Tiada Hari tanpa Rasa Syukur
Jurnalis : Rudi Santoso (He Qi Utara), Fotografer : Rudi Santoso (He Qi Utara) Relawan memberikan bantuan biaya hidup dan pengobatan kepada Gan En Hu. |
| ||
Acara di mulai pukul 09.30 Thjin Hordil Ferdi yang biasa di sapa Akon Shixiong membuka acara dengan mengajak para hadirin untuk memberi penghormatan kepada Master Cheng Yen yang telah mendirikan Yayasan Buddha Tzu Chi sehingga jodoh baik ini bisa terjalin. Setelah itu hadirin di ajak untuk mendengarkan ceramah Master Cheng Yen, untuk menenangkan hati dan pikiran. Terlihat para Gan En Hu dan relawan yang mendampingi mendengarkan ceramah Master dengan seksama. Suasana pun terasa tentram setelah selesai mendengarkan ceramah Master yang penuh cinta kasih universal serta mengandung banyak pesan moral untuk senantiasa mensyukuri apa adanya. Bersyukur tidak cukup sesekali saja namun bersyukur hendaknya di lakukan setiap hari dan setiap saat. Acara dilanjutkan dengan mendengarkan pesan cinta kasih Like Shijie. Pada kesempatan ini Like Shijie juga memaparkan pentingnya bersyukur dalam menjalani hidup ini. Dengan memberi contoh bahwa dahulu sebelum ia menjadi relawan Tzu Chi, setiap hari selalu berdoa agar dirinya bertambah rejekinya, bertambah kebahagiaannya. Setiap saat merasa harus mendoakan diri sendiri agar lebih sukses dan lancar dalam segala bidang. Namun setelah mengenal Tzu Chi dan menjadi Relawan Tzu Chi pandangannya pun berubah 180 derajat. Kini Ia sangat menghargai berkah yang sudah ia dapatkan. Sangat mensyukuri segala sesuatunya. Dalam berdoa pun kini sudah berubah “Saya sekarang setiap bangun tidur, hal pertama yang saya lakukan adalah memasukan dana ke celengan bambu di sertai doa agar semua mahluk berbahagia, terbebas dari bencana,” ujar Like Shijie mengenai sikapnya yang berubah positip setelah mengenal dan menjadi relawan Tzu Chi.
Keterangan :
Selain itu setiap hari selalu berdoa untuk orang lain, senantiasa berdoa agar orang yang menderita akan segera mendapat kebahagiaan. “Sekarang saya selalu berdoa untuk orang lain, untuk diri sendiri saya sudah sangat bersyukur,” ucap Like Shijie. Dengan penuh cinta kasih dan perhatian Like Shijie mengakhiri Sharingnya dengan mengajak para Gan En Hu Untuk selalu bersemangat dalam menjalani hidup dan pengobatannya. Jangan lupa bersyukur karena masih ada yang peduli dan memperhatikan mereka. Seperti kata Perenungan Master Cheng Yen, hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa bahagia. Pada sesi sharing berikutnya Lian Hua Shijie juga menyerukan hal serupa kepada para Gan En Hu agar senantiasa syukur memenuhi hati ini. “Sakit semua orang pasti akan merasakannya, ia tidak pilih-pilih si kaya atau si miskin, jadi kalau sudah sakit harus tegar dan sabar. Jangan putus asa sebaliknya harus tetap bersemangat menjalani hidup ini,” ujar Lian Hua Shijie. Pada kesempatan ini pula Lian Hua Shijie mengajak salah satu ibu Gan En Hu, Edah untuk sharing bersama di depan. Dalam sharingnya ibu Edah yang anaknya adalah Gan En Hu Tzu Chi bernama Rohayati berumur 36 tinggal di Tanjung Priuk Jakarta Utara yang menderita ada cairan di otak. Endah berkata, “Saya sangat bersyukur dan berterimah kasih telah mendapat bantuan pengobatan untuk anak saya. Tanpa bantuan Tzu Chi anak saya Rohayati tidak bisa melanjutkan pengobatan karena tidak ada biaya.” Lian Hua Shijie menambahkan bahwa Ibu Endah yang berumur 60 tahun ini seorang diri menghidupi 2 anaknya yang sakit salah satunya Rohayati dan satu anak lagi yang mengalami kebutaan. Dengan tegar dan kerja keras sebagai buruh cuci pakaian ia menghidupi dirinya serta ke dua anaknya yang sakit. Kini Rohayati mendapat bantuan pengobatan dari Tzu Chi dan ia sudah bisa berobat sehingga penderitaannya berkurang. Kondisi kesehatannya secara perlahan-lahan membaik. Keadaan ini sungguh membahagiakan hati Endah.
Keterangan :
Diakhir sharing Lian Hua Shijie memaparkan bahwa jalinan jodoh antara Gan En Hu dan Yayasan Buddha Tzu Chi adalah berkah yang harus di syukuri. Bagi Gan En Hu itu adalah sececah harapan untuk menuju kesembuhan. Di pihak Relawan Tzu Chi ini adalah sebuah ladang berkah yang luas untuk terus mengasah welas asih dan cinta kasih serta menjalankan praktik nyata bersumbangsih tanpa pamrih. Acara dilanjutkan dengan hiburan lagu isyarat tangan yang berjudul Satu Keluarga. Bersama relawan dan Gan En Hu menyanyikan dan memperagakan Isyarat tangan dengan hati riang gembira. Raut wajah Gan En Hu dan Relawan begitu penuh sukacita. Terlihat Gan En Hu sudah mulai hafal akan lagu isyarat tangan ini. Lalu satu persatu Gan En Hu maju untuk menerima amplop cinta kasih mereka. Jam menunjukan pukul 11:25 acara di akhiri dengan Doa bersama mereka terlihat ada Gan En Hu yang meneteskan air mata karena merasa bahagia. Sukacita relawan juga terlihat tak mampu menahan rasa haru. Air mata mereka pun tumpah. Hati mereka serasa satu bergandengan tangan tanpa membedakan, seakan larut bersatu dalam lautan Cinta Kasih Universal. | |||
Artikel Terkait
Berputarnya Roda Kehidupan: Dulu Dibantu, Kini Bisa Membantu
30 Agustus 2024Rokhim, mantan pasien Baksos Kesehatan Tzu Chi tahun 2018 yang kini mengabdi menjadi relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Kisahnya menggambarkan perjalanan dari penerima bantuan menjadi pemberi bantuan.
Pentingnya Membedakan Kebutuhan Dan Keinginan
26 Agustus 2022Sebagian dari kita pasti pernah membeli suatu barang namun sebenarnya tak dibutuhkan. Nah di kelas Budi Pekerti kali ini, murid-murid diajak untuk mengetahui perbedaan kebutuhan dan keinginan secara mendasar.