Tingkatkan Kebersamaan, Tebarkan Cinta Kasih
Jurnalis : Wily, Yuliati, Fotografer : dr. Ong, drg. Ganny, YuliatiAwaluddin Tanamas (kedua dari kanan) mengungkapkan rasa syukurnya atas perkembangan TIMA Indonesia dalam 12 tahun terakhir. Meski begitu, dia berharap TIMA Indonesia dapat berkembang menjadi lebih baik lagi.
Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia telah menginjak umur yang ke-12 pada 10 November lalu. TIMA Indonesia telah memberikan kontribusi dan jalinan jodoh baik kepada masyarakat Indonesia dalam pelayanan kesehatan. Rasa syukur semakin memuncak kala dr. Ruth Anggraeni, Ketua Divisi Baksos TIMA Indonesia menginformasikan bahwa TIMA Indonesia mendapatkan penghargaan Mitra Husada dari Kementerian Kesehatan RI. Hal ini disampaikan dalam peringatan hari jadi TIMA Indonesia bertema “Tingkatkan Kebersamaan, Tebarkan Cinta Kasih” yang diselenggarakan pada 30 November 2014 di International Conference Hall, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
Acara peringatan yang dihadiri oleh sekitar 300 tamu undangan tersebut merupakan puncak acara dari Kamp TIMA yang digelar sejak 29 November 2014. Acara ini juga melantik kepengurusan TIMA Batam yang baru dibentuk serta melantik 52 anggota TIMA Indonesia yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Selain dr. Ruth, Awaluddin Tanamas juga membagikan pengalamannya kepada tamu yang hadir. Awaluddin mengungkapkan rasa syukurnya atas perkembangan TIMA Indonesia. Meskipun begitu, Awaluddin ingin TIMA bisa lebih berkembang lagi.
TIMA Indonesia melantik 52 anggota baru. Awaluddin berharap mereka dapat lebih aktif lagi dalam kegiatan Tzu Chi terutama dalam misi kesehatan sehingga selain dapat bersumbangsih, mereka dapat melatih diri.
Saat ditemui langsung, Awaluddin mengungkapkan rasa syukur atas perkembangan TIMA hingga memiliki 300-an anggota. Meski begitu, dia mengakui bahwa TIMA Indonesia masih perlu belajar dari negara – negara lain. Salah satu yang menjadi contoh adalah negara Filipina yang telah membentuk TIMA yang solid.
Meski begitu, dia optimis TIMA akan berkembang lagi menjangkau berbagai daerah. “Tahun ini kita diberi izin membangun rumah sakit oleh Master Cheng Yen. TIMA akan lebih aktif karena dengan pembangunan rumah sakit ini kita akan memiliki lebih banyak sumber daya. Karena masih banyak dokter yang sebenarnya ingin bersumbangsih di luar sana,” tuturnya.
Awaluddin juga bersyukur ketika TIMA dianugerahi penghargaan Mitra Husada oleh Kementerian Kesehatan. “Sebenarnya kita tanpa pamrih. Tapi kita diberi suatu penghargaan kita tentu merasa bahagia,” tutupnya.
(Dari kiri ke kanan, drg. Kesuma Nasseri, drg. Michelle Nasseri, dr. Gabriella Nasseri, dan drg. Sita Adilukito) TIMA Bandung menerima kehadiran 2 anggota baru. Satu keluarga yang bersama – sama menggarap ladang berkah di misi kesehatan Tzu Chi.
Satu Keluarga, Satu Hati Bersumbangsih
Gabriella Nasseri dan Michelle Nasseri adalah sebagian dari dokter yang dilantik pada peringatan HUT TIMA. Mereka adalah anak – anak pasangan drg. Sita Adilukito dan drg. Kesuma Nasseri dari TIMA Bandung yang sudah terlebih dahulu bergabung dengan TIMA Indonesia.
Gabriella mengatakan bahwa dia merasa sangat bersyukur bisa berjodoh dengan TIMA Indonesia. “Awalnya dari keluarga dan setelah ikut beberapa kali baksos memang kita ingin mengembangkan welas asih. Karena kita sudah mendapatkan berkah sehingga kita berbagi bersama orang lain,” tutur Gabriella yang baru menginjak usia 24 itu.
Michelle juga mengungkapkan hal serupa. Baginya, bersumbangsih sebagai TIMA merupakan wujud syukurnya. “Kita memang merasa diberkahi sudah menjadi dokter dan kita mengamalkan sebagai bentuk rasa syukur karena dengan menjadi dokter kita dapat memberikan manfaat bagi banyak orang,” tuturnya.
drg. Sita mengakui setelah bergabung dengan Tzu Chi, dia menjadi pribadi yang lebih mensyukuri hidup. “Awalnya saya ragu karena ada “Buddha”-nya. Saya Nasrani, namun saya melihat ajaran Master Cheng Yen itu selaras. Bahkan dalam buku – bukunya selaras dengan apa yang diajarkan firman – firman. Bahkan Master Cheng Yen pernah berkata bahwa beliau lebih takut kita tidak menjalankan agama kita,” tutur drg. Sita yang telah bergabung dengan Tzu Chi sejak 2005 itu.
Bagi drg. Sita, pelantikan anak – anaknya merupakan sebuah awal baru yang memberikan regenerasi kepada kaum muda. “Jadi kita berharap selain mereka mencari penghidupan mereka. Mereka harus memiliki sebagian kecil untuk berbagi dengan orang lain,” tuturnya.
dr. Dindin Hardiono Hadim, Sp. PD, Wakil Ketua I Kesehatan TIMA Batam (ketiga dari kanan) menjadi perwakilan pelantikan kepengurusan TIMA Batam. Dindin berharap ke depan anggota TIMA dapat lebih semangat mengemban misi kesehatan Tzu Chi.
Ladang Berkah di Kota Batam
Kabar gembira bagi dokter dan tenaga medis di Batam. Kini Kota Batam memiliki kepengurusan TIMA untuk menjalankan misi kesehatan Tzu Chi. TIMA Batam kini dapat menjadi ladang berkah bagi dokter dan tenaga medis untuk memberikan pelayanan sekaligus melatih diri.
Hal inilah yang dirasakan oleh dr. Dindin Hardiono Hadim, Sp. PD, Wakil Ketua I Kesehatan TIMA Batam. Dindin menuturkan Tzu Chi sebagai ladang berkah untuk digarap. Dindin yang memang penggiat kegiatan sosial sejak masih duduk di bangku kuliah ini berharap anggota TIMA dapat terpacu lagi dengan adanya restu Master Cheng Yen untuk pembangunan rumah sakit Tzu Chi di Indonesia. “Saya melihat kesamaan pandangan dan komitmen. Saya melihat visi Shixiong Aguan sangat maju dalam bidang kesehatan meskipun dia bukan berlatar belakang medis. Kita yang anggota TIMA harus menjadi lebih terpacu lagi dalam mengemban misi kesehatan,” tambahnya.
Saat ditemui langsung, Dindin menuturkan sangat antusias melihat semangat dari para anggota TIMA selama kamp berlangsung. Menurutnya ke depan dirinya dan kepengurusan TIMA Batam akan lebih intensif lagi mengemban misi kesehatan.
Artikel Terkait
Kamp TIMA 2015: Hingga ke Pelosok Nusantara
07 Desember 2015Pada 5-6 Desember 2015, TIMA Indonesia mengadakan kamp sekaligus perayaan HUT TIMA Indonesia yang ke-13. Kegiatan ini sekaligus menjadi momen pelantikan 42 anggota TIMA baru.