Tiga Jembatan, Tiga Harapan Masa Depan

Jurnalis : Rahma Mandasari (DAAI TV Medan), Fotografer : Lukman (Tzu Chi Medan)

Bupati Nias Ya’atulo Gulo bersama Ketua Tzu Chi Sumatera Utara, perwakilan donatur dari PT Indako trading coy Medan, Kasdim 0213 Nias menggunting pita tanda peresmian jembatan gantung yang menyambung 3 desa di kecamatan Idanogawo Nias.

Kabupaten Nias dan Nias Selatan Sumatera Utara masih termasuk dalam 62 daerah tertinggal di Indonesia dalam Peraturan Presiden (Perpres) nomor 63 – 2020 tentang penetapan daerah tertinggal tahun 2020 – 2024. Meski Nias dikenal sebagai salah satu destinasi wisata dunia, namun masyarakatnya yang tersebar di wilayah perbukitan berlereng terjal masih hidup terisolir, jauh dari aksesibilitas dan hidup di bawah garis kemiskinan.

Idanogawo misalnya, adalah Kecamatan berpenduduk lebih dari 27 ribu jiwa dan terdiri dari 28 desa yang berbatasan langsung dengan sungai. Ketika banjir bandang, sungai ini merenggut korban jiwa baik usia dewasa maupun anak sekolah. Prihatin akan kondisi warga di pelosok Nias, relawan Tzu Chi membangun jembatan gantung yang menghubungkan tiga desa yakni Lawalawa Luo, Orahili dan Hiliwato Gela.

Sebelum ada jembatan, warga dan anak-anak sekolah harus melewati sungai. Kondisi akan membahayakan ketika arus sungai deras dan dalam saat musim penghujan.

Adanya jembatan membuat warga dan anak-anak sekolah yang melintasi dua desa menjadi lebih tenang dan aman.

‘’Dari 170 kecamatan di Nias, ada 22 desa lagi yang kami kategorikan sebagai desa terisolir, karena kenapa? Kendaraan roda empat tidak bisa masuk. Ini memang desa dengan medan berat terutama karena (berada) di tepi aliran sungai yang curam,’’ ujar Ya’atulo Gulo, Bupati Nias yang hadir meresmikan jembatan bersama relawan Tzu Chi pada hari Senin, 20 Maret 2023.

Di hari yang sama, satu jembatan gantung lainnya juga diresmikan di Desa Biouti, Kecamatan Idanogawo, Nias. Desa yang mayoritas penduduknya merupakan petani pisang, karet, dan produsen kelapa ini sudah lama merindukan adanya jembatan untuk mengangkut hasil panen. Anak-anak sekolah juga membutuhkan jembatan saat musim hujan tiba. Biasanya mereka melepas seragam dan menggantinya di semak belukar saat sungai meluap.

Peresmian jembatan gantung ketiga di desa Hiliaurifa Nias Selatan yang dihadiri anggota DPRD Nias Selatan, Kasdim 0213 Nias, Kepala desa Hiliaurifa, perwakilan donatur dari PT Sumber Tani Agung Resources Tbk beserta warga yang antusias.

Sebelumnya warga Desa Hiliaurifa di Kecamatan Maniamolo, Kabupaten Nias Selatan menyeberangi sungai dengan menggunakan rakit.  

Dalam misi kemanusiaan ini, ada dua perusahaan asal Medan yang mempercayai Tzu Chi dalam menyalurkan dana program corporate social responsibility (csr) mereka, yakni PT Honda Indako trading coy dan PT Sumber Tani Agung resources Tbk  yang bergerak di bidang pengelolaan kelapa sawit. ‘’Yayasan Buddha Tzu Chi ini sudah memiliki legalitas nasional bahkan internasional sehingga perusahaan kami percaya dapat menjadi penyambung kami dalam membantu saudara-saudara kita di Nias,’’ ungkap Rizal Rusli, perwakilan PT Sumber Tani Agung resources Tbk. Hal senada juga diungkapkan Sucipto, Marketing Communication PT Indako trading coy. ‘’Ini merupakan upaya sinergi bagi negeri yang memberikan bantuan jembatan di Nias ini.’’

Tokoh Agama Katolik desa Hiliaurifa saat memberkati jembatan cinta kasih Tzu Chi usai diresmikan bersama warga.

Satu jembatan gantung juga diresmikan di Desa Hiliaurifa, Kabupaten Nias Selatan pada hari Selasa, 21 Maret 2023. Sebelumnya, peristiwa memilukan juga terjadi di desa ini. Seorang anak meninggal dunia saat menyeberang sungai karena berniat menyusul orang tuanya yang bekerja di ladang. ‘’Jadi sekarang ada beberapa desa yang terisolir yang kita bangun jembatan mereka sudah lancar dan paling utama di sini kita bisa menyalurkan cinta kasih secara universal,’’ ungkap Timmy Jawira, relawan Tzu Chi Medan yang sejak survei awal turun ke medan-medan berat di pelosok Nias. Tiga jembatan gantung telah berdiri di pelosok Nias dan Nias Selatan, menjadi simbol kekuatan cinta kasih universal tanpa pamriahtanpa membedakan yang diharapkan dapat mengubah masa depan Nias.

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Jembatan Penghantar Cita-Cita

Jembatan Penghantar Cita-Cita

13 Juni 2012 Harapan warga Tarajusari dan Tanjungsari, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung Selatan untuk memiliki jembatan yang menghubungkan dua desa ini tak lama lagi akan segera terwujud.
Jembatan Penyambung Ekonomi dan Kehidupan

Jembatan Penyambung Ekonomi dan Kehidupan

18 Mei 2022

Tzu Chi Bandung membangun Jembatan Simpay Asih Citarum Des. Resmitinggal, Kec. Kertasari, Kab. Bandung dan diresmikan pada 10 Mei 2022 oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -