Tidak Menyakiti Makhluk Hidup
Jurnalis : Osiana Awak, Fotografer : Anand Yahya, Stephen Ang (He Qi Utara)Ke tiga anak manusia sedang menikmati hasil buruan mereka berupa daging kambing yang sangat lesat.
Bulan tujuh penanggalan Imlek dianggap sebagai bulan hantu bagi sebagian besar orang. Mereka pun memperingatinya dengan memberikan segala jenis persembahan makanan daging atau pun makanan kesukaan bagi para leluhur mereka yang telah meninggal. Bahkan ada juga yang melakukan tradisi bakar uang, pakaian, mobil, dan lain-lain yang terbuat dari kertas dengan tujuan membantu para leluhur terbebas dari penderitaan di alamnya. Ini dilakukan sebagai wujud bakti seorang anak kepada para leluhur. Padahal sesungguhnya tradisi seperti ini merupakan pandangan keliru yang terus menerus dilakukan. Sesungguhnya untuk menunjukkan rasa bakti kepada leluhur yang telah meninggal dengan melakukan pelimpahan jasa kebajikan dengan mendoakan mereka agar berbahagia.
Untuk mengubah padangan yang keliru tersebut, Yayasan Buddha Tzu Chi terus memberikan pemahaman kepada semua orang untuk memiliki pandangan benar mengenai arti bulan tujuh ini. Salah satunya pada acara Bulan Tujuh Penuh Berkah yang diadakan pada hari Minggu, 17 Agustus 2014. Pada acara ini relawan Tzu Chi mensosialisasikan bahwa persembahan terbaik bukanlah dengan persembahan makanan dari hewan dan membakar uang kertas, namun dengan bervegetarian setulus hati.
Ketiga anak manusia itu sedang merasakan kesakitan setelah menikmati hasil tangkapn mereka.
Mereka pun hidup kembali dengan rukun dan tidak ada lagi manusia yang membunuh makhluk hidup lainnya.
Sharing dari relawan dan ahli gizi mengenai vegetarian juga ada dalam acara tersebut. Bahkan relawan juga menampilkan sebuah drama singkat mengenai bervegetarian yang berjudul Sebersit Niat. Drama ini dimainkan oleh 43 orang relawan dan siswa Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi. Agar drama dapat lebih hidup dan menarik, relawan menyiapkan kostum hewan dan tumbuhan yang menarik. Sudah sejak awal Agustus persiapan dilakukan, salah satunya menjahit kostum. Hampir setiap hari beberapa relawan, seperti Nelly Shijie, Li Fa Lie Shijie, Gianny Shijie, serta relawan lainnya datang ke Aula Jing Si untuk menjahit kostum-kostum pemain drama. Merekaterlihat sangat antusias dan bahu-mambahu dalam mempersiapkannya. Walaupun banyak kendala yang mereka hadapi dalam persiapan namun tidak membuat semangat relawan pudar. Seperti Nelly Shijie yang mengatakan bahwa sebagai relawan harus dapat memberi dengan sukarela dan menerima dengan sukacita.
Tidak kalah dengan relawan yang mempersiapkan, para peserta juga sangat antusias dalam mengikuti latihan tersebut dengan senyum yang terpancar dari setiap wajah. Mereka terlihat tidak takut untuk menampilkan drama tersebut. Salah satu anak yang berperan sebagai semut, yaitu Jovan yang bersekolah di Sekolah Tzu Chi mengungkapkan bahwa dengan adanya drama ini ia pun ingin agar semua orang tidak lagi menyakiti makhluk hidup lainnya dengan membunuh atau memakan makhluk hidup lainnya. Ia juga ingin agar teman-teman sebayanya dapat bervegetarian.
Melalui drama ini, Nelly Shijie yang juga sutradara dalam drama ini mengatakan bahwa drama tersebut dibuat dengan harapan untuk mengajak semua orang agar bisa bervegetarian dan bisa memaknai bulan tujuh penuh berkah ini dengan tidak membunuh atau memakan mahkluk hidup lainnya seperti hewan-hewan, dan satu-satunya untuk mewujudkan cara tersebut adalah dengan bervegetarian.
Artikel Terkait
Bulan Tujuh Lunar Penuh Berkah Bertema Family Fun Day
09 Agustus 2017Setiap tahun Yayasan Budha Tzu Chi selalu mengadakan acara Bulan Tujuh Lunar Penuh Berkah. Tahun ini acara dibuat berbeda, mengusung tema Family Fun Day, Relawan Tzu Chi Komunitas He Qi Utara 2 mengajak setiap orang menikmati suasana kebersamaan, penuh syukur dan sukacita.