Wey Alam Wakil Ketua He qi Tangerang menghadirkan tiga relawan yang masing-masing memegang tanggung jawab yang berbeda. Aminah (Biru putih) Wakil Fungsionaris Konsumsi He qi Tangerang masih sangat aktif memasak untuk para relawan.
Training relawan rutin diadakan emapat kali dalam satu tahun dengan tema dan pembahasan yang berbeda-beda. Kegiatan training ini sebagai pembelajaran dan mengingat kembali ajaran Master Cheng Yen. Pada training ke-4 yang di adakan oleh He qi Tangerang mengusung tema “Menjadi Teladan dalam Memikul Tanggung Jawab di Jalan Bodhisatwa”.
Training yang berlangsung pada Minggu, 25 Agustus 2024 ini dihadiri oleh 140 orang relawan terdiri dari 80 orang relawan Abu Putih (AP), 32 orang relawan Abu Putih Logo (APL), 27 orang relawan Komite, dan satu orang relawan Tzu Ching.
Viona Angelia pemandu acara membuka dengan penuh semangat. Di awal materi Johnny Chandrina memulai dengan pemaparan Namaskara dan Pradaksina. Johnny menjelaskan tata cara berbudaya humanis serta makna beranjali (He Zhang), yang berarti menjalani kehidupan dengan prinsip jalan tengah dan mengonsentrasikan pikiran yang risau.
Johnny Chandrina Ketua Heqi Tangerang menjelaskan tata cara berbudaya humanis serta makna beranjali (He Zhang), yang berarti menjalani kehidupan dengan prinsip jalan tengah dan mengonsentrasikan pikiran yang risau.
Pada materi kedua yang dibawakan oleh Sufei Tan mengangkat tema tentang “Mengenakan Baju Zirah Kebijaksanaan” tentang sepuluh sila Tzu Chi. "Kehidupan saat ini seperti di medan perang, banyak jebakan untuk melakukan hal yang dapat menjerumuskan kita, karenanya membutuhkan pelindung sepuluh sila diumpamakan sebagai baju zirah, yang digunakan sebelum maju ke medan perang untuk melindungi diri.
Tiga pintu karma terdiri dari tubuh, ucapan dan pikiran perlu dijaga. Tzu Chi bukan hanya organisasi sosial, melainkan wadah pelatihan diri. Sila sebagai sistem, dan cinta kasih sebagai managementnya. Sila adalah pelindung batin, melindungi diri agar tidak berbuat salah. “Menjaga sila adalah berkah Anda jika tidak, maka menjadi karma Anda”, ujar Sufei Tan.
Sufei Tan dari He qi PIK membawakan tema tentang “Mengenakan Baju Zirah Kebijaksanaan” di depan 140 orang relawan Tzu Chi yang menghadiri kegiatan training Abu Putih ke-4 di tahun 2024.
Pada materi ketiga dibawakan oleh Stephen Ang Ketua Koordinator Zhen Shan Mei, He Xin Indonesia I & II. Stephen memaparkan bagaimana cara untuk menyebarluaskan cinta kasih dari para relawan? Melalui media, dengan Ren Wen (Budaya Humanis), menjadi teladan bagi banyak orang sehingga bisa mewariskan nilai dan sejarah dari generasi ke generasi.
Stephen menjelaskan bahwa relawan Tzu Chi dalam berkegiatan selalu menerapkan Gan En (Bersyukur Senyuman), Zun Zhong (Menghormati Salam), Ai (Cinta kasih-Sentuhan), media Tzu Chi menampilkan Zhen (Kebenaran keteladanan nyata), Shan (Nilai-nilai kebajikan), Mei (Keindahan humanis).
Setiap orang adalah mata dan telinga Master Cheng Yen, karenanya insan Tzu Chi perlu berbuat dahulu, baru “berkata” setelah berkata, baru “mencatat”, inilah yang disebut Ren Ren Zhen Shan Mei. Kisah kebenaran dari kehidupan nyata, yang disebarkan melalui media cinta kasih.
Pada sesi talk show yang dipandu oleh Wey Alam Wakil Ketua He qi Tangerang menghadirkan tiga relawan yang masing-masing memegang tanggung jawab yang berbeda. Aminah Wakil Fungsionaris Konsumsi He qi Tangerang masih sangat aktif memasak untuk para relawan.
Fera Chandradinata, Wakil Fungsionaris Amal Hu ai Serpong yang saat ini menjadi relawan Abu Putih Logo mengucapkan rasa terima kasihnya kepada sang suami yang telah mengizinkan dirinya aktif di berkegiatan Tzu Chi. “Saya bahagia melihat kamu bahagia”, ucap sang suami.
Ucapan ini yang membuat Fera makin mantap untuk aktif di jalan Tzu Chi. “Jadikan hambatan dan rintangan itu sebagai jembatan untuk pelatihan diri menjadi lebih baik lagi,” pesan Fera kepada peserta yang hadir.
Putri Wiejaya tergugah ingin menjadi relawan Tzu Chi untuk pelimpahan jasa kepada orang tua. Putri mendapat jalinan jodoh baik dengan banyak orang, serta dapat memperoleh banyak pembelajaran.
Pada sesi Sharing dari relawan Tzu Chi Putri Wiejaya menangis saat teringat sang mama yang telah wafat tahun lalu. Putri mengungkapkan awal mengenal Tzu Chi dari tayangan DAAI TV. Putri kagum melihat relawan Tzu Chi yang berseragam rapi, Ia tergugah ingin menjadi relawan Tzu Chi. “Saya ingin pelimpahan jasa untuk orang tua saya. Semoga perbuatan baik saya dapat melimpah kepada orang tua saya,” harap Putri sambil menitikkan air mata.
Bergabung di barisan Tzu Chi merupakan suatu berkah. Putri mendapat jalinan jodoh baik dengan banyak orang, serta dapat memperoleh banyak pembelajaran. Semoga seluruh relawan Tzu Chi dapat terus bersatu hati dalam menjalankan setiap Misi Amal Kemanusiaannya.
Para peserta training relawan Abu Putih ke-4 berfoto bersama dengan panitia pelaksana di akhir kegiatan training relawan
Para peserta disuguhkan tayangan Dharma Master Cheng Yen yang bertema “Acara Ramah Tamah Badan Misi Budaya Humanis Tzu Chi”. Master Cheng Yen menceritakan bahwa dirinya dahulu juga terjun langsung ke lapangan layaknya relawan Tzu Chi sekarang, mendokumentasikan foto-foto dan video.
Master Cheng Yen memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh relawan yang sudah terlibat membantu mewariskan nilai dan sejarah Tzu Chi ke seluruh dunia dengan adanya Zhen Shan Mei.
Editor: Anand Yahya