Tetesan yang Tak Ternilai
Jurnalis : Lisda (He qi Utara), Fotografer : Bachtiar Loka (He Qi Utara)
Minggu 1 Juni 2014, di komplek perumahan Duta Harapan Indah, Jakarta Utara Tzu Chi mengadakan kegiatan donor darah.
“ Waktu umur 2,5 tahun anak saya terkena deman berdarah yang cukup parah, dari hidung dan anus keluar darah. Kata Dokter yang merawatnya harus dilakukan segera transfusi darah, tapi kami harus menunggu, stok darah saat itu tidak mencukupi, ‘’ kenang seorang ibu yang bernama Ani, yang tengah duduk mengisi form pedonor darah.
Mendengar kabar harus menuggu, perasaan sedih dan gelisah mulai berkecamuk dihatinya. Bersama suaminya, Ia mulai mencari pedonor melalui teman ke teman, tetangga ke tetangga yang mau bersedia menyumbangkan darahnya.
Kesembuhan buah hatinya dari pedonor darah, membuat Ani ingin menolong sesama tanpa pamrih. ‘’Insya Allah selama badan saya masih sehat, saya akan selalu medonorkan darah,‘’ kata Ani yang juga menyemangati keluarganya untuk menjadi pedonor darah.
Bagi para pendonor melakukan kebajikan adalah kepuasan batin.
Hari itu Minggu pagi yang cerah, 1 Juni 2014 bertempat di Jalan Duta Harapan Indah, blok VV no 20 Jakarta, Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia bersama PMI (Palang Merah Indonesia) kembali mengadakan kegiatan donor darah .
Spanduk -spanduk donor darah sudah terpampang jelas di pinggir jalan maupun di kawasan rumah penduduk, mengingat mayoritas relawan Tzu Chi komunitas Hu Ai Angke bermukim di sini. Relawan mengajak mulai dari teman, tetangga, penduduk sekitar maupun karyawan mereka untuk mau ikut serta melakukan perbuatan mulia ini yang dapat menyelamatkan jiwa orang lain. Sahalan dan Katerina sepasang suami istri, yang datang hari itu atas ajakan pimpinannya Ani Wijaya shijie, relawan Tzu Chi . ‘’Sudah 13 kali saya mendonorkan darah, istri juga mulai ikutan,‘’ kata Sahalan sambil tersenyum. Menurutnya melakukan perbuatan mulia merupakan rasa kepuasan batin yang tak ternilai harganya .
Jam 8.30, para pedonor darah mulai banyak berdatangan, di sana mereka tidak hanya mendonorkan darahnya saja, tapi juga membawa celengan cinta kasih yang sudah penuh untuk dituang.
Relawan mengajak teman, tetangga, dan saudara untuk turut dalam kegiatn donor darah.
Relawan Tzu Chi tak kalah sigapnya, sejak dari pagi mereka sudah menyiapkan makanan kecil di setiap meja untuk para pedonor. Memanfaatkan waktu sambil menunggu antrian, para relawan menemani mereka dengan menceritakan kisah Tzu Chi, tentang bagaimana Tzu Chi dimulai oleh Master Cheng Yen, kegiatan daur ulang
Dalam kegiatan ini para relawan mempertunjukkan salah satu budaya humanis Tzu Chi, yaitu bahasa isyarat tangan di iringi lagu Tzu Chi membuat suasana hati gembira dan tepuk tangan meriah para pedonor yg datang.
Kesungguhan hati para relawan dengan relawan saling berkordinasi membuat kegiatan donor darah ini berlangsung tertib dan lancar, dari pendaftaran, menunggu antrian, pengambilan darah, sampai pada sajian makanan vegetarian yang enak dan bergizi untuk para pedonor yang sudah menyumbangkan darahnya . Semua telah disiapkan dengan baik oleh relawan tim Konsumsi .
Semasih Muda Lakukan Kebajikan
Selain warga
dan relawan yang menyumbangkan darahnya . Anggota
Tzu Ching pun ada yang ikut
berpatisipasi, yaitu Ado dan
Bernard, sejak kecil kakak beradik
ini bersyukur, dimana orang
tuanya Liwan shibo dan Meliani shijie merupakan relawan Tzu Chi, selalu mengajak mereka ketempat
donor darah dan menjelaskan betapa pentingnya berdonor darah untuk diri sendiri maupun untuk sesama yang lagi sangat membutuhkan.
‘’Dua tahun lalu, saya sudah ikut donor darah, ‘’ aku Ado dan saat ini sudah yang keempat kalinya.
Kegiatan donor darah ini berakhir hingga pukul 11.30 wib , diikuti 44 relawan. Dari 96 orang mendaftar untuk mendonorkan darah, hanya 78 pendonor yang memenuhi syarat. Mengutip Kata Master Cheng Yen, lakukan kebajikan semasih kita bisa dan mampu , karena kita tidak tau apa yang terjadi hari esok.
Artikel Terkait
Di Setiap Tetesan Darahnya Ada Cinta Kasih
16 Februari 2015Kegiatan donor darah ini selain ditujukan untuk membantu orang yang membutuhkan juga ditujukan untuk membantu persedian darah di PMI. Hal ini dikarenakan permintaan darah yang semakin meningkat dari hari ke hari. Melalui kegiatan donor darah ini, masyarakat diajak untuk menyadari bahwa setiap tetes darah yang didonorkan dapat memberikan kesempatan hidup bagi yang menerima dan juga bermanfaat bagi kesehatan pendonornya.
Langkah Pertama Menuju New Normal
23 Juli 2020Setelah vakum selama 5 bulan, Tzu Chi Batam kembali bekerja sama dengan PMI Cabang Batam untuk mengadakaan Bakti Sosial Donor Darah. Kegiatan skala besar pertama Tzu Chi Batam di masa pandemi ini diselenggarakan pada 19 Juli 2020 di Aula Jing Si Batam.
Menjalin Jodoh Baik Melalui Donor Darah
30 Agustus 2018Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali mengadakan kegiatan rutin donor darah yang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Karimun yang bertujuan untuk membantu PMI dalam menambah persediaan darah.