Terus Berkontribusi untuk Masyarakat
Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : ApriyantoHUT TIMA Indonesia ke-7 yang dilangsungkan secara sederhana memberikan sejumlah harapan kepada TIMA Indonesia untuk terus maju menyebarkan cinta kasih di Indonesia. | Sepuluh tahun yang lalu, seorang perawat dari salah satu rumah sakit mengajak dr Sumarsudi untuk mengikuti salah satu kegiatan bakti sosial kesehatan yang diadakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang berlokasi di Balaraja, Serang, Banten. “Coba kita lihat apa yang sesungguhnya dikerjakan dalam baksos (kesehatan),” kata Sumarsudi dalam hati. |
Mereka Bisa, Kenapa Kita Tidak “Kalau mereka (dokter asing) bisa, kenapa kita tidak bisa,” gumannya dalam hati. Pada tahun 2002 berdirilah Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia, dan Sumarsudi langsung mendaftarkan dirinya. Kini TIMA sudah memasuki usianya yang ke-7 pada 13 Desember 2009. Sebuah perjalanan yang cukup panjang dalam memberikan kontribusi dalam menyukseskan misi kesehatan Tzu Chi. Ket : - Dr. Sumarsudi merasa apa yang telah ia capai tidak terlepas dari kepercayaan masyarakat. Karena itu ia merasa berhutang budi pada masyarakat, dan melalui TIMA Indonesia ia merasa bisa menebus hutang itu. (kiri) Ulang tahun ke-7 yang dilangsungkan di Damai Indah Golf, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara ini dihadiri oleh 150 anggota TMA dan 50 relawan Tzu Chi. Pada perayaan itu Sumarsudi berharap TIMA memiliki konsistensi, terutama bagi para anggotanya. “Yang saya harapkan, saya doakan adalah konsistensi dari yang muda-muda. Sebab saya sendiri berpikir ini adalah sesuatu yang harus saya lakukan karena saya telah berhutang budi kepada masyarakat. Saya ini berhutang dan saya harus membayar. Kepercayaan masyarakat adalah suatu hutang dan saya pikir itu tidak akan bisa terbayar,” jelasnya. Mengemban Misi Kesehatan Ket : - Pelita sebagai lambang penerangan diumpamakan sebagai TIMA yang memberikan penerangan bagi para pasien yang tidak mampu.(kiri) Dalam perayaan ulang tahun yang diadakan secara sederhana itu, sedikitnya dilantik 34 dokter dan paramedis yang bergabung sebagai anggota baru TIMA. Liu Su Mei, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, pada kesempatan itu menyampaikan rasa sukacitanya atas keberadaan TIMA di Indonesia yang sudah memasuki usia ke-7. Di samping itu, ia menilai hari itu sebagai hari yang sangat baik karena bertepatan pada hari di mana warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi di Aceh (Panteriek, Neuheun, dan Meulaboh) menerima sertifikat atas kepemilikan rumahnya. Baksos Kesehatan Tzu Chi yang telah berlangsung selama 10 tahun merupakan bukti mengalirnya kasih sayang dari para relawan dan dokter di Indonesia. “Sudah sepuluh tahun kita menjalankan bakti sosial ini. Dengan bahasa yang tidak sama tetapi kita bisa bersama. Dengan cinta kasih kita bisa bersama,” kata Liu Su Mei. Suang Ing, salah satu relawan yang hadir pada acara itu juga menanggapi HUT TIMA ini sebagai titik balik untuk mempererat kekeluargaan di antara relawan, dokter dan paramedis. “Saya berharap di tahun yang akan datang akan ada calon anggota TIMA lebih banyak lagi dari sekarang,” harapnya. Banyak harapan diberikan kepada TIMA. Dari sejuta kata yang terucap, satu yang memiliki kesamaan adalah agar cinta kasih terus bergulir di dunia dan TIMA Indonesia terus eksis demi mengemban misi mulia Tzu Chi, demi tercapainya visi menyucikan hati manusia, dunia terhindar dari bencana, dan masyarakat amani dan sejahtera. | |
Artikel Terkait
Suara Kasih: Memurnikan Pikiran
10 Mei 2011Belajar Berbuat Kebajikan
15 Februari 2009 Acara ini dibuka dengan pertunjukan isyarat tangan Kacang Merah. Lu Lien Chu menjelaskan kepada anak-anak bahwa isyarat tangan ini memiliki makna yang sangat dalam. "Di dalam lagu ini Master Cheng Yen menunjukkan rasa kepeduliannya yang tinggi terhadap anak-anak asuh. Master sangat berharap anak-anak tidak meninggalkan pendidikan mereka, sehingga mereka bisa berhasil dan berguna bagi masyarakat."Menyambut HUT Tzu Chi Indonesia Dengan Cara yang Berbeda
19 September 2022Dalam rangka memperingati hari Tzu Chi Indonesia yang jatuh pada bulan September 2022, 380 relawan dari seluruh komunitas di Jakarta dan Tangerang beserta staf badan misi Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan DAAI TV melaksanakan kegiatan bersih-bersih Aula Jing Si.