Terus Mengalirkan Cinta Kasih di Sekitaran Bogor

Jurnalis : Arimami Suryo A, Fotografer : Arimami Suryo A
Rombongan relawan Tzu Chi Bogor bersama dengan donatur melakukan kegiatan kunjungan kasih ke rumah penerima bantuan Tzu Chi di Bogor.

Menuju ke arah utara dari Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Bogor di Jl. Siliwangi, Kota Bogor, relawan Tzu Chi Bogor bertolak menuju daerah Ciparigi, Kota Bogor dan Karadenan, Cibinong, Kabupaten Bogor. Hari itu, Selasa, 12 Februari 2019, mereka sedang mengunjungi dua orang penerima bantuan Tzu Chi (Gan En Hu) yang sudah beberapa tahun dibantu Tzu Chi.

Lokasi pertama, relawan menunjungi rumah Heri (53) yang berada di Kelurahan Ciparigi. Heri adalah penerima bantuan Tzu Chi yang mengalami stroke. Badan sebelah kirinya sudah lemas tidak berfungsi secara normal. “Tahun 2015 saya kena stroke, tiba-tiba lemas. Saat mau keluar rumah mau jatuh. Tubuh bagian kiri rasanya lemas sekali,” kenang Heri.

Saat itu Heri dan keluarga mengontrak di sepetak rumah di wilayah Kelurahan Ciparigi. Istrinya, Parwi kesehariannya hanya menjadi ibu rumah tangga. Dari perkawinannya, Heri dianugerahi dua anak yang saat itu masih kuliah dan bersekolah SD. Stroke yang diderita Heri membuat pikirannya bermacam-macam. “Pas saya sakit langsung mikirin ekonomi keluarga dan otomatis mental saya down karena kondisi saya yang tidak bisa menafkahi keluarga,” kata Heri.

Selain berkunjung, relawan dengan seksama mendengarkan kisah dan pengalaman penerima bantuan untuk bangkit dari keterupukan setelah dibantu Tzu Chi.

Selama 2-3 bulan sejak pertama stroke, Heri berusaha menerima keadaannya. Berbagai cara dan pengobatan juga dilakukannya supaya sembuh. “Saya berusaha berobat, dengar dari orang ada pengobatan yang bagus ya saya sambangi,” ungkap mantan pegawai swasta tersebut. Walaupun sudah berusaha berobat kesana kemari, ternyata memang belum ada titik terang untuk kesembuhan stroke yang diderita Heri.

Kemudian pada bulan Mei 2017, jalinan jodoh Heri dengan Tzu Chi pun tiba. Salah satu kenalannya, menyarankan Heri untuk mengajukan bantuan ke Tzu Chi. Kemudian Heri dikenalkan dengan salah satu relawan Tzu Chi Bogor yang tinggal di wilayah Cibinong. Setelah melihat kondisi Heri dan melakukan survei, Heri pun dibantu Tzu Chi berupa biaya hidup dan biaya untuk membayar kontrakan.

Karena kondisi Heri tidak memungkinkan untuk bepergian, maka di setiap bulannya Parwi yang berangkat menuju Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Bogor untuk menerima bantuan sekaligus ikut berkegiatan bersama relawan Tzu Chi.

Heri, penerima bantuan Tzu Chi memberikan salam kepada relawan Tzu Chi saat berpamitan untuk mengunjungi kediaman penerima bantuan lain di Bogor.

Dengan adanya bantuan dari Tzu Chi juga tidak membuat Heri dan keluarga berpangku tangan. Istrinya Parwi juga berjualan makanan kecil, es, dan minuman anak-anak untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga. Selain itu anaknya yang sudah lulus kuliah saat ini sudah bekerja dan membantu menghidupi keluarga.

Saat dikunjungi relawan Tzu Chi Bogor, Heri dan Parwi merasa bahagia. Tanpa basa-basi, mereka berdua langsung menyambut 4 relawan, 2 calon relawan, dan donatur Tzu Chi Bogor yang mengucapkan salam di teras rumah kontrakan mereka.

Di ruangan teras berukuran 3 x 3 meter, rombongan dipersilahkan duduk dan berdialog dengan Heri dan Parwi. Bukan hanya bertanya keadaan, tetapi rombongan relawan juga menanyakan perkembangan kehidupan mereka. “Relawan itu baik-baik. Mereka terus memberi semangat. Saya pun optimis semenjak dapat bantuan dari Tzu Chi, semoga bisa cepat sembuh,” ungkap Heri saat berbincang-bincang dengan para relawan Tzu Chi Bogor.

Terus Memberi Perhatian


Kehadiran relawan Tzu Chi Bogor disambut hangat oleh Rudi Santoso di kediamannya yang masuk dalam wilayah Karadenan, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Selesai di Ciparigi, perjalanan relawan Tzu Chi Bogor mengunjungi para penerima bantuan Tzu Chi dilanjutkan menuju wilayah Karadenan, Cibinong, Kabupaten Bogor. Tidak begitu berbeda, relawan kembali disambut hangat oleh salah satu keluarga Gan En Hu. Kedatangan relawan Tzu Chi Bogor pun langsung disapa oleh Rudi Santoso (80) dan istrinya Yana (82).

Rudi dan Yana merupakan lansia yang mendapatkan bantuan Tzu Chi. Mereka berdua memiliki seorang anak tetapi dengan kondisi mental yang terbelakang. Keseharian mereka bertiga hanya di rumah setiap harinya, karena sudah tidak ada lagi pekerjaan yang bisa dilakukan. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka menjual es batu dan berbekal keahlian dalam bidang elektronik sesekali Rudi juga menjual jasa reparasi alat-alat elektronik bekas untuk kemudian dijual kembali.

Jalinan jodoh keluarga Rudi Santoso dengan Tzu Chi juga dimulai 4 tahun yang lalu. Saat itu diadakan sosiali Tzu Chi di Wihara Dhanagun, Bogor. Setelah mengetahui Tzu Chi, kemudian Rudi mengajukan permohonan bantuan karena kondisi keluarga dan penghasilan yang seadanya.

Setelah dilakukan survei, Tzu Chi pun membantu keluarga Rudi Santoso dengan bantuan biaya hidup setiap bulannya. “Bukannya senang lagi, pokoknya terima kasih sama Tzu Chi sudah membantu kami. Semoga Tzu Chi bisa tambah maju lagi,” ungkap Yana di sela-sela perbincangan dengan relawan.

Lianny Lie, relawan Tzu Chi Bogor yang akrab disapa Lalan membimbing anak dari Rudi dan Yana untuk berbakti kepada kedua orang tuanya.

Keterbatasan buah hati Rudi dan Yana membuat anak tersebut tidak bisa berbuat banyak untuk kedua orang tuanya. Kesehariannya hanya dihabiskan dengan tidak berbuat apa-apa di depan layar kaca. “Kadang-kadang kalau saya pikirkan ya bisa stres. Pokoknya saya serahkan kepada Tuhan dan berbuat baik saja,” ungkap Yana saat bercerita tentang kondisi putri sematawayangnya tersebut.

Lianny Lie yang menjadi relawan pendamping juga terus menyemangati buah hati kedua lansia tersebut untuk tetap bisa membantu kedua orang tuanya setiap kali berkunjung. Dalam kunjungan kasih ini relawan Tzu Chi Bogor juga bersyukur masih bisa menjalin jodoh baik dengan para penerima bantuan Tzu Chi khususnya di wilayah Bogor dan sekitarnya. “Pak Rudi dan Pak Heri memang ada jodoh baik dan mereka dipertemukan dengan Tzu Chi. Sekarang mereka juga lebih bersyukur menjalani hidup,” jelas Lianny Lie.

Lebih lanjut, relawan juga berharap yang terbaik untuk dua keluarga tersebut agar lebih baik ke depannya. “Kami berharap supaya mereka sehat. Untuk pak Heri supaya anaknya lancar kerjaannya dan membantu keluarga. Sedangkan untuk anak dari pak Rudi supaya ada kegiatan dan punya keterampilan, minimal tidak pasif di rumah,” kata Lianny Lie satelah kegiatan kunjungan kasih berakhir hari itu.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Orientasi Pengenalan Cinta Kasih

Orientasi Pengenalan Cinta Kasih

14 Agustus 2014 Yayasan Buddha Tzu Chi untuk memperkenalkan Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi atau dikenal dengan SMAT kepada mahasiswa baru Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Trisakti, pada 14 Agustus 2014.
Senyum Kebahagiaan dan Cinta Kasih

Senyum Kebahagiaan dan Cinta Kasih

09 September 2014 Minggu pagi, 31 Agustus 2014, 45 relawan Tzu Chi berdatangan dan memenuhi lapangan yang berada di Panti Asuhan Putra Asih yang terletak di Jalan H.Shohib Abdul Aziz, Kota Tanggerang.
Bantuan Bagi Korban Longsor: Rangkaian Bantuan Dalam Misi Kemanusiaan

Bantuan Bagi Korban Longsor: Rangkaian Bantuan Dalam Misi Kemanusiaan

27 Juni 2016

Setelah memberikan bantuan kepada korban longsor di Kebumen, pada tanggal 25 Juni 2016, TTD Tzu Chi juga melakukan survei dan memberikan bantuan kepada korban banjir di Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen.

Keindahan kelompok bergantung pada pembinaan diri setiap individunya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -