Training Relawan: Tekad Bersumbangsih di Jalan Tzu Chi

Jurnalis : Yussie (He Qi Timur), Fotografer : Anand Yahya, Henry Tando (He Qi Utara), Hadi Pranoto
 
 

foto
Terdapat keistimewaan dalam Pelatihan Relawan Tzu Chi Indonesia kali ini dengan kedatangan para biksuni dan para Shixiong-Shijie dari Taiwan untuk memberikan materi selama pelatihan.

Ada yang berbeda dan istimewa di Pelatihan Relawan Yayasan Tzu Chi Indonesia kali ini. Yang membuatnya istimewa adalah kedatangan para biksuni dan para Shixiong-Shijie dari Taiwan untuk memberikan materi selama pelatihan. Dilaksanakan selama 3 hari, mulai dari hari Jumat 22 Maret 2013 sampai hari Minggu 24 Maret 2013 di Aula Jing Si Pantai Indah Kapuk Jakarta. Relawan datang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Termasuk Santoso (22), relawan Tzu Ching dari Batam.

Santoso bergabung dengan Tzu Ching sejak 2 tahun lalu setelah melihat website Tzu Chi, tapi dia sudah sering mendengar mengenai Tzu Chi dari teman orang tuanya yang seorang relawan. Kemudian Santoso mendapat undangan untuk mengikuti acara perayaan Waisak. Kesan yang didapatnya waktu itu adalah perayaan Waisak Tzu Chi cukup berbeda dari perayaan Waisak lainnya, sederhana, dan sangat khidmat. Setelah itu, Santoso mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Tzu Chi misalnya bakti sosial.Sebelumnya Santoso tinggal di Tanjung Balai Karimun bersama orang tuanya dan memutuskan pindah ke Batam untuk Kuliah. Selama kuliah, Santoso tidak memiliki kegiatan apa-apa dan waktu hanya dihabiskan begitu saja. Akhirnya Santoso bergabung di Tzu Ching dan mengikuti Tzu Ching Camp yang diadakan di Jakarta.

Mahasiswa yang baru saja menyelesaikan skripsinya ini datang bersama 21 orang relawan lain dari Batam untuk mengikuti pelatihan relawan kali ini. Baginya, banyak manfaat yang didapat dari pelatihan kali ini. Salah satunya adalah Santoso menjadi lebih mengenal masa lalu Tzu Chilewat materi yang dibawakan oleh salah seorang biksuni. Betapa susahnya Master Cheng Yen bersama murid-muridnya membangun Tzu Chi sehingga harus bekerja membuat banyak hal. Dan yang paling berkesan bagi Santoso adalah dia jadi tahu betapa Master Cheng Yen menjaga prinsip bahwa apa yang sudah dilakukan oleh beliau adalah hal yang benar.

foto   foto

Keterangan :

  • Di sela-sela sesi materi, para peserta diajak untuk beristirahat sejenak dengan melakukan gamesbersama (kiri).
  • Setelah bergabung di Tzu Ching, Santoso merasa bahwa Dharma yang dibabarkan di Tzu Chi sangat cocok untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dan sifat-sifatnya yang kurang baik menjadi sangat berkurang (kanan).

Berkegiatan di Tzu Ching membawa perubahan dalam hidup Santoso. Sebelumnya ia hanya aktif di wihara dan membaca sutera. Hal ini membuat dirinya merasa tidak mendapat sesuatu dan menjadi fanatik terhadap orang lain. Namun setelah bergabung di Tzu Ching, Santoso merasa bahwa Dharma yang dibabarkan di Tzu Chi sangat cocok untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dan sifat-sifatnya yang kurang baik menjadi sangat berkurang. Sebelumnya Santoso adalah seorang pemarah, namun setelah mendengar kata perenungan Master Cheng Yen, “Marah adalah menghukum diri sendiri atas kesalahan orang lain”, dirinya menjadi lebih jarang marah. Kata perenungan tersebut menjadi kata penerungan favoritnya saat ini.  Santoso bertekad untuk terus tekun bersumbangsih di jalan Tzu Chi dengan terus menjadi relawan Tzu Chi.

Santoso berharap setelah mengikuti pelatihan relawan ini, relawan Tzu Ching di Batam bisa semakin berkembang. Karena kesulitan yang dihadapi saat ini adalah banyak mahasiswa yang juga bekerja, sehingga kadang-kadang mereka lebih memilih waktu luang untuk bersenang-senang.

 

 
 

Artikel Terkait

Suara Kasih: Memerhatikan Korban Bencana

Suara Kasih: Memerhatikan Korban Bencana

11 Oktober 2011 Namun, berkat Suster Angela yang menulis surat rekomendasi kepada walikota setempat, akhirnya ia yakin bahwa Tzu Chi merupakan sebuah organisasi yang bisa dipercaya. Ini sungguh sesuatu yang berbeda dan itu bukan karena materi.
Survei Program Bebenah Kampung Tzu Chi Tahap Dua

Survei Program Bebenah Kampung Tzu Chi Tahap Dua

04 Juni 2021
Kabar gembira bagi 5 warga wilayah Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara karena Tzu Chi telah memutuskan untuk membantu pembangunan kembali rumah mereka.
Orang yang selalu bersumbangsih akan senantiasa diliputi sukacita. Orang yang selalu bersyukur akan senantiasa dilimpahi berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -