini.

Baksos kesehatan yang berjalan selama 5 jam ini dapat menangani 503 pasien umum di sekitar Sungai Buaya Estate dan Mill Kabupaten Tulang Bawang Lampung. Sebanyak 181 pasien menjadi pasien rujukan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Perwakilan Sinar Mas yang akan ditindaklanjuti setelah kegiatan baksos ini berakhir.

Dampak yang dirasakan dengan adanya baksos ini sangat bagus, masyarakat akan memahami arti pentingnya bahwa kita ini hidup di lingkungan perusahaan, Perusahaan itu juga memerhatikan segi kesehatan warga disekitarnya. Sebaiknya pula ada tindaklanjut dari perusahaan apabila dalam baksos ini ada penyakit yang tidak dapat ditangani / tuntas. Hampir setiap tahun acara sosial seperti baksos ini kerap diadakan oleh PT. Sumber Indah Perkasa. Semoga acara-acara seperti ini dapat menjadi jembatan antara masyarakat dan perusahaan agar tidak terjadi kecemburuan sosial. “Dari terselenggaranya acara ini saya dapat mengambil pelajaran yaitu besarnya rasa kebersamaan antara pimpinan dan bawahan, mereka bekerjasama satu sama lain, serta terjalinnya simpul kasih sayang antara pihak perusahaan dengan masyarakat,” demikian ucap bapak Suhardi, selaku sekretaris dari kec. Penawartama Kab. Tulang Bawang.

foto   foto

Keterangan :

  • Ibu-ibu relawan sedang memilih obat untuk pasien sesuai dengan resep dokter (kiri).
  • Pasien yang tidak dapat berjalan, dengan sigapnya relawan akan membopong (kanan).

Senada dengan Suhardi, Suharsito yang menjabat sebagai Kepala Kampung Kec. Penawartama Kab. Tulang Bawang, mengungkapkan kegembiraannya karena terselenggaranya baksos ini, “Kita harus hidup saling membantu antara yang kurang mampu dengan yang mampu, dan disini perusahaan telah memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dalam hal ini.”

Baksos kesehatan umum ini diadakan karena melihat dari data survei yang telah dilakukan oleh dokter kepada puskesmas setempat, terutama bagi warga yang kurang mampu. Dan banyak juga pasien yang berobat sebenarnya sudah cukup lama penyakitnya, tapi dikarenakan ketidakmampuan biaya serta keterbatasan pendidikan dan informasi, maka mereka tidak dapat berobat, begitu ungkap Humala Sinaga Shixiong.

Jenis penyakit yang dijumpai oleh dokter sangatlah beragam. Mulai dari katarak, pterygium, Hernia, diabetes, Hipertensi hingga penyakit otot dan sendi. Tim medis pun menyambut berkah hari itu dengan penuh sukacita. Para apoteker dengan cepat dan tanggap menyediakan obat serta resep pun dikembalikan kepada setiap pasien. Bagi para lansia atau pasien yang tak sanggup berjalan, relawan Tzu Chi Sinar Mas siap membantu membopong atau menggendong pasien untuk berobat.

Melalui kegiatan bakti sosial kesehatan umum ini, hubungan yang erat terjalin antara insan Yayasan Buddha Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas dengan masyarakat setempat. Setiap sentuhan kasih yang diberikan oleh para relawan menjadi senyuman terindah bagi para pasien. Hal ini menjadi sebuah pelajaran yang bermakna bagi para relawan Tzu Chi, di mana para relawan bisa berinteraksi langsung dan merasakan penderitaan para pasien sehingga tergugah hatinya untuk terus bersyukur dan berbuat kebajikan.


Artikel Terkait

Semangat Celengan Bambu, Menjaga Cinta Kasih Tetap Tumbuh

Semangat Celengan Bambu, Menjaga Cinta Kasih Tetap Tumbuh

09 April 2018
Sugianto Kusuma, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menuturkan, “Master Cheng Yen menjelaskan kepada murid-muridnya tentang mengapa setiap hari kita harus memasukkan uang ke celengan bambu. Jawabannya sangat singkat. Kalau kita ada niat baik, niat buruk pasti akan berkurang,” ungkapnya.
Ladang Berkah di Celengan Bambu

Ladang Berkah di Celengan Bambu

24 Desember 2010 Kebiasaan menyisihkan uang jajan untuk ditabung di sebuah celengan sering terdengar sewaktu kita kecil. Orang tua kita membelikan celengan untuk tempat menyimpan uang dengan pesan, “Uang jajan jangan dihabiskan ya! Sisihkan beberapa rupiah untuk dimasukkan ke celengan.”
Internasional: Mendonorkan Tubuh

Internasional: Mendonorkan Tubuh

22 September 2011
Di suatu hari, pada saat sedang menemani suaminya untuk melakukan tes kesehatan, ia secara tidak sengaja mengetahui bahwa dirinya terkena kanker paru–paru dan penyakitnya sudah menyebar ke bagian-bagian lain tubuhnya.
Gunakanlah waktu dengan baik, karena ia terus berlalu tanpa kita sadari.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -