Terus Semangat Menopang Ekonomi Keluarga

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul Khotimah

Sungguh tak mudah jika seorang kepala keluarga tiba-tiba tak lagi mampu mencari nafkah, apalagi masih memiliki anak usia sekolah. Ini dialami Dede (46), seorang ibu rumah tangga yang mesti berjuang ekstra keras mencari penghasilan setelah sang suami, Hendra Saputra (49) terserang stroke sejak Januari 2019 yang lalu.

Dede pun berjualan rempeyek, namun penghasilannya masih sangat kurang untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Ini ia lakukan sembari merawat suaminya yang hampir tak bisa melakukan apa-apa.

Dalam kunjungan kasih kali ini, relawan Tzu Chi juga membawakan paket sembako untuk keluarga Hendra.

Selain itu, keluarga ini tinggal di rumah peninggalan orang tua yang kondisinya memprihatinkan. Rumah beralaskan tanah itu sudah reot di sana-sini dan hanya memiliki satu lampu sebagai penerangan rumah.

“Selama ini saya berdoa ingin diringankan untuk biaya hidup kami, biar anak-anak tetap sekolah. Alhamdulillah, dengan adanya Tzu Chi sangat membantu saya dan keluarga,” ujarnya.

Hendra Saputra yang sebelumnya bekerja sebagai tukang ojek, sudah dua tahun lebih terserang stroke.

Beruntung seorang teman Dede kenal dengan salah satu relawan Tzu Chi yang memberi informasi bagaimana mengajukan bantuan. Pada April 2019, Dede pun mengajukan bantuan biaya pengobatan yang tak ditanggung BPJS.

Melihat langsung kondisi ekonomi keluarga ini yang sangat perlu dibantu, relawan mempertimbangkan untuk menambah jenis bantuan. Karena itu tak hanya memberi bantuan biaya pengobatan, Tzu Chi juga memberi bantuan biaya hidup.

“Saya terharu, di saat saya butuh, ada yang membantu sekaligus mendukung, sungguh terharu. Karena memang keadaan ekonomi saya, semua orang-orang di sini tahu,” tambah Dede.

Hendra menunjukkan kondisi kakinya yang luka kepada para relawan.

Berjalannya waktu, Tzu Chi juga menambah bantuan biaya pendidikan untuk kedua anak Dede, yakni Wiliam yang dalam waktu dekat masuk kelas 1 SMA, dan Deren yang akan duduk di bangku sekolah dasar.

“Saya senang akhirnya bisa naik SMA. Kalau enggak dibantu Tzu Chi, saya tidak tahu apakah bisa sekolah,” kata Wiliam yang semester lalu mendapat ranking ke-3.

Kamis siang, 16 Juni 2021, tim relawan Tzu Chi dari Komunitas He Qi Barat 1 menyempatkan waktu untuk mengunjungi keluarga ini di rumahnya di wilayah Benda, Tangerang. Tim relawan yang dikomandoi Rudy Darmawan melihat kondisi Hendra sudah lebih baik dari sebelumnya. Kini Hendra mulai bisa berjalan, meski masih sangat pelan. Hendra juga sudah mulai bisa bicara lagi meski masih belum terdengar jelas.

Bantuan pengobatan di luar BPJS, bantuan biaya hidup, serta bantuan pendidikan dari Tzu Chi menjadi doa yang terkabul bagi Dede. Selain itu sejak Januari 2021, Dede mendapat tambahan penghasilan dari merawat tetangganya yang menderita glaukoma.

“Harapan saya untuk Pak Hendra agar lebih semangat untuk berusaha, terus bangkit, bisa berjalan keliling rumah, kan belum terlalu tua, semoga bisa cepat pulih,” pesannya.

Rudy menambahkan, tim relawan Tzu Chi di komunitas He Qi Barat 1 akan terus menyemangati keluarga ini agar memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan nantinya dapat berdikari.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Semangat Hidup Salidin dan Nonayu

Semangat Hidup Salidin dan Nonayu

10 Desember 2018
Salidin dan Nonayu adalah sepasang suami istri yang hidup tanpa anak, dengan segala keterbatasan fisik untuk bekerja lebih keras. Hal ini dikarenakan kedua kaki suaminya sering sakit. Hidup mereka banyak dibantu warga sekitar. Mereka juga memiliki banyak hutang untuk makan sehari-hari. 
Hadiah Natal untuk Agatta

Hadiah Natal untuk Agatta

22 Desember 2017

Lima hari menjelang Hari Natal, belasan relawan Tzu Chi komunitas He Qi Timur, Kelapa Gading bersiap menuju Jalan Enggano, Tanjung Priok. Para relawan melakukan Kunjungan Kasih sekaligus mengantarkan ranjang untuk pasien Agatta, seorang remaja yang merupakan salah satu umat gereja St. Fransiskus Xav

Kunjungan Sekolah Anak Terang

Kunjungan Sekolah Anak Terang

31 Oktober 2022

Murid-murid dan guru Sekolah Anak Terang berkunjung ke Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara. Mereka diperkenalkan lebih dalam tentang budaya humanis, cinta kasih, pelestarian lingkungan, juga dunia pertelevisian.

Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -