Tiga Faktor Kesehatan Batin : Optimistis, Pengertian, Memiliki Cinta Kasih

Jurnalis : Roswaty (He Qi Barat), Fotografer : Hendrik W (He Qi Barat)
 

foto
Para relawan Tzu Chi sa berdoa terlebih dahulu sebelum memulai kegiatan bedah buku.

Pada tanggal 4 Oktober 2013 Kebon Jeruk 1 (KJ1) Intercon kembali memulai rutinitas kegiatan bedah buku. Acara ini di mulai pada jam 19.00 – 21.00 di Taman Kebon Jeruk ( Intercon ) Blok C3. Pertemuan kali ini juga dihadiri oleh 2 orang biksuni, salah satunya bernama Biksuni Xian Le. Relawan yang hadir berjumlah 21 orang termasuk pembicara, Djohan Kurnia Shixiong. Sebelum memulai acara Inge Shijie dan Roswati memeragakan shou yu (isyarat tangan) “Gan En, Zun Zhong, Ai ( Bersyukur,Menghargai,Mencintai)”. Para relawan yang menonton ikut terbawa dan turut memeragakan.

Pembahasan kali ini membahas tentang “Tiga Faktor Kesehatan Batin: Optimistis, Pengertian, serta Memiliki Cinta Kasih”. Djohan menjelaskan jika arti dari optimis itu adalah memiliki harapan, pengertian adalah bersikap positif terhadap segala masalah yang dihadapi dan cinta Kasih adalah setiap manusia memiliki hati yang bersih dan jernih.

Mencintai Keindahan pada dasarnya adalah sifat dasar manusia. Dalam harfiahnya sendiri, Keindahan terbagi atas tiga macam yaitu pertama, keindahan lingkungan yang sifatnya eksternal ( di luar tubuh) seperti menyayangi, menata, dan melindungi kebersihan alam dengan baik barulah tercipta kenyamanan. Kedua: keindahan internal (tubuh), dengan menjaga kesehatan tubuh seperti memelihara tubuh agar tetap bersih dan rapi merupakan keindahan kehidupan. Ketiga: keindahan batin yang bisa diilustrasikan jika memiliki tubuh yang sehat namun memiliki batin yang sakit maka ini merupakan penderitaan yang sukar dilukiskan.

foto   foto

Keterangan :

  • Para relawan mendengar dan menyimak secara seksama pembahasan "Tiga Faktor Kesehatan Batin" yaitu optimistis,pengertian dan memiliki cinta kasih yang dibawakan oleh pembicara Djohan Kurnia Shixiong (kiri).
  • Pada kegiatan bedah buku ini setiap peserta juga sharing pengalaman mereka (kanan).

Pembahasan berikutnya, adalah mengenai  apa yang membuat tubuh kita berenergi? Menurut Djohan Kurnia, yang membuat tubuh kita berenergi ada empat: pertama, makan cukup minum cukup. Kedua, istirahat yang cukup merupakan kualitas yang paling bagus. Ketiga, makan cukup, istirahat cukup, dan oksigen cukup. Maksud nya adalah apabila makan cukup istirahat cukup tapi tidak ada oksigen maka kemungkinan hidup seseorang akan down. Manusia yang kekurangan oksigen dalam jangka waktu 3 – 5 menit bisa mengalami stroke atau kematian. Keempat, diperlukan harapan, maksudnya adalah asal hidup ini punya harapan maka tubuh kita akan mempunyai  energi. Misalnya seperti Jenderal Napoleon dalam melintasi padang gurun, meskipun perjalanan sangat menderita tetapi penasehatnya selalu memberitahukan bahwa di depan ada wine (anggur; orang perancis sangat menyukai minuman anggur) yang banyak dan segar sehingga Jenderal Napoleon dan pasukannya bersemangat untuk melanjutkan perjalanannya.

Dalam sesi ini, Biksuni Xian Le juga memberikan sedikit masukan. Beliau mengatakan kita sebagai manusia harus memilih mana yang baik buat diri kita sendiri dan apa yang tidak baik. Seperti kata perenungan Master Cheng Yen dalam berbuat setiap orang harus Xin Kai , Fu dao (Hati terbuka, berkah pun datang).
  
 

Artikel Terkait

Kamp Pelatihan Komite & Cakom dan Biru Putih 2016: Melihat Jejak Bodhisatwa

Kamp Pelatihan Komite & Cakom dan Biru Putih 2016: Melihat Jejak Bodhisatwa

12 Oktober 2016
Salah satu materi Pelatihan Komite & Cakom dan Pelatihan Biru Putih dengan mengundang sharing dari Franky O. Widjaja, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang dipandu oleh Chia Wen Yu, relawan komite senior Tzu Chi, talkshow berlangsung dengan cair, hangat, terbuka, dan penuh sukacita.
Galang Dana untuk 3000 Rumah Korban Gempa Di Palu Dan Lombok

Galang Dana untuk 3000 Rumah Korban Gempa Di Palu Dan Lombok

29 Oktober 2018

Tzu Chi Medan melakukan kegiatan penggalangan dana untuk korban terdampak bencana gempa dan tsunami di Palu dan Lombok. Penggalangan dana ini untuk memulihkan kondisi para korban dengan membangun 3.000 rumah di dua lokasi tersebut.

Masjid untuk Menyucikan Hati

Masjid untuk Menyucikan Hati

07 Juni 2011
Impian untuk membangun masjid sebagai tempat ibadah para murid yang mayoritas beragama Islam, telah dimulai sejak tahun 2009. Impian ini disandingkan dengan program Gerakan Penyisihan Uang Jajan (GPUJ) murid sebesar Rp 1.000,- setiap harinya.
Bertambahnya satu orang baik di dalam masyarakat, akan menambah sebuah karma kebajikan di dunia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -