CEO Buddhist Tzu Chi Medical Foundation, Dokter Chin-Lon Lin membawakan materi dengan tema Food Genomics, Microbiota and Health melalui rekaman video.
Memulai hari ke-2 pada TIMA Global Forum 2023 di Guo Yi Ting, Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara (17/6), Dokter Chin-Lon Lin membawakan materi dengan tema Food Genomics, Microbiota and Health melalui rekaman video. Memulai sharing-nya, Dokter Chin-Lon Lin mengatakan bahwa pola makan nabati sangatlah baik untuk kesehatan.
“Pola makan nabati (vegetarian) bukan saja bagus untuk kesehatan fisik kita, tapi juga sangat bermanfaat bagi lingkungan, menjaga Bumi, dan yang ketiga adalah kesehatan mental,” ucap Dokter Chin-Lon Lin dalam bahasa Inggris melalui rekaman video. Kebetulan dokter senior dari Taiwan yang kini adalah CEO Buddhist Tzu Chi Medical Foundation ini berhalangan hadir sehingga sharing-nya ditampilkan dalam bentuk video.
Dalam studi yang ia lakukan selama puluhan tahun serta dalam beberapa pengujian, ia menemukan bahwa pemakan nabati memiliki kesehatan yang lebih baik dari pemakan hewani, yang bahkan juga memengaruhi kesehatan mental seperti demensia.
Ia mengemukakan bahwa kualitas dokter dalam tingkatan atas adalah yang berusaha mencegah penyakit, pada tingkatan menengah mengobati penyakit yang akan datang, dan dokter di tingkatan yang biasa hanya mengobati penyakit yang sudah ada. Dalam studi yang ia lakukan selama puluhan tahun serta dalam beberapa pengujian, ia menemukan bahwa pemakan nabati memiliki fungsi endotel yang jauh lebih baik dibanding pemakan segalanya (omnivora). Selain itu pemakan nabati juga memiliki sensitivitas insulin yang lebih baik, risiko penyakit diabetes, stroke, katarak, demensia, depresi, yang lebih rendah juga.
DR. Susianto MKM yang selanjutnya mengisi materi dengan topik The Miracle of Vegan juga menyampaikan hal senada. Ia memaparkan beberapa hasil penelitian, salah satunya adalah dari Profesor Colin Campbell (Cornell University, USA), bahwa 80-90% dari tipe penyakit kanker, kardiovaskular, dan penyakit degeneratif lainnya dapat dicegah dengan menerapkan pola makan nabati (vegan). Selain itu kandungan gizi nabati ternyata memang lebih tinggi dari hewani.
“Protein hewani dapat diganti menjadi protein nabati. Makanan yang mengandung protein tertinggi sebenarnya terdapat pada makanan nabati, yang paling tinggi yaitu pada kacang soya,” tutur DR. Susianto sambil memperlihatkan tabel perbandingan kandungan protein pada beberapa jenis makanan.
DR. Susianto MKM mengisi materi dengan topik The Miracle of Vegan memaparkan bahwa kandungan gizi nabati yang ternyata lebih tinggi dari hewani.
Menutup sharing-nya, ia memperlihatkan foto seorang binaraga yang merupakan juara dunia tahun 2005. “Alexander Dargatz ini seorang vegan, orang Jerman, seorang juara dunia dalam kompetisi binaraga. Coba lihat six pack di perutnya, ini bukan berasal dari daging hewan, bukan dari susu ataupun telur. Satu, dua, tiga, empat, lima, enam. Jadi six pack ini berasal dari tahu, tempe, tahu, tempe, tahu , tempe,” ucap DR Susianto sambil menunjuk perut Alexander dalam foto di layar, membuat para hadirin tertawa sambil membayangkan bentuk segiempat di perut yang mirip tahu dan tempe.
“Tempe lebih unggul dari daging, protein tempe sebanding dengan protein pada daging hewan, kalsiumnya lebih tinggi 10 kali lipat, zat besinya juga lebih tinggi, tapi harga tempe 10 kali lipat lebih murah dari daging hewan. Jadi, marilah konsumsi tempe,” tukasnya menutup sharing.
Editor: Hadi Pranoto