Tetap Waspada, Jangan Sampai Lengah Menjaga Diri Dari Virus Corona

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul Khotimah

Kantor Kecamatan Tanjung Priok pada Jumat sore itu, 5 Juni 2020 masih tampak ramai. Apalagi saat Yopie Budiyanto, dan dua relawan Tzu Chi lainnya turun dari mobil dengan membawa puluhan dus berisi bantuan kebutuhan medis. 

Bantuan ini ditujukan bagi 13 Puskesmas yang ada di Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Masing-masing Puskesmas menerima 10 APD, 3 kacamata medis, 100 buah sarung tangan, 100 pcs masker medis, dan 1 galon hand sanitizer, masih dalam upaya membantu penanganan wabah virus Corona. Dalam bantuan ini ada juga tiga dus biskuit dan 10 botol minuman kemasan.


Yopie Budiyanto, mewakili relawan Tzu Chi di komunitas He Qi Pusat memberikan bantuan perlengkapan tim medis bagi 13 Puskesmas di Kecamatan Tanjung Priok, Jumat 5 Juni 2020. 

Rafiandri, Sekretaris Kecamatan Tanjung Priok menemui ketiga relawan Tzu Chi dari Komunitas He Qi Pusat ini dan mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia kepada masyarakat di wilayahnya. Rafiandri lalu menghubungi perwakilan Puskesmas untuk mengambil bantuan kebutuhan medis ini. Salah satunya Kepala Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok, Ahrahayati Wildany.

“Bantuan ini membantu sekali apalagi sekarang banyak OTG (Orang Tanpa Gejala), saya tekankan kepada anggota kami untuk terus jaga diri, jangan coba-coba tidak memakai perlindungan yang tepat,” kata Kepala Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok.

Hingga saat ini, jelas Ahrahayati, pasien positif Corona di Kecamatan Tanjung Priok sudah mencapai 237 orang. Dan ada sekitar 700 warga yang berada dalam pengawasan Ahrahayati dan timnya. Puskesmas Tanjung Priok juga masih rutin melakukan rapid test massal mengingat rata-rata kelurahan di sini terdapat cukup banyak kasus.


Perwakilan Puskesmas Sunter Agung 1 menerima bantuan dari Tzu Chi Indonesia yang mereka ambil di Kantor Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Peran Penting Puskesmas
Tak hanya rumah sakit, khususnya rumah sakit rujukan pasien Covid-19 yang berperan penting dalam penanganan wabah Covid-19, peran Puskesmas pun berada di ujung tombak. Ketika Dinas Kesehatan mengonfirmasi seseorang positif Covid-19, Puskesmas segera bergerak melakukan penelusuran atau tracing kontak dan melakukan pemeriksaan pada keluarga terdekat dan siapapun yang berkontak dengan pasien ini.

“Untuk kontak terdekat, kita lakukan pemeriksaan swab, nah setelah itu kami kirimkan ke laboratorium kesehatan daerah. Dengan PSBB transisi saat ini kita malah ditargetkan setiap hari harus melakukan tracing terutama yang dekat dengan wilayah pasien yang konfirmasi positif,” terang Ahrahayati.

Selama lebih dari tiga bulan, yakni sejak kasus pasien Covid pertama di Indonesia diumumkan pada 2 Maret 2020 lalu,  Ahrahayati dan timnya berjuang tanpa lelah. Bahkan baru-baru ini saja ia dan timnya di Puskesmas Tanjung Priok punya sedikit jeda.


Kepala Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok, Ahrahayati Wildany juga mengambil langsung bantuan dari Tzu Chi di Kantor Kecamatan Tanjung Priok. Baginya bantuan dari Tzu Chi ini menambah amunisi timnya dalam menjalankan tugas.

Alhamdulillah kami sudah mulai melandai, tidak seperti awal dulu ya. Paling dari kontak-kontak keluarganya yang positif yang kita lakukan pemeriksaan. Jadi belum ada cluster-cluster baru,” tambahnya.

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB). PSBB ini merupakan masa transisi, di mana ada beberapa kelonggaran mulai dari dibolehkannya warga beraktivitas hingga membolehkan tempat-tempat usaha beroperasi kembali asalkan protokol kesehatan tetap dijalankan.

Di masa PSBB transisi ini, Ahrahayati berharap masyarakat tidak kendor dalam menjaga diri supaya tidak datang wabah virus Corona gelombang kedua.

“Masyarakat mesti mengenal betul cara penularannya dengan apa, jadi dengan mematuhi protokol kesehatan, InsyaAllah kita terhindar,” pesannya kepada masyarakat.

Tzu Chi Juga Tak Kendor

Ahrahayati mengaku bersyukur hingga kini masih ada unsur masyarakat yang juga tidak kendor dalam membantu tim medis menangani wabah virus Corona, seperti yang ditunjukkan Tzu Chi dari awal hingga kini.

Sebagaimana masyarakat yang tak boleh kendor dalam menjaga diri dari virus Corona, Tzu Chi Indonesia juga tidak kendor dalam menyalurkan bantuan. Per 3 Juni 2020, Tzu Chi Indonesia dan kantor-kantor penghubung sudah menyalurkan bantuan peralatan dan perlengkapan tim medis kepada 191 institusi dan 965 rumah sakit serta Puskesmas yang tersebar di Jabodetabek dan 25 provinsi di Indonesia.

Sementara bantuan sembako bagi masyarakat menengah ke bawah yang terkena imbas dari wabah Covid-19 sudah disalurkan sebanyak 262.295 paket. Sebanyak 154.584 paket sembako di antaranya sudah disalurkan di wilayah Jakarta.

Yopie Budiyanto yang kali ini mengkoordinir pembagian bantuan bagi Puskesmas di Kecamatan Tanjung Priok merupakan relawan yang sejak awal turun ke lapangan membagikan bantuan alat medis dan paket sembako Tzu Chi. Ia sangat setuju dengan harapan Aharhayati, bahwa masyarakat harus terus menjaga diri. Dengan demikian, upaya para tim medis dan organisasi seperti Tzu Chi dalam penanganan wabah virus Corona bisa optimal dan masyarakat bisa kembali bekerja, mencari nafkah seperti biasanya.

“Terus terang saja, belakangan itu kan hampir setiap hari ya kita membagi sembako. Wilayahnya kadang jauh, ke Cikarang, Bekasi, Tangerang, cuma ada happy-nya setelah kita bagikan sembako itu mereka senang sekali. Kita lihat senyum mereka, buat kerja keras kita jadi sebanding,” pungkasnya. 

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Tetap Waspada, Jangan Sampai Lengah Menjaga Diri Dari Virus Corona

Tetap Waspada, Jangan Sampai Lengah Menjaga Diri Dari Virus Corona

08 Juni 2020

Kantor Kecamatan Tanjung Priok pada Jumat sore itu, 5 Juni 2020 masih tampak ramai. Apalagi saat Yopie Budiyanto, dan dua relawan Tzu Chi lainnya turun dari mobil dengan membawa puluhan dus berisi bantuan kebutuhan medis. Bantuan ini ditujukan bagi 13 Puskesmas yang ada di Kec. Tanjung Priok.

Berbicaralah secukupnya sesuai dengan apa yang perlu disampaikan. Bila ditambah atau dikurangi, semuanya tidak bermanfaat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -