Tetangga yang Baik

Jurnalis : Himawan Susanto, Fotografer : Himawan Susanto
 
foto

Subur dan Husaein dengan penuh perhatian memeriksa setiap kupon dan data calon penerima beras cinta kasih.

Di samping kanan gedung kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, 2 relawan Tzu Chi yang mengenakan rompi Tzu Chi tampak sedang menuliskan data-data yang diperoleh dari kelurahan di atas lembaran kupon beras Tzu Chi. Kedua relawan yang telah berusia lanjut ini terlihat kompak dan bersemangat untuk segera melakukan survei lapangan. Seraya menunggu kedatangan ketua RT 1 dan 2, mereka mengisi lembar-lembar kosong kupon survei.

 

Meski tak lagi muda, kedua relawan ini tetap bersemangat melakukan survei. Mereka adalah Subur (72) dan Husaein Laimena (62). Hal yang menarik dari kedua relawan ini adalah topi yang mereka kenakan sama, meski berbeda warna. “Saya dipinjamkan oleh Subur,” tutur Husaein. Mereka tinggal bertetangga di komplek Perumahan Bojong Indah, Jakarta. Perkenalan keduanya dengan Tzu Chi berkat sosialisasi dari Darwin (42), seorang relawan Tzu Chi yang dahulunya merupakan tetangga mereka. Meski kini Darwin tak lagi tinggal di Bojong Indah, komunikasi dan hubungan persaudaraan di antara mereka tetap terjalin akrab.

“Saya tahu Tzu Chi dari Darwin, sering juga nonton DAAI TV,” tutur Husaein. Menjadi relawan dalam survei pembagian kupon beras adalah pengalaman pertama bagi mereka. “Saya ikut dah seneng sekali. Kita khan mau berpengalaman,“ tutur Subur saat ditanya mengapa ia mau ikut survei ini. Cukup lama mereka menunggu kedatangan ketua RT yang akan mengantar mereka melakukan survei lapangan. Panasnya sinar matahari di siang hari mulai menyapa perjalanan survei itu. Saat ditanya apakah tidak lebih baik naik sepeda motor, kedua relawan ini menjawab, “Lebih baik jalan kaki saja, sudah biasa.”

foto  foto

Ket : - Husaein dengan serius mencatat dan memberikan kupon beras cinta kasih kepada warga yang memang
           layak memperoleh bantuan. (kiri)
         - Di manapun para penerima bantuan tinggal, relawan Tzu Chi tetap datang dan melihat langsung kondisi
           para penerima bantuan meski harus melewati lorong-lorong yang sempit. (kanan)

Untuk menuju ke RT 1 dan 2, mereka bersama Darwin dan seorang relawan Tzu Chi lainnya harus berjalan kaki sejauh 200 meter di bawah terik matahari. Di perbatasan antara RT 1 dan RT 2, Subur dan Husaein pun berpisah. Subur, Darwin dan Misah menuju RT 1, sedangkan Husaein, seorang relawan Tzu Chi dan ketua RT 2 menuju wilayah RT 2. Subur dengan perlahan namun pasti memasuki lorong demi lorong rumah yang ada di RT 1 RW 4 Rawa Buaya. Tinggal berhimpitan dalam sebuah keluarga besar adalah pemandangan umum di daerah ini. Bahkan ada sebuah keluarga yang tinggal hanya di sebuah kamar berukuran tidak lebih dari 3x4 meter.

Bikin terharu, kondisinya begitu ya, apalagi tadi ada yang suaminya meninggal,” kesan Subur saat menyaksikan kondisi masyarakat yang ia survei. ”Ayo pada turun, ini mau disurvei,” pinta Misan, ketua RT 1, kepada para penghuni rumah kontrakan yang tinggal di lantai atas. Itulah panggilan yang sering terdengar saat Ibu RT datang menghampiri rumah setiap penghuni. Survei pembagian kupon beras ini dilakukan oleh relawan Tzu Chi He Qi (komunitas relawan) Barat kepada 4.053 keluarga di 75 RT yang tersebar di 6 RW Kelurahan Rawa Buaya.

foto  foto

Ket : - Relawan dokumentasi Tzu Chi dengan segenap hati dan penuh ketulusan mendokumentasikan setiap
           kegiatan Tzu Chi. (kiri)
         - Satu demi satu kepala keluarga yang menghuni sebuah rumah kontrakan dipanggil dan disurvei oleh
           relawan Tzu Chi. (kanan)

Dari mulut ke mulut, cinta kasih Tzu Chi perlahan menyebar ke setiap orang. Seperti yang dapat kita lihat dan contoh dari Darwin yang berhasil mengajak Husaein dan Subur bersama-sama menebarkan cinta kasih kepada sesama. Dari survei pembagian beras cinta kasih pun, Husaein dan Subur mendapatkan pengalaman dan pelajaran bahwa memiliki tetangga yang baik adalah sebuah berkah terindah dalam hidup.

 

Artikel Terkait

Belajar Memahami Makna Tzu Chi

Belajar Memahami Makna Tzu Chi

02 April 2012
Minggu, 25 Maret 2012 pukul 08.00 WIB, saya telah bersiap dan berangkat menuju Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng, Jakarta Barat. Di sana telah berkumpul seluruh relawan Tzu Chi dari wilayah He Qi Barat untuk mengikuti Pelatihan Relawan Abu Putih. Ini adalah pelatihan yang pertama di tahun 2012.
Memancarkan Kehangatan Cinta Kasih

Memancarkan Kehangatan Cinta Kasih

26 Agustus 2013 Dari kegiatan ini relawan dapat belajar banyak hal, belajar bagaimana cara untuk dapat berbaur dengan anak-anak yang bahkan baru pertama kali mereka temui dan belajar bagaimana memberikan penghiburan bagi anak-anak tersebut.
Bersatu Hati Menangani Pandemi

Bersatu Hati Menangani Pandemi

05 Agustus 2021
Melihat tingginya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia pada bulan Juni 2021. Tzu Chi Indonesia bersama Pengusaha Peduli NKRI dan Tzu Chi Taiwan menyalurkan bantuan berupa 5.000 Oxygen Concentrator untuk merawat pasien Covid-19 dan 35.000 ton beras untuk 7 juta keluarga  yang terdapak akibat penyebaran Covid-19.
Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -