TIMA Indonesia: Menggenggam Setiap Detik untuk Berbuat Kebajikan

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya

Pemotongan kue ulang tahun TIMA ke-20 dilakukan oleh Ketua Baksos Kesehatan dr. Ruth O. Anggraeni, yang diberikan kepada Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei, didampingi oleh Ketua Harian TIMA Indonesia Awaluddin Tanamas, Wakil Ketua TIMA Indonesia dr. Tonny Christianto Ms, Sp. B., MM.,  Direktur Utama Tzu Chi Hospital dr. Gunawan Susanto, Sp.BS, Direktur Umum Tzu Chi Hospital Suriadi.

Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-20, Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia bersama Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menggelar perayaan Hari Ulang Tahun TIMA Indonesia yang terpusat di ruang Guo Yi Ting, Aula Jing Si, Tzu Chi Center pada Minggu 13 November 2022, yang diikuti oleh seluruh perwakilan TIMA di wilayah Indonesia.

Peringatan ini turut dihadiri oleh Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei, Ketua Baksos Kesehatan dr. Ruth O. Anggraeni, Ketua Harian TIMA Indonesia Awaluddin Tanamas, Wakil Ketua TIMA Indonesia sekaligus Direktur Rumah Sakit Umum Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng dr. Tonny Christianto Ms, Sp. B., MM.,  Direktur Utama Tzu Chi Hospital dr. Gunawan Susanto, Sp.BS, Direktur Umum Tzu Chi Hospital Suriadi dan para anggota TIMA Indonesia.

Penampilan genderang yang dimainkan oleh anggota TIMA sebagai awal pembuka perayaan HUT TIMA Indonesia ke-20.       

Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei melantik 113 orang anggota TIMA tahun 2022. Terdiri dari Jakarta (76 orang), Medan (11 orang), Manado (3 orang), Palembang (6 orang), dan Bandung (17 orang).

Ketua Harian TIMA Indonesia Awaluddin dalam sambutannya mengatakan perjalanan TIMA selama 20 tahun banyak kenangan indah. Pengalaman dalam perjalanan 20 tahun TIMA ini tak selalu mulus, dan terkadang ada jalan berliku-liku bersama anggota TIMA dan relawan Tzu Chi. TIMA Indonesia menghadapi bersama semua kesulitan dengan rasa syukur.

Menurut Awaluddin baksos TIMA pada masa awal tidaklah mudah, karena sumber daya manusia dan peralatan medis yang serba terbatas. Pada masa awal baksos diadakan di RS Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, yang statusnya masih poliklinik.

“Yayasan Tzu Chi bersama TIMA Indonesia selama 20 tahun ini sudah mengadakan baksos kesehatan ke-134 kali di seluruh Indonesia. Selain itu dalam beberapa tahun ini kita juga kehilangan anggota TIMA yang kita cintai seperti Suang Ing Shijie,  dr. Hengky Ardono Shixiong, dr. Budiono, dr. Sumarsudi Hardjoprawiro, Sp.B, dr. Henry, dan Zuster Suasana,”ungkap Awaluddin.

“Mereka semua adalah konseptor TIMA Indonesia yang telah meninggalkan kita, tetapi kebaikan dan kebajikan mereka yang tanpa pamrih patut menjadi teladan kita selama-lamanya,” lanjut Awaluddin.

Liu Su Mei dan Awaluddin berkesempatan memberikan penghargaan dan karangan bunga kepada keluarga anggota TIMA yang wafat (dr. Sumarsudi). Momen ini sebagai wujud rasa terima kasih yang tulus Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan TIMA Indonesia atas dedikasi mereka dalam menjalankan misi kesehatan Tzu Chi di Indonesia. 

Pada perayaan ini Liu Su Mei dan Awaluddin berkesempatan memberikan penghargaan dan karangan bunga kepada keluarga anggota TIMA yang wafat. Momen ini sebagai wujud rasa terima kasih yang tulus Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan TIMA Indonesia atas dedikasi mereka dalam menjalankan Misi Kesehatan Tzu Chi di Indonesia.  
 
Awaluddin berharap kualitas baksos kesehatan TIMA Indonesia tidak kalah dari rumah sakit lainnya. Baksos Kesehatan TIMA tetap menjaga kualitas dan profesional. Walaupun dokter dan pasien tidak ada hubungan darah, TIMA Indonesia harus melayani dengan pengobatan yang humanis.

Dalam perayaan ini juga diadakan pelantikan anggota baru TIMA Indonesia tahun 2022. Terdiri dari Jakarta (76 orang), Medan (11 orang), Manado (3 orang), Palembang (6 orang), dan Bandung (17 orang). Jadi, secara keseluruhan anggota TIMA Indonesia yang dilantik tahun 2022 ada 113 orang.

Para anggota TIMA Indonesia yang baru dilantik tahun 2022 berkesempatan untuk berfoto bersama dengan jajaran pengurus TIMA Indonesia.

Para anggota TIMA yang dilantik ini terdiri dari 51 dokter, 28 perawat, 16 apoteker, 6 asisten apoteker, 7 analis lab, 1 radiographer, 2 elektromedis, 1 bidan, dan 1 rekam medis. Sehingga jumlah keseluruhan anggota TIMA Indonesia saat ini mencapai 1.571 orang.

“Hari ini armada kapal Tzu Chi sudah bertambah besar dan akan terus berlayar lebih jauh lebih luas ke seluruh pelosok tanah air yang kita cintai untuk bisa menolong lebih banyak orang yang butuh bantuan,” ujar Awaluddin.

Bagi anggota TIMA, bantuan yang diberikan menjadi suatu kebahagiaan karena bisa membantu yang sakit dengan tulus dan memberi pelayanan kesehatan tanpa pamrih. “Melihat orang-orang bisa sembuh ini sungguh suatu kebahagiaan yang tak terlukiskan,” ucap Awaluddin.  

Perayaan HUT ke-20 TIMA Indonesia ini juga dimeriahkan oleh penampilan Electone, flute, dan piano electone yang membawakan lagu Bai Pao Li Zan (Jubah Putih), dilanjutkan dengan lagu Heal The World (Michael Jackson) yang dibawakan oleh dua orang relawan Tzu Chi.

Para hadirin menyalakan lampu LED dari smartphone mereka masing-masing saat menyanyikan lagu Heal The World (Michael Jackson).

Perayaan momentum HUT ke-20 TIMA Indonesia ini mengusung tema “Menjaga Tekad, Menapaki Jalan Kebajikan” yang diadopsi dari nilai-nilai prinsip visi dan misi Yayasan Buddha Tzu Chi dalam menjalankan misi kesehatannya.

Perayaan ini juga dimeriahkan oleh penampilan tabuh genderang yang dimainkan oleh sembilan anggota TIMA Indonesia, penampilan Electone, flute, dan piano electone yang membawakan lagu Bai Pao Li Zan (Jubah Putih), dilanjutkan dengan lagu Heal The World (Michael Jackson) yang dibawakan oleh dua orang relawan Tzu Chi diiringi penyalaan lampu LED dari smartphone para hadirin.    

Dokter Tonny Christianto Ms, Sp. B. Wakil Ketua TIMA Indonesia dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota TIMA Indonesia dan relawan Tzu Chi di Misi Kesehatan. Ia sangat bersyukur TIMA Indonesia dapat memberi pelayanan kesehatan di wilayah-wilayah terpencil di pelosok tanah air.

Dokter Tonny Christianto Ms, Sp. B. Wakil Ketua TIMA Indonesia mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota TIMA Indonesia dan relawan Tzu Chi di Misi Kesehatan. “Terima kasih kepada seluruh anggota TIMA Indonesia dan relawan Tzu Chi yang sudah begitu banyak memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sekitar, membangun kesehatan di daerah-daerah terpencil terutama warga yang berada di daerah-daerah yang sulit dijangkau untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang baik dan humanis,” ujar dr. Tonny.

Pada Perayaan HUT TIMA Indonesia ke-20 ini, sebagai ucapan rasa syukur, diadakan pemotongan kue ulang tahun bersama yang dilakukan oleh Ketua Baksos Kesehatan dr. Ruth O. Anggraeni, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei, Ketua Harian TIMA Indonesia Awaluddin, dr. Tonny Christianto Ms, Sp. B., MM., dan dr. Gunawan Susanto, Sp.BS.

Editor: Erli Tan

Artikel Terkait

HUT TIMA ke-17:  Bergandengan Tangan Dalam Barisan TIMA Indonesia

HUT TIMA ke-17: Bergandengan Tangan Dalam Barisan TIMA Indonesia

11 November 2019

Peringatan 17 tahun berdirinya Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia berlangsung sederhana namun meriah, Minggu (10/11/19). Para anggota TIMA menjadikan moment sweet seventeen ini sebagai suatu perjalanan menuju kedewasaan yang baru, dengan tetap bergandengan tangan dan membantu masyarakat hingga pelosok negeri.

Tingkatkan Kebersamaan, Tebarkan Cinta Kasih

Tingkatkan Kebersamaan, Tebarkan Cinta Kasih

08 Desember 2014 Acara peringatan yang dihadiri oleh sekitar 300 tamu undangan tersebut  merupakan puncak acara dari Kamp TIMA yang digelar sejak 29 November 2014.
15<sup>th</sup> Perjalanan TIMA Indonesia

15th Perjalanan TIMA Indonesia

20 November 2017
Ratusan anggota TIMA dan para tamu undangan yang memenuhi Aula Guo Yi Ting, Tzu Chi Center, Jakarta dengan penuh kegembiraan menyanyikan lagu ulang tahun dalam memperingati HUT TIMA ke-15. Kegiatan yang diselenggarakan pada Minggu, 19 November 2017 ini dihadiri relawan medis Tzu Chi yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. 
Hadiah paling berharga di dunia yang fana ini adalah memaafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -