Terus Menanam Benih Kebajikan

Jurnalis : Dayar (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Dayar (Tzu Chi Bandung)


Anak-anak sangat antusias dan gembira mengikuti materi demi materi.

Di setiap bulannya, Tzu Chi Bandung mengadakan kelas budi pekerti yang direspon baik oleh berbagai pihak. Para relawan dan orang tua berperan penting dalam proses pembelajaran anak-anak ini. Sejak sosialisasi kelas budi pekerti yang diadakan pada 12 November 2017, para peserta mendapatkan berbagai bekal ilmu tentang budi pekerti, bahasa Mandarin, melindungi lingkungan, berbakti kepada orang tua, serta keterampilan lainnya.

Kelas kali ini berlangsung pada Minggu 8 Juli 2018 di Aula Jing Si Tzu Chi Jl Jendral Sudirman No 628 Bandung. Ada 18 peserta yang hadir. Kelas diawali dengan peragaan lagu isyarat tangan yang berjudul “Teman yang Berbahagia”. Para Xiao Pu Sa pun sudah tidak asing lagi dengan lagu isyarat tangan yang diperagakan oleh relawan Tzu Chi ini. Kegiatan berlanjut dengan belajar bahasa Mandarin. Pengucapan yang benar serta mengenal huruf menjadi tahap awal pembelajaran.


Proses pembuatan celengan yang didampingi langsung oleh para relawan serta orang tua peserta.


Di sela pembuatan celengan ini para relawan menjelaskan kembali maksud dan tujuan dari pembuatan celengan, yakni untuk membantu sesama.

Kegiatan dilanjutkan dengan para relawan memperkenalkan celengan bambu, mulai dari latar belakang Master Cheng Yen menggalang dana dengan celengan bambu, sampai tujuan untuk dapat membantu sesama dari pengumpulan koin celengan bambu tersebut. Anak-anak dan orang tua diajak untuk membuat celengan bambu dari barang yang sudah tak terpakai dan mengubahnya menjadi barang yang berguna. Para Xiao Pu Sa antusias menggambar pada kertas yang disediakan, nantinya kertas tersebut ditempel pada sisi celengan yang mereka buat.

“Di setiap pembelajaran yang kita berikan para peserta selalu aktif dan kelihatan sangat gembira. Hari ini kita ajarkan untuk dapat saling berbagi, contohnya pada saat membuat celengan mereka diberikan pengarahan bahwa nanti hasil dari penggalangan dana dari celengan bambu ini akan disalurkan kepada orang yang membutuhkan, terlihat sangat antusias sekali,” terang Yen Yen relawan Tzu Chi.  


Bahan-bahan yang sudah disiapkan oleh para relawan untuk membuat celengan bambu.

Dari materi ini, diharapkan anak-anak dapat tertanam jiwa welas asihnya untuk membantu sesama. Dengan semakin tertanamnya jiwa sosial seorang anak, maka akan menciptakan keharmonisan di muka bumi.


Usai mengikuti kelas budi pekerti, para Xiao Pu Sa mendapatkan makanan ringan yang dibuat oleh relawan. 

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Komunikasi Harmonis dalam Keluarga

Komunikasi Harmonis dalam Keluarga

16 Maret 2015 Selain itu, dalam acara ini juga ditampilkan ilustrasi seorang anak yang tega menelantarkan orang tua mereka sendiri yang sudah tidak berdaya dimakan usia dan terjangkit berbagai penyakit. Melalui ilustrasi ini, para orang tua dan anak-anak diajak kembali mengakrabkan diri masing-masing, meluangkan waktu kebersamaan lebih erat lagi satu sama lain dalam suasana  yang lebih kekeluargaan, lebih rukun, lebih harmonis.
Mengenggam Jalinan Jodoh Baik di Hari Ayah

Mengenggam Jalinan Jodoh Baik di Hari Ayah

15 September 2014 "One thing to do, three words for you, I love you, Mom and Dad. Family is the best, remember family, always love your family”. Begitulah ungkapan yang dibacakan oleh salah seorang Ayah dengan terharu. Ungkapan ini ditulis oleh anaknya dalam sebuah album foto yang diberikan sebagai kejutan memperingati Hari Ayah
Peran Orang Tua dalam Mendidik Generasi Z dan Alfa

Peran Orang Tua dalam Mendidik Generasi Z dan Alfa

19 April 2024

Bertajuk Paradigma Baru dalam Pola Asuh, sesi parenting yang digelar relawan pendidikan He Qi Pluit dan He Qi Angke kali ini menghadirkan Andrias Wijaya yang berprofesi sebagai EC Counselor di Tzu Chi School menjadi pengisi materi.

Memberikan sumbangsih tanpa mengenal lelah adalah "welas asih".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -