Tiga Makna dalam 3 Butir Padi
Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Apriyanto
|
| ||
Menurut Cai Siu The, relawan Tzu Chi yang mengoordinir kegiatan, tiga buah padi yang ditempel di dalam angpau memiliki makna yang melambangkan alam semesta: Tri-sahasra-mahasahasra-loka dhatu, yang artinya sistem jagad raya yang berisikan 1000³ x 1000 tata surya (sangat luas). Setiap arah dari sistem jagad raya ini meluas. Sebagian berpenghuni dan sebagian lagi tidak berpenghuni, sehingga alam semesta ini bagaikan lautan langit yang tak bertepi. Karena itu pada pemberkahan akhir tahun ini diharapkan setiap orang dapat membuka hati dan membangkitkan kesadaran hingga ke seluruh dunia. Dan angpau ini juga diharapkan dapat diterima oleh setiap insan Tzu Chi sebagai benda yang sederhana, namun sangat bermakna dan mewakili ketulusan hati yang mendalam. Mengingat begitu bermaknanya angpau ini maka relawan Tzu Chi dari setiap he qi yang mendapatkan tugas menghias angpau mengerjakannya dengan penuh keseriusan. Salah satunya seperti yang dikerjakan oleh relawan Tzu Chi He Qi Selatan pada hari Selasa, 28 Desember 2010. Bertempat di ruang meeting Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi, Gedung ITC Mangga Dua lt 6, Jakarta, delapan relawan Tzu Chi dengan tekun menempelkan koin dan padi di setiap angpau.
Keterangan :
Menurut Tjoa Ai Ling relawan Tzu Chi, padi yang digunakan sebagai aksesori angpau itu berasal dari Taiwan yang ditanam dan diolah dengan cinta kasih dan jerih payah para dokter Tzu Chi di sana. Karena itu Ai Ling menganggap padi-padi yang menjadi hiasan angpau adalah salah satu berkah yang patut disyukuri. Lebih jauh ia juga menilai bahwa padi-padi itu melambangkan jerih payah, pengorbanan, dan cinta kasih yang harus dihargai. “Padi ini berasal dari Taiwan, yang menanamnya juga para dokter dengan tujuan agar para dokter turut merasakan susahnya sebagai petani. Jadi kita pun juga harus menghargai padi ini,” katanya. Oleh sebab itu butir-butir padi yang tertempel di setiap angpau sangat selaras dengan pesan yang ingin disampaikan, yaitu Bersyukur (Gan En), Menghormati (Zhun Zhong), dan Mencintai (Ai). | |||
Artikel Terkait
![Bersatu Mempersembahkan Cinta Kasih](https://www.tzuchi.or.id/uploads/pictures/a_26-270213-01.jpg)
Bersatu Mempersembahkan Cinta Kasih
20 Februari 2013 Hujan lebat dari pagi mengguyur bumi, tetapi tidak mematahkan semangat relawan Tzu Chi Bali untuk berangkat ke acara Bazar di Wihara Satya Darma Benoa. Bazar ini merupakan kerjasama antara PSMTI Bali (Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia Provinsi Bali) dengan Tzu Chi Bali.![Banjir Tangerang: Teh Jahe yang Menghangatkan](https://www.tzuchi.or.id/uploads/pictures/70bjr110215mt-tan1.jpg)
Banjir Tangerang: Teh Jahe yang Menghangatkan
12 Februari 2015 Relawan Tzu Chi Tangerang membangun posko di wilayah tersebut. Di sekitar wilayah juga terdapat beberapa posko yang menyediakan makanan bagi warga, oleh karena itu Tzu Chi mencoba membangun sebuah posko yang tidak hanya menyajikan makanan dan minuman hangat, namun juga kehangatan batin bagi warga.![Suara Kasih : Berpuas Diri](https://www.tzuchi.or.id/uploads/pictures/b_240511-1.jpg)