Suster Ignasia Simbolon memberikan kata sambutan di hadapan para relawan Tzu Chi yang datang ke Panti Jompo Karya Kasih.
“Lakukan upaya pelestarian lingkungan sebagai unjuk rasa sayang kepada Bumi ini.”
(Kata Perenungan Master Cheng Yen)
Data dari Pemerintah Kota Medan pada tahun 2023, setiap harinya 2.000 ton sampah berakhir di tempat pembuangan akhir. Mengatasi persoalan sampah tersebut diperlukan dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu keberadaan titik daur ulang sampah atau green point semakin dirasakan manfaatnya dalam mengatasi masalah sampah di Medan dan sekitarnya. Sudah banyak green point yang berdiri di berbagai lokasi. Berbagai instansi pemerintahan dan swasta, perhotelan, perbankan, sekolah dan kampus yang berkolaborasi bersama Tzu Chi untuk mendirikan titik green point di lingkungan kerja mereka.
Pada tanggal 10 November 2023, titik green point ke 59 yang berada di Panti Jompo Karya Kasih di Jl. Mongonsidi No. 69 Polonia, Kota Medan Sumatera Utara diresmikan. Kedatangan relawan Tzu Chi Medan ke Panti Jompo Karya Kasih disambut hangat oleh para pengurus dan suster yang mengurus panti jompo tersebut. Suster Ignasia Simbolon yang merupakan pengurus Panti Jompo Karya Kasih ini memberikan kata sambutan kepada para relawan Tzu Chi yang datang berkunjung ke panti jompo tersebut yang sekaligus meresmikan green point.
“Salah satu gerakan cinta kasih Tzu Chi yaitu pelestarian lingkungan itu yang membuat kita sangat ingin bekerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi,” aku Suster Ignasia Simbolon. “Sekarang kita kan sedang memberikan perhatian kepada lingkungan karena lingkungan yang sudah rusak, oleh karena itu kita yang merupakan penghuni Bumi sudah seharusnya turut menjaga Bumi. Salah satunya dengan edukasi tentang pelestarian lingkungan untuk menata lingkungan sekitar panti jompo ini,” lanjut Suster Ignasia Simbolon.
Sani Husiana memaparkan materi tentang misi pelestarian lingkungan kepada para pengurus panti, para suster, opa, oma dan Lurah setempat.
Opa Hendrik dengan serius menyimak apa yang disampaikan relawan tentang misi pelestarian lingkungan.
Setelah itu relawan melengkapi kegiatan itu dengan sosialisasi tentang Yayasan Buddha Tzu Chi yang dibawakan oleh Lysandra dan misi pelestarian lingkungan yang dibawakan oleh Sani Husiana. Ia memaparkan tentang barang apa saja yang bisa didaur ulang dan barang yang sulit terurai kepada para pengurus panti, para suster, opa, oma dan Lurah setempat. Salah satunya Opa Hendrik yang sudah 3 tahun tinggal di Panti Jompo Karya Kasih ini. Ia menyimak dengan serius apa saja yang disampaikan oleh relawan Tzu Chi.
“Hari ini saya mendapatkan banyak pelajaran tentang sampah ini, mengajarkan kita jangan membuang sampah sembarangan supaya lingkungan sekitar kita tetap asri dan bersih supaya kesehatan kita terjaga. Dengan adanya titik green point itu, kita juga bisa langsung membuang sampah yang bisa didaur ulang itu ke dalam keranjang green point itu,” ujar Opa Hendrik.
Sebelum peresmian titik green point, para relawan Tzu Chi Medan memberikan kesempatan kepada para suster, pengurus panti, opa oma dan Lurah setempat untuk menayakan apa saja tentang pelestarian lingkungan yang masih kurang dimengerti, salah satunya Suster Mariana menanyakan apakah masker bisa didaur ulang dan lainnya, pertanyaan tersebut langsung dijawab oleh relawan Yayasan Budhha Tzu Chi, karena saat ini masih belum ada alat yang mendukung untuk melakukan daur ulang masker.
Mizuno Jauw dan Suster Ignasia Simbolon bersama-sama meresmikan titik green point dengan membuka penutup keranjang green point bersama-sama.
Para suster dan Lurah setempat sangat antusias menaruh sampah daur ulang ke dalam keranjang green point.
Setelah itu para pengurus pnti jompo, para suster, lurah setempat, dan relawan Tzu Chi berjalan menuju ke lokasi titik Green point. Mizuno Jauw yang merupakan koordinator green point kali ini bersama dengan Suster Ignasia Simbolon meresmikan titik green point tersebut dengan membuka penutup keranjang dan disusul dengan antusias para suster dan lurah setempat untuk menaruh sampah daur ulang ke dalam keranjang green point.
“Kali ini kita agak berbeda ya, biasa kita ke panti jompo melakukan kunjungan kasih, tapi kali ini kita membuat titik green point di Panti Jompo Karya Kasih ini. Tujuan kita buat green point ini adalah supaya para opa oma yang di sini juga bisa memahami tentang pelestarian lingkungan dan pentingnya menjaga lingkungan sekitar,” ujar Mizuno Jauw.
Relawan Tzu Chi bersama masyarakat telah berupaya melakukan aksi nyata dalam mengatasi masalah sampah dengan harapan semoga titik green point semakin bertambah dan menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya untuk turut bersumbangsih bagi Bumi.
Editor: Metta Wulandari