Tiga Puluh Tujuh Jalan Menuju Pencerahan

Jurnalis : Mei Hui (He Qi Utara), Fotografer : Stephen Ang (He Qi Utara)
 
 

fotoPada tanggal 24 Mei 2012, bedah buku komunitas relawan He Qi Utara diisi oleh Hong Tjhin Shixiong, CEO DAAI TV.

Kegiatan Bedah Buku yang diadakan pada tanggal 24 Mei 2012 oleh komunitas relawan He Qi Utara terasa spesial dengan kehadiran Hong Tjhin Shixiong, CEO DAAI TV. DAAI TV adalah stasiun “Televisi cinta kasih” Tzu Chi yang mengudara di Indonesia sejak tahun 2006.  DAAI TV menyajikan program tontonan segar dengan mengangkat kisah nyata kemanusiaan dan kebajikan, yang telah mempengaruhi kehidupan banyak keluarga di Indonesia dan menjadi media bagi Tzu Chi untuk menebarkan cinta kasih universal.

Sebanyak 30 peserta bedah buku pun duduk hening ketika Hong Tjhin Shixiong memulai sharing Kamis malam itu dengan memutarkan lagu “Sheng Sheng Shi Shi Dou Zai Pu Ti Zhong”. Masing-masing merenungi makna lagu tersebut, yang bercerita mengenai kehidupan manusia yang begitu luas, naik dan turun bagaikan lautan tiada tepi, namun bila kita bertekad dan membuka hati seperti tekad para Bodhisatwa untuk menolong makhluk yang menderita, maka semoga selama setiap masa kehidupan, selalu berada di jalan Bodhisatwa.

Menggambar untuk menuju pencerahan
Sesuai tema bedah buku spesial malam itu, yaitu “Menggambar bersama Hong Tjhin Shixiong”, para peserta pun diajak menuangkan gambarnya. Dengan berbekal kertas putih dan krayon warna-warni, peserta bedah buku mengikuti arahan dari Hong Tjhin Shixiong. Awalnya sebidang kertas dibagi menjadi 4 bagian horizontal, kemudian diberi angka-angka. Bagian pertama di baris bawah, dibagi menjadi 3 bagian dan masing-masing diberi angka 4. Bagian kedua di atasnya, dibagi menjadi 2 bagian dan masing-masing diberi angka 5. Bagian ketiga di atasnya diberi angka 7, dan bagian keempat diberi angka 8.

foto    foto

Keterangan :

  • Bedah buku malam itu menjadi spesial karena bertemakan,  “Menggambar bersama Hong Tjhin Shixiong”, dan para peserta pun diajak menuangkan gambarnya (kiri).
  • Sebanyak 30 peserta hadir dalam acara bedah buku yang rutin diadakan setiap kamis malam di Jing Si Books & Café Pluit (kanan).

Angka 4 yang pertama dinamakan Empat Usaha Benar, yang terdiri dari: Hentikan kejahatan yang telah timbul, Hentikan kejahatan yang belum timbul, Mulai melakukan kebajikan, dan Lanjutkan kebajikan yang ada. Angka 4 yang kedua adalah Empat Langkah Mencapai Kekuatan Batin, yaitu dengan konsentrasi keinginan, konsentrasi pikiran, konsentrasi energi dan konsentrasi kebijaksanaan. Angka 4 yang ketiga adalah Empat Perenungan, yakni Merenungkan jasmani sebagai hal yang kotor, Merenungkan indera sebagai sumber penderitaan, Merenungkan batin sebagai hal yang tidak kekal dan senantiasa berubah, dan Merenungkan semua yang ada sebagai tidak kekal.

Hong Tjhin Shixiong memandu peserta agar pada setiap poin tersebut dibuatkan gambar ilustrasi menurut pemahaman masing-masing. Peserta pun tampak asik menggores gambar warna-warni di kertas masing-masing. “Setelah kita mempelajari Empat Perenungan, kebajikan kita akan bertunas sedikit, tapi masih belum mempunyai akar. Tanpa akar yang kuat, tunas kebajikan akan mudah patah.  Oleh karena itu kita perlu mempelajari Lima Metode untuk membuat kebajikan kita tumbuh,” kata Hong Tjhin Shixiong.

Selanjutnya di baris kedua, dimana terdapat dua angka 5, dijelaskan sebagai Lima Akar dan Lima Kekuatan. Lima akar adalah Akar keyakinan, Akar Keuletan, Akar Pikiran, Akar Kontemplasi, dan Akar Kebijaksanaan. Akar keyakinan adalah jika kita percaya kepada Buddha dan Dharma, maka kita akan mencapai kebebasan dari segala kerisauan. Akar keuletan adalah Kita perlu melipatduakan usaha kita untuk mencapai kebuddhaan. Dengan akar pikiran, kita perlu senantiasa berpikir tentang kebaikan,  dan dengan akar kontemplasi menentukan hati kita di jalan yang benar,  batin dalam kontemplasi hening dan kita tidak akan terganggu. Setelah kontemplasi timbullah kebijaksanaan dari empat perenungan, yang datang dari penyelidikan diri sendiri, bukan dari yang lain.

Lima kekuatan terdiri dari kekuatan keyakinan, kekuatan keuletan, kekuatan pikiran, kekuatan kontemplasi, dan kekuatan kebijaksanaan. Dengan kekuatan keyakinan, kita tidak akan terpengaruh dengan kekhawatiran. Dengan kekuatan keuletan, kita dapat menghilangkan kemalasan batin dan jasmani. Kekuatan kontemplasi dapat menghancurkan pikiran-pikiran yang mondar-mandir, dan memahami kebenaran. Dan dengan kekuatan kebijaksanaan, kita dapat menghilangkan semua kemelekatan.

foto   foto

Keterangan :

  • Peserta pun menikmati kegiatan menggambar setiap isi sharing yang disampaikan Hong Tjhin Shixiong (kiri).
  • Salah satu gambar yang dibuat oleh peserta bedah buku yang berisi 37 poin jalan menuju pencerahan (kanan).

Dari penjelasan baris ini, tampak peserta menggambar lima akar dan lima tunas-tunas yang tumbuh ke atas sebagai kekuatan dari akar-akar. Memasuki baris ketiga, mewakili angka 7, Hong Tjhin Shixiong menguraikan mengenai Tujuh Unsur Kebijaksanaan, yaitu: Diskriminasi, Keuletan, Kebahagiaan, Eliminasi, Renunsiasi, Kontemplasi, dan Pikiran.  Diskriminasi adalah bisa membedakan benar dan salah, dan menempuh yang benar. Keuletan adalah semangat menghindari jalan kejahatan dan mempraktikkan ajaran yang benar. Kebahagiaan timbul ketika batin menerima ajaran sejati. Eliminasi adalah menghilangkan semua kerisauan atau kekhawatiran. Renunsiasi adalah menghilangkan kemelekatan. Kontemplasi adalah batin ada di tempat tanpa gangguan. Pikiran adalah keseimbangan antara kontemplasi dan kebijaksanaan.

Pada baris paling atas terdapat angka 8, merupakan Delapan Jalan Utama.  Dalam Buddha Dharma, ini dikenal sebagai Jalan Mulia Berunsur Delapan, yaitu : Pandangan benar, Pikiran benar, Ucapan benar, Tindakan benar, Mata pencaharian benar, Usaha benar, Kesadaran benar, Kontemplasi benar. Terlihat beberapa peserta membuat lingkaran dibagi delapan bagian dan menggambar 8 ilustrasi mewakili 8 unsur tersebut. 

Tiga Puluh Tujuh Jalan Menuju Pencerahan
Setelah mengisi gambar dan menguraikan setiap poin, Hong Tjhin Shixiong bersama para peserta menjumlahkan seluruh poin tersebut yang totalnya berjumlah 37 poin. Tanpa terasa, dengan cara yang menarik, ternyata Hong Tjhin Shixiong menuntun peserta memahami mengenai 37 Jalan Menuju Pencerahan. Sungguh luar biasa bahwa langkah-langkah menggambar yang dibagikankan malam itu, sesungguhnya menuntun agar peserta dapat menghafal 37 jalan menuju pencerahan secara singkat, disertai pemahaman yang dijelaskan melalui layar presentasi yang disiapkan oleh Hong Tjhin Shixiong. Po San Shixiong, koordinator bedah buku He Qi Utara mengungkapkan bahwa kegiatan ini serupa dengan teknik “mind mapping”, yaitu  sebuah cara mencatat menggunakan gambar-gambar/simbol-simbol untuk mewakili sebuah kata kunci, sehingga membantu dalam menghafal informasi-informasi, berdasarkan gambaran visual yang dibuat.

Sebagai penutup bedah buku, Po San Shixiong menyampaikan, “37 jalan ini andaikan mampu dipraktikkan dalam keseharian, sepatah kalimat sederhana di dalam Sutra sudah merupakan ajaran yang sangat bermanfaat. Semoga acara ini bermanfaat, semoga bisa menemukan hati kita dan bertekad selalu berjalan di jalan Bodhisatwa.”

  
 

Artikel Terkait

Membagikan Paket Sembako dengan Sukacita

Membagikan Paket Sembako dengan Sukacita

05 April 2024

Tzu Chi Batam membagikan 339 paket sembako kepada warga Kampung Seraya Atas, Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam.

Bertambahnya Barisan Tzu Ching Bandung

Bertambahnya Barisan Tzu Ching Bandung

02 Desember 2016

Barisan Tzu Ching Bandung bertambah. Sepuluh orang dilantik menjadi anggota Tzu Ching pada Minggu, 27 November 2016 di aula kantor Tzu Chi Bandung. Setelah dilantik, diharapkan anggota baru ini dapat menyebarkan cinta kasihnya terhadap sesama serta mengajak lebih banyak lagi rekan serta keluarga untuk bergabung di Tzu Chi.

“Ayo Memotret”

“Ayo Memotret”

08 Maret 2011 Terinspirasi oleh pelatihan 3 in 1 (menulis, foto, dan video) yang ia dan beberapa muridnya ikuti di He Qi Utara beberapa waktu yang lalu, Herfan Budi Harto, guru mata pelajaran sosiologi dan Heny Tri Wulandari, guru Bahasa Indonesia SMA Cinta Kasih Tzu Chi pun menggagas sebuah kelas ekstrakulikuler jurnalistik.
Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki potensi yang tidak terhingga.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -