Topan Haiyan: Memiliki Hati yang Sama

Jurnalis : Fitri dan Yeyen (Tzu Chi Jambi), Fotografer : Ferawati dan Ricky(Tzu Chi Jambi)
 
 

foto
Minggu, 17 November 2013, relawan Tzu Chi di Jambi secara serantak melakukan penggalangan dana beberapa tempat seperti Vihara dan tempat perbelanjaan di Jambi.

Bencana Topan Haiyan yang menimpa Filipina meninggalkan penderitaan yang mendalam bagi warga Filipina. Ikut turut merasakan penderitaan mereka, relawan Tzu Chi Xieli Jambi pada tanggal 16 November malam bersatu hati untuk mempersiapkan penggalangan dana di kota Jambi.

 

Para relawan dengan semangat bersama-sama melakukan persiapan penggalangan dana dengan membuat kotak dana, banner, brosur, dan lainnya. Mereka juga bersama-sama berdoa dengan tulus agar niat ini dapat menghidupkan cinta kasih setiap warga Jambi dan menghangatkan korban bencana di Filipina.

Minggu, 17 November 2013, penggalangan dana dilakukan secara serantak di beberapa titik di Jambi, diantaranya; Vihara Sakyakirti, Vihara Amarta, Vihara Oenang, dan salah satu pusat pembelajaan: Meranti Swalayan, Jambi.

Penggalangan dana dilakukan sejak pukul 07.30 pagi dan relawan dibagi menjadi empat tim yang berada di empat lokasi yang berbeda. Kegiatan penggalangan dana seperti ini merupakan penggalangan dana pertama kalinya yang dilakukan oleh relawan Tzu Chi di Jambi, sebuah kegiatan yang dilakukan untuk menggerakan hati masyarakat untuk turut ikut bersumbangsih.

foto  foto

Keterangan :

  • Penggalangan dana dilakukan sejak pukul 07.30 pagi dan relawan dibagi menjadi empat tim yang berada di empat lokasi yang berbeda (kiri).
  • Sebelum memulai, relawan juga bersama-sama berdoa dengan tulus agar niat ini dapat menghidupkan cinta kasih setiap warga Jambi dan menghangatkan korban bencana di Filipina (kanan).

Orang yang dapat membantu orang lain adalah orang-orang yang beruntung dan penuh berkah. Terlihat semangat beberapa Bodhisatwa kecil kita Kevin, William, Jimmy, Riyan, Sherly, Sonia, Felicia setelah usai mengikuti kelas minggu di Vihara Amarta, mereka ikut turut bersumbangsih dan mengerahkan tenaga melakukan penggalangan dana dengan berkeliling di area Vihara Amarta sambil membawa kotak amal.

Berdiri dan berjalan di bawah terik sinar matahari siang yang panas tidak menyurutkan semangat mereka. " Apakah Kevin capek dan lelah?" tanya seorang relawan, Filya Shijie kepada seorang Bodhisatwa kecil kita yang bernama Kevin. Dengan polos Kevin menjawab, "Walau capek dan lelah, tapi saya tetap mau melakukannya untuk membantu korban Topan Haiyan dan sangat bersyukur bisa membantu mereka yang ada di Filipina. Semangat Kevin dan William terlihat saat mereka terus berkeliling di area Vihara Amarta untuk menggalang hati dan galang dana dari semua pendatang dan pedagang di samping sisi luar Vihara Amarta.

Kekuatan cinta kasih dan sumbangsih tanpa pamrih ini sungguh membuat orang tersentuh. Hati yang polos dan kemauan untuk melakukan justru menginspirasi yang lain. Kita harus membina cinta kasih agar bisa bersumbangsih dengan ikhlas. Hal ini telah dipraktikkan oleh Bodhisatwa Kecil lainnya, Jimmy. Menurut Jimmy dengan bersumbangsih dan berdana dengan hati ikhlas dan rela merupakan kebahagiaan bagi dirinya karena dapat membantu sesama.

foto  foto

Keterangan :

  • Bodhisatwa kecil yang dengan penuh semangat ikut serta dalam menggalang dana (kiri).
  • William yang mempraktikkan budaya humanis Tzu Chi dengan membungkukkan badan 90 derajat sembari mengucapkan “Gan En” kepada semua donatur (kanan).

Berbagai rasa haru juga turut dirasakan oleh relawan lain. Walalupun kita berbeda negara, suku, agama, dan tidak saling mengenal, tapi kita punya cinta kasih yang sama untuk membantu sesama. Walaupun tidak dapat membantu secara langsung, tim relawan bersama sama ingin mengetuk hati yang lainnya untuk mengumpulkan tetesan cinta kasih.

“Penggalangan dana kali ini juga menjadi satu pengalaman baru yang luar bisa “, sahut Ardian salah satu relawan di Jambi.

Berbagai pengalaman dan perasaaan haru yang dirasakan oleh relawan “Belajar menurunkan ego untuk membantu sesama yang tidak dikenal.  Walaupun tidak dapat membantu secara finansial tetapi punya tenaga untuk memberikan yang terbaik,” ucap Novi yang sejak pagi mengitari hampir semua titik penggalangan dana.Hal serupa juga dirasakan Wijaya, “Happy karena begitu banyak orang baik di dunia ini, dan membungkuk 90 derajat merasa mengucapkan rasa terima kasih yang tulus,” ucap Wijaya sambil tersenyum. Semoga wujud cinta kasih kecil dari warga Jambi dapat menghangatkan sodara kita di Filipina. Seperti kata Master Cheng Yen. Bersama-sama giat menciptakan berkah dalam hidup yang penuh berkah.

  
 

Artikel Terkait

Kado Spesial untuk Nenek Tersayang

Kado Spesial untuk Nenek Tersayang

23 Januari 2015 Relawan Yayasan Buddha Tzu Chi komunitas He Qi utara mengadakan perayaan Hari Ibu bersama para gan en hu (para penerima bantuan Tzu Chi) pada 7 Desember 2014 di Jing Si Books and Cafe.
Mendalami dan Mewariskan Ajaran Jing Si

Mendalami dan Mewariskan Ajaran Jing Si

25 Juni 2013 Kita juga harus bersyukur dengan kehidupan kita sekarang ini masih bisa membantu orang lain dan dalam mencari dana walaupun kecil tapi kita bersyukur karena dana itu akan bermanfaat untuk membantu orang yang membutuhkan.” ungkap Niko Shixiong.
Terus Berjalan dan Berkembang

Terus Berjalan dan Berkembang

31 Oktober 2011
Tujuan lain dari gathering ini adalah sebagai jembatan di antara sesama relawan untuk berbagi pengalaman dan mencoba mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh relawan 3 in 1.
Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -