Tetap Menjadi yang Terbaik
Jurnalis : Himawan Susanto, Fotografer : Anand Yahya
|
| |
Usaha untuk meraih predikat SBI pun telah dirintis sejak 3 tahun lalu. "Tapi Tuhan Yang Maha Esa punya rencana lain. Gempa bumi 30 September lalu telah memporak-porandakan semua persiapan yang telah kami lakukan," ungkapnya. Saat gempa terjadi, Jufril Siry sedang memasang CCTV dan proyektor di beberapa ruangan kelas dalam rangka pemenuhan persyaratan sebuah sekolah SBI. Alhasil, CCTV dan proyektor yang telah terpasang pun menjadi berantakan. Karena gempa itu pula, akhirnya diputuskan bahwa penilaian SMA 1 Negeri Padang sebagai sekolah berstatus SBI ditunda hingga tahun depan. "Namun, harapan itu tidak boleh punah karena dari SMA 1 lah lahir banyak pemimpin nasional dan internasional, Azwar Anas contohnya," jelasnya lebih lanjut.
Ket: - Seorang pekerja membongkar gedung sekolah SMA Negeri 1 Padang yang hancur terkena gempa. (kiri) Belajar di Tenda
Ket: - Relawan Tzu Chi Padang sedang berlatih isyarat tangan didampingi oleh relawan Tzu Chi Jakarta untuk acara peletakan batu pertama pembangunan SMA Negeri 1 Padang. (kiri) Pendidikan yang Utama Belajar Isyarat Tangan Saat ditanya berapa persen kesiapannya untuk tampil, Sriaresti mengatakan sudah yakin 70 persen dan siap tampil. Goh Poh Peng juga bertutur bahwa mereka itu daya tangkapnya cepat. Walaupun ada kesulitan, ia optimis pertunjukan isyarat tangan kelak di acara peletakan batu pertama akan sukses. "Anak-anak ini mau belajar," katanya singkat.
| ||
Artikel Terkait

Suara Kasih: Membalas Budi Orang Tua dengan Menjadi Orang yang Berkesadaran
29 Mei 2013 Berhubung sudah banyak benih relawan Tzu Chi yang bertunas di Sichuan, maka biarlah mereka yang mengemban tanggung jawab kali ini. Ini karena lima tahun lalu, Sichuan pernah diguncang gempa bumi dahsyat.
Pintu Awal Menuju Kebajikan
14 Juli 2014Melatih Diri dalam Setiap Perubahan
13 Oktober 2015Menjadi relawan Tim Alur Lapangan atau relawan Chang Kong dalam perhelatan besar seperti Kamp Pelatihan dan Pelantikan Relawan Biru Putih 2015 pada 9-11 Oktober silam bukan perkara mudah. Lantas, bagaimana para relawan menghadapi berbagai perubahan mendadak yang terjadi di lapangan?