Tubuh Sehat dan Kebajikan Bertambah

Jurnalis : Yogie Prasetyo (Tzu Chi Tj. Balai Karimun), Fotografer : Yogie Prasetyo (Tzu Chi Tj. Balai Karimun)
Relawan Tzu Chi selalu mendampingi donor agar merasa tenang dan nyaman saat melakukan donor darah.

Beramal tidak hanya dapat dilakukan melalui materi saja, namun juga dapat dilakukan dengan melakukan donor darah. Selain sebagai bentuk kebajikan dan kepedulian terhadap sesama, ternyata donor darah secara rutin dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi tubuh kita. Kegiatan ini dapat membuat tubuh semakin sehat, sel-sel darah yang telah didonorkan akan diperbaharui dengan sel-sel darah yang baru sehingga dapat membantu tubuh semakin bugar dan produktif.

Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun secara rutin melaksanakan kegiatan donor darah yang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Karimun. Hubungan kerjasama yang baik dengan PMI memang sudah sejak lama dilaksanakan, dari mulai berdirinya Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun pada tahun 2011 hingga saat ini 


Sebelum kegiatan donor darah berlangsung, seluruh relawan dan para donor berdoa bersama sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing demi kelancaran kegiatan pada minggu 27 Maret 2016.

Pada Minggu, 27 Maret 2016, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun melakukan donor darah. Dari kegiatan ini sebanyak 53 kantong darah telah terkumpul dari para donor yang dengan sukarela mendonorkan darahnya. “Sebernarnya saya sudah lama ingin donor darah, tapi berhalangan dengan waktu jadi baru kali ini dapat memenuhi keinginan saya untuk donor darah,” tutur salah seorang donor, Wuri Aprianti (36), "sebelumnya saya belum pernah donor darah, dan ini yang pertama kalinya, ya saya berharap dapat secara rutin melakukannya kalau tidak berhalangan dengan kerja.” 

Sejak pagi pukul 09.00 WIB, banyak masyarakat  yang datang ke kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun untuk mendonorkan darahnya, ini menunjukkan bahwa masyarakat Karimun benar-benar antusias dalam melakukan kebajikan pada kegiatan donor darah ini.


Wuri Aprianti (36), salah satu donor yang baru pertama kali mengikuti kegiatan donor darah.

Dari sekian banyak donor yang datang tidak semua dapat mendonorkan darahnya. Karena sebelum melakukan donor darah, calon donor diharuskan memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah menjadi standar medis pendonor darah, seperti menimbang berat badan, cek tekanan darah dan nilai HB (Hemoglobin). Hal tersebut dilakukan untuk memastikan calon pendonor dalam kondisi fit ketika akan mendonorkan darah, karena jika dipaksakan maka akan berakibat buruk bagi kesehatan si donor itu sendiri. 


Sebelum melakukan pengambilan darah, donor harus melalui pengecekan baik berat badan, tekanan darah maupun cek HB (Hemoglobin).

Kegiatan donor darah kali ini berjalan dengan lancar, sehingga dapat dilakukan secara rutin untuk kedepannya. Semakin banyak Bodhisatwa yang dengan sukarela mendonorkan darahnya maka akan semakin banyak nyawa yang terselamatkan. Kebajikan tidak akan berkurang bilamana selalu dilakukan, melainkan kebajikan akan semakin bertambah jika lebih sering dilakukan.


Artikel Terkait

Asa Baru Untuk Raihan

Asa Baru Untuk Raihan

11 November 2014 Setelah Ibu Duryati (36) dan Marta (56) membawa buah hati mereka ini berobat ke RSCM dan diperiksa secara intensif, Raihan didiagnosa menderita  penyakit Atresia Bilier. Atresia Bilier ialah penyakit yang bermula dari  penyempitan empedu dan menyebabkan gagal fungsi hati (lever) sehingga saluran empedu tidak berbentuk secara normal.
Semarak Cinta Kasih di Rumah Sakit Baru

Semarak Cinta Kasih di Rumah Sakit Baru

03 November 2014 Antusiasme pengunjung  cukup  tinggi, sebab bazar ini  bukan bazar vegetarian biasa yang rutin diadakan setiap tahunnya. Bazar tahun ini sebuah upaya untuk menggalang dana bagi pembangunan Rumah Sakit Tzu Chi Indonesia.
Berkah Dalam Bazar Kue Bulan

Berkah Dalam Bazar Kue Bulan

20 September 2016

Relawan Tzu Chi Batam kembali menyelenggarakan bazar Kue Bulan cinta kasih di BCS Mall, Lubuk Baja, Kota Batam. Bazar kali ini berlangsung selama 8 hari, mulai dari tanggal 7-14 September 2016.

Orang yang memahami cinta kasih dan rasa syukur akan memiliki hubungan terbaik dengan sesamanya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -