Topan Haiyan: Melalui Hati yang Polos, Ikut Membantu Sesama

Jurnalis : Metta Wulandari, Fotografer : Metta Wulandari
 

foto
Selasa, 18 November 2013, TK Sekolah Tzu Chi Indonesia mengadakan penggalangan dana peduli bencana Topan Haiyan yang menimpa Filipina.

Hari ini, Selasa, 19 November 2013, tepat sebelas hari pascabencana Topan Haiyan yang menimpa Filipina. Bencana yang memporak-porandakan wilayah Negara tersebut tidak hanya membunuh ribuan jiwa namun juga mematikan infrastruktur Negara. Pascabencana, bantuan-bantuan kemanusiaan masih banyak diturunkan untuk Negara tersebut. Proses penggalangan bantuan ini juga masih berlangsung di berbagai belahan dunia tak terkecuali di Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

Melalui setiap badan misinya, Tzu Chi Indonesia berusaha menggerakkan hati masyarakat untuk turut berumbangsih membantu mereka yang membutuhkan. Di misi Pendidikan, selama tiga hari berturut-turut (18-20 November 2013) Sekolah Tzu Chi Indonesia melakukan penggalangan dana yang dilakukan langsung oleh para siswanya.

Menumbuhkan Rasa Empati
 “Let’s help who needs, Philippine was broke,” (mari membantu mereka yang membutuhkan, Filipina tengah terluka) begitu ujar anak-anak TK sekolah Tzu Chi Indonesia dengan mengangkat karton bergambarkan kedahsyatan topan Haiyan. Dengan usia mereka masih sangat kecil dan hati yang masih sangat polos, tidak mudah bagi mereka mengetahui apa yang benar-benar terjadi. Namun dengan kepolosan merekalah yang justru dapat menggerakkan hati sesama terutama hati orangtua mereka. Sebelumnya, para guru memberikan pengarahan dan informasi melalui cerita dan gambar, agar para siswa mengerti apa yang tengah terjadi.

Mulai dari jam 7.30 pagi, 9 anak TK telah berdiri menyambut teman-teman mereka yang baru saja datang dengan membawa kotak penggalangan dana. Tak sedikit orangtua murid yang memberikan uang kepada anak mereka untuk dimasukkan dalam kotak dana. “Gan en,begitu ucap mereka kepada setiap orang yang memasukkan dana.

foto  foto

Keterangan :

  • Sebanyak 9 siswa TK, menggalang dana di depan pintu sekolah menyambut para siswa lain yang datang (kiri).
  • Penggalangan dana ini mengajarkan kepada mereka arti memberi kepada yang lebih membutuhkan (kanan).

Penggalangan dana hari Selasa ini tidak hanya dilakukan di tingkat TK, namun juga dilakukan di tingkat SD dengan cara yang berbeda. Tim penggalangan dana dibagi dalam tiga kelompok untuk menggalang dana di masing-masing lantai. Mereka mengetuk satu per satu kelas dan menjelaskan apa maksud kedatangan mereka. “Hari ini penggalangan dana internal, yaitu kepada siswa-siswi sendiri, kita jelaskan mengenai bencana ini, mereka yang mau membawa uang dapat didonasikan pada hari ini,” jelas Carolline. Anak-anak yang antusias langsung berbaris dan memasukkan dana mereka ke dalam kotak. “Terharu melihat anak-anak yang antusias dalam penggalangan dana ini. Mungkin mereka pengertiannya masih tidak terlalu dalam, tapi dengan hati yang polos, mereka sendiri mau untuk menyumbangkan dana dengan rela dan senang untuk bisa memasukkan ke dalam kotak sumbangan itu,” tambahnya.

foto  foto

Keterangan :

  • Di lain pihak, SD Sekolah Tzu Chi Indonesia juga melakukan hal yang sama, menggalang dana topan Haiyan (kiri).
  • Dengan antusias, murid-murid berbaris dan memasukkan dana ke dalam kotak (kanan).

Dalam menggalang dana, Sekolah Cinta Kasih tidak hanya menanamkan tujuan untuk memberikan bantuan semata kepada siswa-siswi mereka, namun mereka juga mendidik siswa-siswi untuk mengetahui bahwa keberadaan kita di dunia ini adalah sebagai warga dunia, bukan cuma warga Indonesia, walaupun kita tidak terkena bencana bukan berarti bahwa bencana di belahan dunia manapun itu tidak ada hubungannya dengan kita.

Dari sini, Carolline kembali menegaskan bahwa pihak sekolah selalu ingin meningkatkan satu kepedulian sosial dan juga kesadaran yang nanti dapat menumbuhkan rasa simpati dan empati dari setiap murid. “Inginnya mereka dapat meningkatkan satu kepedulian sosial dan juga kesadaran bahwa mereka adalah bagian dari satu dunia ini. Jadi kalaupun ada bencana di daerah lain yang mungkin jauh dari mereka, mereka juga bisa menumbuhkan rasa empati dan rasa simpati terhadap kejadian tersebut,” tutupnya.

  
 

Artikel Terkait

Maukah Menjaga Bumi Tercinta?

Maukah Menjaga Bumi Tercinta?

06 Agustus 2018 Anak- anak Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Qing Zhi Ban dan Tzu Shao Ban akan bersama-sama belajar mempraktikkan cara memilah sampah.
Suara Kasih: Cinta Kasih yang Tulus dan Abadi

Suara Kasih: Cinta Kasih yang Tulus dan Abadi

24 Desember 2013 Pada akhirnya, kita dapat melihat hubungan antarsesama yang indah, tulus, dan penuh cinta kasih. Inilah kebenaran, kebajikan, dan keindahan. Sungguh ada banyak hal yang patut saya syukuri.
Satu Rasa Cinta Kasih Tzu Chi

Satu Rasa Cinta Kasih Tzu Chi

02 Juli 2012 Yayasan Buddha Tzu Chi turut andil dalam mengurangi penderitaan masyarakat yang tergolong dalam kaum marjinal. Maka pada tanggal 23 Juni 2012, Tzu Chi Bandung yang bekerjasama dengan Polda Jabar mengadakan kegiatan bakti sosial kesehatan umum dan gigi secara gratis.
Keteguhan hati dan keuletan bagaikan tetesan air yang menembus batu karang. Kesulitan dan rintangan sebesar apapun bisa ditembus.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -