Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan RI membuka langsung TIMA Global Forum.
TIMA Global Forum yang digelar pada 16-17 Juni 2023 juga turut dihadiri oleh 23 dokter dari Perkebunan Sinar Mas yang berasal dari Sumatera hingga Papua. Perjalanan jauh tak menyurutkan semangat para dokter untuk saling belajar dalam forum kesehatan internasional ini. Selain mendapatkan informasi kemajuan dunia kedokteran terkini, para dokter juga mendapat pemahaman bagaimana memberikan pelayanan berbasis budaya humanis selama dua hari ini.
Pertemuan dengan sesama dokter Perkebunan Sinar Mas juga dijadikan ajang diskusi dan berbagi informasi terkait program kesehatan di Xie Li masing-masing. Seperti yang disampaikan dr. Alboin Carlos Senduk. “Dua hari ini kita mendapat banyak pengetahuan dunia kedokteran yang kemajuannya sangat pesat. Selain itu kesempatan ini juga kami dokter-dokter dari Sinar Mas jadikan ajang diskusi terkait program kesehatan di Xie Li kami masing-masing. Mungkin saling berbagi apa kendala yang dihadapi di Xie Li lain, apa juga solusinya. Jadi saya rasa ini hal penting juga yang bisa kami dapatkan dari pertemuan ini,” ujar dokter yang sudah mengabdi di Sinar Mas 14 tahun ini.
Dokter Noverma R Damanik bersama dr. Ida Bagus Gde Rsi Mahendra Diputra dan dr. Donny Picauly disambut relawan ketika datang ke TIMA Global Forum.
Dokter Alboin Carlos Senduk bersama dokter dari Perkebunan Sinar Mas seirus menyimak materi yang disampaikan.
Dokter yang bertugas di Xie Li Kalimantan Tengah (Kalteng) 1 ini juga berharap bisa terus dilibatkan dalam forum kesehatan internasional seperti ini. “Kami memang sering mengikuti forum kesehatan juga melalui jurnal atau sharing online, tetapi jika bisa dilibatkan dalam forum seperti ini tentu itu bisa memperkaya pengetahuan kami,” harap dr. Alboin Carlos Senduk.
Dokter Andreas Ari Wibowo, dari Xie Li Papua juga merasakan manfaat yang besar dalam forum ini. “Dari dua hari ini kita mendapat informasi dunia kedokteran terbaru yang tadinya ada yang sudah kita pernah dengar, tetapi ada juga yang belum. Tentu ini sangat bermanfaat. Apalagi tadi juga disampaikan beberapa teknologi tersebut nantinya akan ada di Tzu Chi Hospital, ini tentu sangat membantu untuk orang-orang yang membutuhkan penanganan lebih lanjut, seperti neuro surgery, talasemia, dan ortopedi,” ujarnya.
Para tenaga medis menyimak sharing Stephen Huang, Penasehat Tzu Chi Internasional.
Tawang Sotya Djati, Koordinator Tzu Chi Cabang Sinar Mas berdiskusi dengan dokter pada saat coffee break.
Hal yang sama juga dirasakan dr. Hari Kesuma, dari Xie Li Sumatera Utara. “Tadi mendengar sharing-nya Sugianto Kusuma, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia itu menjadi inspirasi tersendiri ya. Bagaimana beliau cerita soal bantuan Tzu Chi termasuk ketika tsunami di Aceh. Dari sharing ini saya mendapat pelajaran bagaimana seorang relawan memberikan seluruh kemampuan yang dia miliki agar bisa membantu orang lain. Selain tentu kita mendapat banyak pengetahuan terbaru dari para expert dunia kedokteran. Sebuah kesempatan yang berharga ya,” ungkapnya.
Para dokter bersemangat memainkan anglung.
Foto bersama 23 dokter Perkebunan Sinar Mas sebelum kembali ke wilayahnya masing-masing.
Serupa dengan dokter yang lain, dr. Noverma R Damanik, dari Xie Li Kampar, Riau menyampaikan sebagai dokter umum, forum ini sebagai kesempatan mendapat gambaran kecanggihan teknologi dunia kedokteran yang banyak dibahas para ahli.
“Kita juga tahu informasi bagaimana penanganan implan koklea dilakukan. Ini sebuah terobosan yang baik ya,” ungkapnya. “Selain itu kita juga belajar bagaimana memberi pelayanan yang baik dalam menangani pasien. Pernah saya menangani kasus keracunan 65 orang. Puji Tuhan dengan dibantu banyak pihak, mereka tertangani dengan baik dan tak perlu dirujuk ke rumah sakit. Kuncinya ya itu kita tangani dengan cinta kasih,” sambungnya.
Editor: Metta Wulandari
_edt.jpg)
Sitemap