Tidak Larut dalam Sedih

Jurnalis : Willy, Fotografer : Willy

Selasa, 11 November 2014, relawan Tzu Chi memberikan bantuan kepada 121 kepala keluarga di RT 14/06, Kelurahan Sukapura yang terpaksa mengungsi akibat kebakaran yang melanda daerah tersebut pada Sabtu (8/11) malam.

Kebakaran yang melanda RT 14/06, Kelurahan Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara pada Sabtu malam (8/11) memaksa 121 kepala keluarga mengungsi akibat rumahnya hangus dilalap si jago merah. Selain kerugian materil, kebakaran ini juga memakan korban jiwa. Satu anak berusia tujuh tahun terperangkap dalam rumah yang terbakar.

Salah satu tempat yang dijadikan tempat pengungsian adalah Masjid Al-Ikhwan yang berada tidak jauh dari lokasi kebakaran. Selasa (11/11), Yayasan Buddha Tzu Chi mengadakan pemberian bantuan kepada 121 kepala keluarga di tempat pengungsian. Bantuan ini merupakan bantuan paket yang berisi alat mandi, pakaian, dan alas kaki dewasa serta anak – anak dan bertujuan meringankan beban warga yang mengalami musibah. Hemming, salah satu relawan Tzu Chi yang juga merupakan person in charge pemberian bantuan ini menyatakan masyarakat menerima dengan baik bantuan yang diberikan oleh Tzu Chi.

Kebakaran yang melanda satu wilayah RT di Kelurahan Sukapura ini membuat 420 warga kehilangan tempat tinggalnya. Insan Tzu Chi berkoordinasi dengan pejabat setempat untuk menyalurkan bantuan langsung kepada warga sekitar yang membutuhkan.

Lurah Sukapura, Muhammad Andri mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh Tzu Chi dan berharap bantuan ini dapat memberikan manfaat kepada para korban. Selain itu, Andri menekankan pentingnya kewaspadaan penggunaan listrik dan penataan rumah. Lebih lanjut dia mencontohkan bahwa terdapat bangunan yang tidak terdampak oleh kebakaran meskipun berlokasi dekat dengan titik api. “Saya berpesan kepada masyarakat untuk selalu waspada, baik penggunaan listrik harus lebih safety penggunaannya,” himbau Andri yang mengaku telah mengetahui tentang Tzu Chi sebelum pemberian bantuan ini.

Salah satu penerima bantuan, Sulastri bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh Tzu Chi. “Saya berterima kasih, seperti tadi malam, pas musim hujan, dingin, kita dapat bantuan (dari Tzu Chi). Hanya Tuhan  yang bisa balas,” tuturnya.

 

Lurah Sukapura meninjau pembagian bantuan ini. Saat ditemui langsung, Muhammad Andri menuturkan pentingnya keamanan dalam penggunaan listrik serta tata bangunan yang tepat untuk menghindari musibah yang sama di kemudian hari.


Para penerima bantuan mengaku bersyukur karena kebakaran telah merebut sebagian besar harta benda mereka. Dengan adanya paket bantuan dari Tzu Chi, warga punya peralatan yang bisa langsung dipakai seperti ember untuk mengambil air dan selimut untuk dikenakan pada malam harinya.

Faridah: Senang tapi Masih Sedih

Alhamdullilah, saya ga punya baju dikasih baju,” ujar Faridah, salah satu penerima bantuan lain. Faridah masih menyimpan kegusaran pasca terjadinya kebakaran. Wanita kelahiran Jakarta ini masih trauma dengan kebakaran yang menghanguskan sebagian rumahnya. 3 dari 4 kamar di rumahnya hangus karena kebakaran yang menimpa RT 14/06, Kelurahan Sukapura pada Sabtu malam (8/11). Tetapi, yang paling mengganjal hatinya adalah ketidaksiapannya meninggalkan Sukapura. Pasalnya, Faridah sudah 7 tahun mengajar santri-santri di TK yang berlokasi di Masjid Al-Ikhwan.

“Sebagai guru, tanggung jawab saya. Santri saya yang pagi harus saya tinggalin, yang sore harus saya tinggalin,” ujar Ibu dari satu anak ini.

Faridah saat ini tinggal bersama dengan 19 anggota keluarga lain dalam satu kamar yang berhasil selamat dari kebakaran. Faridah berharap bangunan rumahnya dapat berdiri lagi ke depannya. Faridah “Senang (mendapat bantuan) tapi masih sedih, karena saya ga tahu mau tinggal dimana,” ujar Faridah yang sehari-harinya mengajar 100 santri di TK Al Ikhwan ini.


Artikel Terkait

Keharmonisan organisasi tercermin dari tutur kata dan perilaku yang lembut dari setiap anggota.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -