Tiada Hari Tanpa Mereka
Jurnalis : Ivana, Fotografer : Ivana Rudi Santoso, menjelang Lebaran ini bergembira mendapat kesempatan untuk menunjukkan rasa terima kasih pada para petugas kebersihan. Ia belum lama menjadi relawan Tzu Chi dan baru kali ini mengikuti kegiatan seperti ini. | Sudah 7 tahun Suriah menyisir jalan layang dari Grogol hingga Taman Anggrek, Jakarta Barat. Jaraknya kira-kira 2 km. Pagi jam setengah 6, ibu 49 tahun ini sudah siap dengan seragam oranyenya memegang sapu dan pengki. Ia adalah salah seorang petugas kebersihan di Kelurahan Jelambar, Jakarta Barat. Jam setengah 12, ia pulang untuk istirahat, lalu jam 1 siang berangkat lagi sampai jam 4 sore. Keringatnya seharian ditukar dengan uang Rp 20 ribu, plus uang makan Rp 2 ribu. Kalau tidak bisa bekerja karena sakit, tentu tidak ada juga uang yang masuk. Hampir tidak ada libur. Untuk Lebaran pun seringkali Suriah tetap masuk. |
Meski matahari kerap bersinar terik di atas kepalanya sewaktu bertugas, selama ini Suriah selalu genap menjalankan puasa di bulan Ramadan. “Alhamdulillah 7 tahun puasa terus, ampe full. Cuma tarawihnya kadang sudah cape,” katanya sambil tersipu. Anak kedua Suriah, Ari, malah sudah lebih lama bekerja di bagian penyapu jalan. Sekarang Ari dipercaya sebagai koordinator penyapu jalan oleh PT. Samhana Indah, perusahaan swasta yang menjadi mitra pemerintah daerah untuk kebersihan kota di daerah. Tahun ini, Suriah mendapat tambahan rejeki ketika Jenny Insan terilhami untuk membagi bingkisan kepada para petugas kebersihan. Jenny dan 18 relawan Tzu Chi dari He Qi Utara mengadakan sosialisasi pelestarian lingkungan dan pembagian bingkisan kepada para petugas kebersihan di Kelurahan Jelambar tanggal 21 September 2008. Ada sekitar 130 orang yang seprofesi dengan Suriah di kelurahan tersebut. “Saya liat abang sampah, untuk Lebaran mereka kan butuh sembako apa. Mereka bener-bener membutuhkan. Kita juga butuhkan mereka kan, kalo ngga ada mereka lingkungan kita kan kotor,” Jenny menjelaskan. Bingkisan yang dibagikan terdiri dari gula, minyak, biskuit, mi instan, kotak makan, pakaian, sarung, alat mandi, ember, dan sandal. “Ibu mah senang semua. Cinta semua,” ungkap Suriah tentang barang yang diterimanya dari relawan Tzu Chi. Bekerja Berbekal Keikhlasan Ket : - Relawan Tzu Chi mengumpulkan para petugas kebersihan di Kelurahan Jelambar, Jakarta Barat dan Bapak satu anak ini bahkan sudah 10 tahun bertugas di mobil sampah. Ia menyusuri jalan dan rumah di daerah RW 01 sampai RW 06, dan RW 10 Kelurahan Jelambar. Dua belas orang teman sekerjanya bertugas di satu mobil yang sama. “Suka dukanya bagaimana ya, ya kita ikhlas aja sih, soalnya kita dari hati nurani sendiri mau bikin bersih gitu aja, (supaya) Jakarta bersih, gitu aja,” katanya. Hari Minggu ini pun sesungguhnya Saean sedang bertugas. Ia menyempatkan datang ke kantor kelurahan untuk menukarkan kupon yang diterimanya dengan bingkisan dari Tzu Chi. Karenanya, ia tak bisa tinggal lama, dan harus segera kembali bekerja. Berangkat jam 6 pagi mengangkuti sampah, jam kerja Saean selesai tak menentu. Bisa jadi jam 6 sore baru kelar. “Gimana mau libur, nggak ngambil (sampah) sehari aja sudah numpuk,” kata Saean tentang kesehariannya. Pentingnya kehadiran Saean dan rekan-rekannya jarang disadari oleh masyarakat. Mereka lebih sering dipandang sebelah mata karena seringnya bergaul dengan sampah yang kotor dan bau. “Mereka mungkin sebetulnya nggak masuk dalam mata kita (jarang kita perhatikan–red) tapi sebetulnya sangat penting,” Rudi mengutarakan. Dan Jenny juga menambahkan, “Jadi orang yang paling kita ‘gan en’ (terima kasih) sebetulnya tukang sampah. Maka kita harus baik sama mereka menurut saya.” Ket : - Suriah menerima bingkisan dari Tzu Chi yang diserahkan secara simbolis oleh Suhari, Kasusie Kebersihan Kesadaran Menjaga Kebersihan Wakil Lurah, Herman S.Sos yang sempat hadir juga menyemangati para pasukan oranye ini untuk terus menjaga kebersihan. “Maju dan mundurnya Jakarta ini bergantung pada kebersihannya. Kalau bersih kan kita bisa sehat semua,” seru Herman. Tak lama lagi akan diadakan penilaian untuk penghargaan Adipura, penghargaan yang diberikan negara untuk daerah yang dinilai memiliki tingkat kebersihan baik. Lomba yang diadakan tiap tahun ini diselenggarakan untuk memicu semangat setiap daerah menjaga kebersihan lingkungan mereka. Herman berharap tahun 2008, Jakarta Barat bisa mendapatkan nilai yang tinggi. Sesungguhnya semua anggota masyarakat bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan mereka masing-masing. “Kesadaran masyarakat kita, saya anggap masih jauh (kurang). Kalo nggak ada petugas kebersihan, nggak kebayang saya (bagaimana jadinya),” ucap Suhari, Kasusie Kebersihan Kelurahan Jelambar. Ia juga menyesalkan banyaknya warga masyarakat yang suka membuang sampah sembarangan, padahal sudah disediakan tempat sampah. Lagi-lagi kesadaran pelestarian lingkungan masih perlu ditingkatkan demi menyelamatkan bumi dari kerusakan. | |
Artikel Terkait
Suara Kasih: Bekerja Sama Menciptakan Berkah
02 Oktober 2012 Setiap detik terus berlalu. Ingatlah perbedaan “ren”, “ru”, dan “ba”. Singkat kata, kita harus menjaga hati sebaik mungkin agar tidak berjalan menyimpang sedikit pun. Dengan demikian, barulah arah kita bisa tepat.Semangat Menggalang Hati Demi Menghimpun Kebajikan
04 Agustus 2023TIMA Indonesia kembali mengajak para tenaga medis, baik dokter, perawat, dan apoteker menjadi bagian dalam barisan TIMA (Tzu Chi International Medical Association) melalui Sosialisasi Calon Anggota TIMA Indonesia, 29 Juli 2023.