Terus Berderma Pascabencana

Jurnalis : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Rangga Setiadi, Galvan (Tzu Chi Bandung)
 
 

foto Para insan Tzu Chi Bandung tengah mengajak para pengunjung sebuah factory outlet di Bandung untuk menyisihkan sedikit rejeki mereka untuk membantu para korban bencana alam Merapi dan Mentawai.

Selama tiga hari berturut-turut, pada 3-5 Desember 2010, Yayasan Buddha Tzu Chi kantor perwakilan Bandung kembali menjalankan misi amalnya dengan melakukan kegiatan penggalangan dana bagi saudara-saudara kita yang terkena bencana di tanah air.

 

Dengan mengambil tempat di Rumah Mode factory outlet, Jl. Setiabudhi No. 41 Bandung,sebanyak 21 relawan Tzu Chi menjunjung tinggi rasa kemanusiaannya dengan terus mengetuk hati para pengunjung untuk menyisihkan sebagian uangnya. Namun, diantara keramaian itu tak jarang pula para pengunjung hanya memberikan lambaian tangan dan melemparkan senyuman saja. Akan tetapi, banyak pula para pengunjung yang tersentuh hatinya untuk turut bersumbangsih baik tua maupun muda.

Tidak hanya berdiam pada satu titik saja, berulang kali secara bergantian para relawan berkeliling di area factory outlet untuk mencari para pengunjung yang akan turut bersumbangsih dengan menyisihkan sebagian uangnya. Ternyata cara seperti ini cukup efektif, mengingat disini banyak pengunjung yang berdiam sambil duduk di kursi pelantaran factory outlet.

foto    foto

Keterangan :

  • Tidak hanya mengumpulkan dana, para relawan Tzu Chi juga membagikan majalah dan mensosialisasikan tentang kegiatan Tzu Chi kepada para pengunjung. (kiri)
  • Pengunjung factory outlet menyumbangkan uangnya ke dalam kotak dana yang diterima oleh para relawan Tzu Chi Bandung. (kanan)

Tidak hanya penggalangan dana saja yang dilakukan pada hari itu. Sosialisasi mengenai Tzu Chi pun kerap kali dilakukan relawan terhadap para pengunjung. Diantaranya adalah dengan membagikan majalah Tzu Chi dan juga mensosialisasikan tentang kegiatan-kegiatan yang ada di Tzu Chi.

Merehab Infrastruktur
Berbeda seperti sebelumnya, tujuan penggalangan dana kali ini adalah untuk membangun kembali infrastruktur bangunan di daerah Merapi dan Mentawi, seperti sekolah dan rumah. Hal tersebut diungkapkan Thian Le Tjen salah satu relawan Tzu Chi yang mengikuti kegiatan ini. ”Tujuannya ini untuk merehab lokasi pascabencana Merapi. Bukan buat sekarang, tapi buat nantinya, buat pascabencananya, terutama tujuannya pengen mendirikan sekolah atau rumah,” katanya.

foto  foto

Keterangan :

  • Hati yang penuh ketulusan dalam beramal tercermin dari senyum para pengunjung factory outlet yang berderma melalui kotak amal Tzu Chi.  (kiri)
  • Para relawan Tzu Chi Bandung menghitung bersama hasil dari penggalangan dana di Rumah Mode Factory Outlet. (kanan)

Pembangunan kembali sarana-sarana untuk menunjang masyarakat lebih diprioritasakan pada kali ini. Maka dari itu para insan Tzu Chi terus tergerak hatinya untuk  melakukan aksi sosial hingga saat ini. Tongkat estafet Tzu Chi dalam misi sosial terus berlanjut dan tidak pernah lepas. Pascabencana melanda bumi nusantara, di setiap minggunya para insan Tzu Chi terus bahu-membahu memberikan bantuan bagi para korban bencana. Rasa cinta kasih Tzu Chi terus ditebarkan bagi siapapun sebagai wujud nyata akan sebuah nilai kepedulian antar sesama.

  
 

Artikel Terkait

Menemukan Makna Hidup (Bag. 1)

Menemukan Makna Hidup (Bag. 1)

24 Januari 2011
Meski awalnya sempat ada pergulatan batin untuk mengikuti kegiatan Tzu Chi, akhirnya setelah mengenal Tzu Chi lebih dalam keraguan itu pun pupus sudah.  Tzu Chi tidak membeda-bedakan agama.
Pementasan Sutra Bakti Seorang Anak

Pementasan Sutra Bakti Seorang Anak

28 Agustus 2019

Tzu Chi Batam mementaskan Drama Musikal Sutra Bakti Seorang Anak (SBSA). Acara yang diadakan pada hari Minggu, 18 Agustus 2019 ini dihadiri oleh 410 penonton.

Mengantisipasi Banjir di Musim Hujan

Mengantisipasi Banjir di Musim Hujan

27 Januari 2010
Yayasan Buddha Tzu Chi sangat mendukung kegiatan bersih lingkungan di Pademangan. Tzu Chi berkeinginan melestarikan nilai-nilai kerukunan, kebersamaan, saling tolong-menolong tanpa memandang suku, agama maupun ras (SARA).
Hadiah paling berharga di dunia yang fana ini adalah memaafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -