Tetap Semangat Alif

Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Arimami Suryo A.


Veriyanto dan Dewi, relawan Tzu Chi Cikarang mengunjungi rumah Muhammad Alif, penerima bantuan Tzu Chi di Kampung Kaliulu, Kecamatan Cikarang Utara.

Ketika kebanyakan orang menggunakan hari liburnya untuk rekreasi ataupun beristirahat, namun tidak dengan Veriyanto dan Dewi. Dua orang relawan Tzu Chi Cikarang ini justru menggunakan waktu senggangnya untuk berbuat kebajikan, melakukan kunjungan kasih. Sabtu, 4 Juli 2020, Veriyanto dan Dewi mengunjungi rumah Muhammad Alif, penerima bantuan Tzu Chi di Kampung Kaliulu, Kecamatan Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat. Tepat pukul 13.30 WIB, selepas Dewi pulang dari kantor, mereka berdua meluangkan waktu untuk menjenguk sekaligus melihat perkembangan kesehatan Muhammad Alif, penerima bantuan Tzu Chi yang baru saja berulang tahun yang ke-5.  

Ketika relawan tiba, mereka melihat Muhammad Alif atau akrab disapa Alif tampak sibuk bermain bersama anak-anak seumurannya. Walau secara tampilan luar, Alif berbeda dengan yang lain, tetapi  anak-anak dari lingkungan sekitar tampak menyayanginya, bahkan mengajaknya untuk main bersama. Melihat hal demikian, relawan pun semakin bahagia, mengetahui Alif menjalani kehidupan yang normal dan lingkungan sekitar juga sangat mendukung sehingga Alif dapat tumbuh dengan sehat serta bahagia.

Saya Ingin anak saya Normal kembali


Alif ketika berusia 5 bulan dan menjalani pengobatan.

Muhammad Alif, Balita kelahiran 23 Juni 2015 ini pada awalnya lahir dengan normal. Wanah dan Iwan, sebagai orang tua tentunya senang dengan kelahiran buah hati mereka. Tepatnya di usia yang ke-3 bulan, tumbuh sebuah benjolan di dahi Alif, yang kian lama kian membesar. Di kala itu, Wanah, ibunda Alif belum bekerja. Iwan, ayah Alif bekerja sebagai tukang parkir dengan penghasilan yang pas-pasan, sehingga mereka pun bingung bagaimana caranya mereka dapat mencari pengobatan yang terbaik untuk buah hati mereka.

Berbagai cara mereka lakukan, baik mengajukan bantuan ke lembaga sosial ataupun mencari dana ke kerabat terdekat, tetapi biaya yang terkumpul tidak cukup untuk membiayai pengobatan.  Hingga akhirnya ada salah sorang kenalan Wanah yang membantu menginformasikan ke relawan Tzu Chi perihal masalah yang dialami oleh Wanah dan keluarga.

Sejak itu, relawan Tzu Chi mendampingi serta membantu biaya transportasi Wanah dan Alif dari Cikarang ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan biaya pengobatan yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan. “Saya kalau nggak ada (pendampingan dan bantuan) dari Yayasan Buddha Tzu Chi, saya nggak tahu deh, hidup saya kaya bagaimana,” terang Wanah yang kala itu merasa bingung harus pergi berobat kemana untuk memulihkan kesehatan Alif.


Wanah dan keluarga merasa bersyukur terus diperhatikan oleh relawan Tzu Chi.

Di RSCM Jakarta, Alif menjalani dua kali operasi, yakni operasi  pengangkatan jaringan lunak dan  operasi penanaman tulang tempurung buatan. Dengan adanya operasi tersebut, wajah Alif menjadi lebih baik. “Kondisi (wajah Alif) awalnya jelek, nggak seperti sekarang,” terang Wanah, sembari memeluk Alif yang sempat merasa malu dikunjungi  oleh relawan.

Usai menjalani operasi, Alif yang hampir berusia dua tahun masih belum dapat berjalan dan berbicara. Relawan pun mendampingi dan memberikan semangat kepada Wanah dan keluarga agar sabar dalam menjaga Alif agar ia bisa berbicara dan berjalan layaknya anak seusianya. “Alhamdulilah, pendampingan relawan Buddha Tzu Chi  baik, kalau misalnya saya mau kemana, saya komunikasi,” cerita Wanah yang merasa terbantu dengan adanya nasihat dan dukungan dari relawan.

Wanah pun semakin gembira mendengar kabar dari RSCM Jakarta yang merencanakan operasi plastik pembentukan hidung Alif di bulan Agustus 2020 nanti. “Saya pengen (Alif) operasi lagi, biar Alif itu sempurna kaya anak-anak yang lain. Hati Saya sedih melihat Alif yang kadang merasa malu kalau mau main sama teman-temannya,” ungkap Wanah.

Turut Berbahagia, melihat Alif bahagia

Alif yang riang bermain bersama teman-temannya.

Veriyanto, relawan Tzu Chi yang kerap memberikan dukungan merasa gembira melihat Alif yang sudah dapat berjalan dan berbicara. Dalam kunjungan tersebut, sesekali Veriyanto bersenda gurau, memancing agar Alif mau bersuara dan berjalan. Setelah beberapa kali menggoda, akhirnya Alif mau bersuara dan berlari masuk ke dalam rumah. “Pertama kali berkunjung, saya juga merasa simpati, melihat kondisi Alif yang seperti demikian. Maka itu, kita coba dampingi ketika mereka menjalani operasi dan bersyukur semua proses operasi berjalan lancar,” jelas Veriyanto.

Di kunjungan itu, Veriyanto merasa gembira mengetahui jika Wanah sudah memiliki penghasilan sehingga perekonomian keluarga juga menjadi lumayan terbantu dan perkembangan kesehatan Alif yang sangat pesat. Alif yang dulunya sangat pendiam dan selalu digendong oleh Wanah kini sudah bisa berbicara dan berjalan dengan lancar. “Kami tentu sangat senang, bahagia sekali Alif sepertinya. Saya Lihat dia sudah bisa berlari, berbicara dan yang terutama dia bisa berinteraksi dengan baik dengan teman-temannya,” tutur Veriyanto penuh antusias, melihat Alif yang sehat.

Sebelum berpamitan, relawan juga memberikan bantuan sembako kepada Wanah dan keluarga. Veriyanto dan Dewi juga memberikan dukungan dan doa agar operasi Alif nantinya berjalan lancar dan Alif bisa kembali menjalani kehidupan dengan lebih baik.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Tetap Semangat Alif

Tetap Semangat Alif

07 Juli 2020

Relawan Tzu Chi Cikarang megunjungi Alif, penerima bantuan kesehatan Tzu Chi pada Sabtu, 4 Juli 2020. Sejak tahun 2015 hingga saat ini, relawan Tzu Chi terus mendampingi Wanah dan keluarga dalam menjalani pengobatan untuk Alif.

Jika menjalani kehidupan dengan penuh welas asih, maka hasil pelatihan diri akan segera berbuah dengan sendirinya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -