Topan Haiyan: Galang Dana, Galang Hati

Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy Lianto
 

foto
Pukul 12.30 WIB, murid-murid dari SEkolah Tzu Chi Indonesia melakukan penggalangan dana untuk korban bencana topan Haiyan di Filipina.

Topan Haiyan atau juga dikenal dengan sebutan Topan Yolanda, ialah salah satu siklon tropis terkuat yang pernah dicatat di Negara Filipina. Topan yang menerjang Filipina pada hari Jumat, 8 November 2013  tersebut memang begitu memilukan. Dalam perjalanannya, Topan Haiyan merenggut nyawa ribuan orang. Kejadian yang menimpa saudara-saudara kita itu tidak hanya mengusik pemerintah dan masyarakat setempat, tetapi juga berbagai lembaga swadaya masyarakat di berbagai belahan dunia. Salah satunya ialah Sekolah Tzu Chi Indonesia. Para guru mengajak para murid untuk ikut peduli dan empati terhadap korban

Bencana Topan Haiyan di Filipina. Maka dari itu, pada tanggal 18 November 2013, murid-murid dari Sekolah Tzu Chi Indonesia, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara melakukan galang dana galang hati kepada para pengunjung yang datang ke ruangan kantin Tzu Chi Center Indonesia.

Pukul 12.30 WIB, para murid P4 (Parimary 4) Gratefull Sekolah Tzu Chi Indonesia dengan berbaris rapi memasuki ruangan kantin. Mereka terlebih dulu memperkenalkan diri dan tujuan mereka untuk datang. Sebelum menggalang dana, mereka juga menyanyikan sebuah lagu untuk para pengunjung yang sedang menyantap makan siangnya.

Setelah selesai, dengan tertib, dan tenang, sebanyak 6 orang murid yang terbagi menjadi 3 kelompok berkeliling ruangan menggalang hati para pengunjung untuk ikut peduli pada korban bencana Haiyan di Filipina.

foto   foto

Keterangan :

  • Melihat ketulusan dan kepolosan hati anak-anak, para pengunjung dengan penuh sukacita iktu berbagi dan peduli terhadap bencan di Filipina (kiri).
  • Vincent (memegang kotak dana) berniat menggalang dana untuk membantu para murid-murid di Filipina yang terkena bencana agar bisa kembali memiliki sebuah bangunan sekolah untuk belajar kembali (kanan).

Membangkitkan Niat Baik, Meringankan Penderitaan
“Kasihan, melihat banyak orang yang kehilangan rumah,” ucap Jessen, murid P4 Gratefull Sekolah Tzu Chi Indonesia yang melakukan penggalangan dana saat itu. Jessen yang melihat di televisi mengenai banyaknya jumlah korban akibat Topan Haiyan di Filipina merasa sedih. Ia pun juga ingin berbuat sesuatu untuk para korban di Filipina. Ia berharap dengan adanya penggalangan dana ini, beban penderitaan di Filipina dapat berkurang. Tidak hanya itu, Jessen pun juga ingin memberikan dukungan kepada para korban. “Tetap semangat,” ungkap Jessen untuk para korban.

Selain Jessen, tampak juga Lim Yih Ming atau akrab disapa dengan Vincent yang turut membantu menggalang dana. “Saat ini sedang galang dana untuk bantu para korban Topan Haiyan di Filipina,” ucap Vincent dengan mantap.  Dengan melakukan penggalangan dana ini terselip sebuah harapan mulia di dalam hati Vincent kepada anak-anak di Filipina. Ia berharap anak-anak di Filipina dapat kembali bersekolah dan bergembira menjalani kehidupan mereka. “Dana ini untuk membantu membangun kembali sekolah-sekolah dan rumah-rumah yang hancur akibat terjangan topan,” ujar Vincent dengan pasti.

Mereka sungguh menggemaskan.Anak-anak pada dasarnya memiliki hati yang polos dan bebas dari noda batin. Anak kecil saja bisa mempraktikkan hal yang mereka pelajari, bagaimana dengan kita? Jika dibandingkan dengan mereka, kita sungguh harus lebih giat.

  
 

Artikel Terkait

Belajar dari Filosofi Sumur

Belajar dari Filosofi Sumur

01 Maret 2011 Berharap dapat belajar, selama 3 hari yaitu tanggal 25-27 Februari 2011 sejumlah relawan Tzu Chi Kuala Lumpur, Malaysia mengajak beberapa pengusaha dari negeri jiran tersebut untuk berkunjung ke Tzu Chi Indonesia.
Bantuan Pertama Pasca Banjir

Bantuan Pertama Pasca Banjir

22 Februari 2009 Setelah dilakukan survei, diketahui bahwa bantuan yang dibutuhkan oleh warga korban banjir adalah bantuan pengobatan. Sebagai perwujudannya, maka pada tanggal 22 Febuari 2009, bertempat di SDN Rengasdengklok Utara 1, Desa Kali Jaya, Kecamatan Rengasdengklok Utara diadakan bakti sosial pengobatan. Kegiatan yang dimulai sejak pukul 8 pagi ini diikuti oleh 22 relawan dokter, 15 perawat, 18 apoteker, dan 110 relawan Tzu Chi Jakarta dan karawang.
Dengan keyakinan, keuletan, dan keberanian, tidak ada yang tidak berhasil dilakukan di dunia ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -